icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan

Bab 3 Foto Siapa Ini

Jumlah Kata:1885    |    Dirilis Pada: 15/06/2022

mu Kang? apa kembali ke tempat persembunyian? Dimana

s meja. maaf Kang, Aku nggak bisa

iba berdiri dibelakangku begitu mengagetkan. Entah darimana datangnya sosok pr

enggeleng m

saja ak

mas mukanya yang p

ai, Kini dengan serta merta Kang

an menghembuskannya perlahan. Ku

iapa in

nku. Dia Malah asyik deng

ulang lagi pertanyaa

il foto itu dari tanganku dengan santai. Aku yakin K

Yana mengembalikan foto itu padaku. Lantas, dia du

ang, membalikkan pe

suapin." Kang Yana me

harusnya langsung kupentung s

i?" Interogasiku belum selesai. Berharap Ka

niqab tepat lima sentimet

erlihat santai. Bahkan dia malah menarik tanganku hingga tubuhku menimpa

kurasakan. Seandainya tidak ada foto dan niqab, tidak ada kamar

mpis, dia menarik wajahku hingga

pa jawaban. Segera kutarik tubuhku da

ita itu? Apakah dia istri pertama, atau istri keduamu?" Aku

da ini didalam mobilmu." Akhirnya

ang kudapat. Kang Yana malah men

tau Aa tidak pernah kenal wanita itu!" Wajah teduh itu kini berubah sep

i satu, dua atau tiga?" Teriakku sambil me

keudara, dan berehenti

u! Pukul!

ng tidur." Kang Yana mengakhiri kalimatnya.

dak, kenapa Kang Yana menghindar dari pert

nangkap Kang Yana memasuki kamar

an? lalu kepada siapa aku harus bertanya selain pada Kan

*

ungguh keterlaluan, tak terlihat rasa bersalahnya sedikitpun. Aku yang harus menghampiri?

Sudah terlanjur jijik, ketika mengingat suara desahan itu. A

dengar jelas di ponselku. Ya, suara berasal dari kam

up jika nanti hatiku benar benar hancur menyaksikan adegan hot dua sejoli itu. Kali ini cukup tahu saja, ta

ntuk ganti beberapa hari, sebelum menemukan alasan untuk pulang kerumah ibu dan bapak. Aku tak mau mereka terbebani lagi dengan masal

berjalan keluar kamar. Tiba-tiba diamba

en

hku tetap mengayun melewati

Dia menarik

pas

id

" Teria

ya menarikku. Lagi-lagi tub

ulepaskan cengkeraman tangannya

n Neng, maaf semalam Aa khil

masih tidak mau mengaku." Aku terus

, biarkan aku pergi." Aku terus berj

terbaik menghindar dari semua emosi yang mulai membara. Aku segera

arah sopir, tanpa menghiraukan Kang Y

e T

Yana sudah terkuak, tapi pertanyaan tentang sia

sampai di rumah

Tanya Shena yang sudah

rasakan saat ini. Shenalah sahabat yang selalu mendukungku dalam keadaan

" Shena men

dirimu!" Shena member

amimu punya wa

keyakinan, sambil men

anyanya lagi, menata

obil Kang Yana." Ku jemberengkan niqab merah yang masih sedikit tercium wangi parfum

i alat penyadap yang kusimpa

risih memutarnya didepan Shena, karena Shena belum menikah. seg

amu lakukan dengan bukti-

skan dengan kasar. "Mungkin...ak

a yang terlihat dari sorot matanya. Mungkin dia juga mera

eumur hidup, daripada aku tersiksa batin harus

lai menc

tai suaminya sendiri apalagi lelaki itu adalah lelaki tampan, mapan dan impian semua

tainya. Aku cuman nghak mau me

gugat cerai, pasti ibu d

orang tua lebih sakit hati, jika melihat a

keluarnnya bagaimana. Dua hari ini kebelakang, sepertinya ka

na malah me

u manyunkan mul

ah sih lah bairin. Memang cowo

" Kulemparkan bantal kecil pada Shena. Rasa

*

etelah salat subuh. Tapi tetap saja suara-suara desahan itu me

ng masih kugenggam

g tak dikenal. Ini kali kedu

bar telepon berwarna hijau m

g istrina Ustadz Yana?" Suara seorang la

" Aku menja

dari telepon, bahwa Kang Yana mengalami

ku? Meski aku benci sama Kang Yana tapi bagaimanapun dia tel

lagi. Dia masih tertidur pulas.

Secepat kilat ku pesan taksi Bud

suk dan duduk di jok penumpang. Dengan kecepatan tinggi taksi

ya sampai. Rumah Sakit Dewi Husada,

ni bergemuruh dalam dada. Kubuang nafas kasar, lalu turun dari

tkan nomor kamar Kang Yana. Kakiku bergetar ketika m

a ibu keluarganya?

trinya." Nafasku t

menyelidiki penyebab kecelakaan tunggal yang menimpa Pak Yana. S

selesai, tolong hubungi

kewajiban kami." Kedua polis

diruang rawat inap. Apa aku terlalu jahat mencurigainya memiliki

ngin sekali kupegang tangannya dan mengecup keningnya. Tapi, semua itu hanyalah keinginan hati yang menci

istri-istri r

ngiku." Puas, aku puas tertawa dalam hati. Allah, apa

Seorang dokter didampingi du

sehingga mengakibatkan pembekuan darah sebelah kiri sehingga h

yang terb

bisa langsung keruangan saya." Setelah selesai menjelaskan, dokter itu me

gi, apakah ibu juga penanggng

ien?"Tany

ng sus korban ke

bu tadi yang di

aya melihat p

bu m

sien sat

nar saja pasien itu adalah seorang wanita dengan pakai

ter. Kupejamkan mata tak ing

B

t. Aku harus menerima kenyataan kalau Kang Yana sed

Saat ku mendekat dan mengamati pasien i

?" Gu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka