Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan
mu Kang? apa kembali ke tempat persembunyian? Dimana
s meja. maaf Kang, Aku nggak bisa
iba berdiri dibelakangku begitu mengagetkan. Entah darimana datangnya sosok pr
enggeleng m
saja ak
mas mukanya yang p
ai, Kini dengan serta merta Kang
an menghembuskannya perlahan. Ku
iapa in
nku. Dia Malah asyik deng
ulang lagi pertanyaa
il foto itu dari tanganku dengan santai. Aku yakin K
Yana mengembalikan foto itu padaku. Lantas, dia du
ang, membalikkan pe
suapin." Kang Yana me
harusnya langsung kupentung s
i?" Interogasiku belum selesai. Berharap Ka
niqab tepat lima sentimet
erlihat santai. Bahkan dia malah menarik tanganku hingga tubuhku menimpa
kurasakan. Seandainya tidak ada foto dan niqab, tidak ada kamar
mpis, dia menarik wajahku hingga
pa jawaban. Segera kutarik tubuhku da
ita itu? Apakah dia istri pertama, atau istri keduamu?" Aku
da ini didalam mobilmu." Akhirnya
ang kudapat. Kang Yana malah men
tau Aa tidak pernah kenal wanita itu!" Wajah teduh itu kini berubah sep
i satu, dua atau tiga?" Teriakku sambil me
keudara, dan berehenti
u! Pukul!
ng tidur." Kang Yana mengakhiri kalimatnya.
dak, kenapa Kang Yana menghindar dari pert
nangkap Kang Yana memasuki kamar
an? lalu kepada siapa aku harus bertanya selain pada Kan
*
ungguh keterlaluan, tak terlihat rasa bersalahnya sedikitpun. Aku yang harus menghampiri?
Sudah terlanjur jijik, ketika mengingat suara desahan itu. A
dengar jelas di ponselku. Ya, suara berasal dari kam
up jika nanti hatiku benar benar hancur menyaksikan adegan hot dua sejoli itu. Kali ini cukup tahu saja, ta
ntuk ganti beberapa hari, sebelum menemukan alasan untuk pulang kerumah ibu dan bapak. Aku tak mau mereka terbebani lagi dengan masal
berjalan keluar kamar. Tiba-tiba diamba
en
hku tetap mengayun melewati
Dia menarik
pas
id
" Teria
ya menarikku. Lagi-lagi tub
ulepaskan cengkeraman tangannya
n Neng, maaf semalam Aa khil
masih tidak mau mengaku." Aku terus
, biarkan aku pergi." Aku terus berj
terbaik menghindar dari semua emosi yang mulai membara. Aku segera
arah sopir, tanpa menghiraukan Kang Y
e T
Yana sudah terkuak, tapi pertanyaan tentang sia
sampai di rumah
Tanya Shena yang sudah
rasakan saat ini. Shenalah sahabat yang selalu mendukungku dalam keadaan
" Shena men
dirimu!" Shena member
amimu punya wa
keyakinan, sambil men
anyanya lagi, menata
obil Kang Yana." Ku jemberengkan niqab merah yang masih sedikit tercium wangi parfum
i alat penyadap yang kusimpa
risih memutarnya didepan Shena, karena Shena belum menikah. seg
amu lakukan dengan bukti-
skan dengan kasar. "Mungkin...ak
a yang terlihat dari sorot matanya. Mungkin dia juga mera
eumur hidup, daripada aku tersiksa batin harus
lai menc
tai suaminya sendiri apalagi lelaki itu adalah lelaki tampan, mapan dan impian semua
tainya. Aku cuman nghak mau me
gugat cerai, pasti ibu d
orang tua lebih sakit hati, jika melihat a
keluarnnya bagaimana. Dua hari ini kebelakang, sepertinya ka
na malah me
u manyunkan mul
ah sih lah bairin. Memang cowo
" Kulemparkan bantal kecil pada Shena. Rasa
*
etelah salat subuh. Tapi tetap saja suara-suara desahan itu me
ng masih kugenggam
g tak dikenal. Ini kali kedu
bar telepon berwarna hijau m
g istrina Ustadz Yana?" Suara seorang la
" Aku menja
dari telepon, bahwa Kang Yana mengalami
ku? Meski aku benci sama Kang Yana tapi bagaimanapun dia tel
lagi. Dia masih tertidur pulas.
Secepat kilat ku pesan taksi Bud
suk dan duduk di jok penumpang. Dengan kecepatan tinggi taksi
ya sampai. Rumah Sakit Dewi Husada,
ni bergemuruh dalam dada. Kubuang nafas kasar, lalu turun dari
tkan nomor kamar Kang Yana. Kakiku bergetar ketika m
a ibu keluarganya?
trinya." Nafasku t
menyelidiki penyebab kecelakaan tunggal yang menimpa Pak Yana. S
selesai, tolong hubungi
kewajiban kami." Kedua polis
diruang rawat inap. Apa aku terlalu jahat mencurigainya memiliki
ngin sekali kupegang tangannya dan mengecup keningnya. Tapi, semua itu hanyalah keinginan hati yang menci
istri-istri r
ngiku." Puas, aku puas tertawa dalam hati. Allah, apa
Seorang dokter didampingi du
sehingga mengakibatkan pembekuan darah sebelah kiri sehingga h
yang terb
bisa langsung keruangan saya." Setelah selesai menjelaskan, dokter itu me
gi, apakah ibu juga penanggng
ien?"Tany
ng sus korban ke
bu tadi yang di
aya melihat p
bu m
sien sat
nar saja pasien itu adalah seorang wanita dengan pakai
ter. Kupejamkan mata tak ing
B
t. Aku harus menerima kenyataan kalau Kang Yana sed
Saat ku mendekat dan mengamati pasien i
?" Gu