Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan
Ad
a." Kubisikkan perkataan itu tepat di telinga Soraya i
ada surat itu. Karena sampai kapanpun aku akan menjadi suaminya. H
*
shb
aku pada lelaki yang menyambutku, saat datang
Kang." Jawab lelaki itu sem
anya mengangg
abupaten Kang." Jelasnya lagi sambil me
enganku. Bersyukur, dia memberi penjelasan lebih dulu, mengurangi rasa
yang belajar tilawah. Tapi entah kenapa baru kali ini aku mendenga
i ini terbuai dalam lantunannya. mere
liyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jur
na beliau wanita karir, jadi terkadang hanya bisa m
ng lelaki yang diam-diam menyimpan rasa simpati pada wanita yang kali ini sedang
hati yang terus berdebar mendengar lan
sikmalaya. Ternyata dia tinggal dikampung sebelah. Mungkin karena aku jarang memperhatikan siapa-siapa yang tinggal di sekitar kampung, apalagi
nerima lamaranku setelah
nggebu-gebu terhadap lawan jenis. Sebelumnya tak pernah aku merasakan perasaan seperti ini, secantik apapun wanita itu,
benar merasakannya. mungk
diundang. Aku berencana mengadakan resepsi di Bandu
ari hidupku. Gadis mungil dengan gigi gingsul saat ter
n hanya Neng satu-satunya bidadari aa, smpai kelak di akhirat." Kata-kata itu kub
eh memu
pinya. Namun, entah kenapa aku merasa ada yang aneh ketika hendak menunaikan kewajibanku. Mu
iat mengajaknya ke Bandung mengisi acara pengajian. Namun entah kenapa dia menolak un
i tercinta yang telah berjam-jam menungguku. Perasaan baha
sosok wanita yang nyaris kutabrak.
nya. Pikiranku terlalu fokus pada Neng Soraya seh
berbalik melihat kearahku. Tak kusangka tak kuduga wanita itu adalah Suci Rahma Dhany. Wanita yang dulu menjadi Kakak ipark
nangis dibawah kakiku. Perlahan aku mundur. Tapi dia tetap menekan kakiku
Meninggalnya abah. Serta semua fitnah yang menger
. Mimpi buruk apa yang kualami sehingga harus
n sekali lagi. Akan kuperbaikai semua kesalahan
an hal bodoh seperti ini! Istighfar! Istighfar! Berdirilah Kak!" K
*
ya. Kami sekeluarga berkumpul melakukan pengajian dikediaman a
Kak Yanu selama empat tahun. Tak pernah berkunjung bersilaturahmi pada k
as Kakakmu untuk dipisahin mana yang masih
ih muda, akibat suaminya meninggal. Tapi justru seperti ada kej
atas kematian seseorang, seba bsemua sudah tercatat jelas di lau
kuti perintah Kak Suci membereskan semua barang Kak Yanu. Termasuk buku-buku yang tertata rapi. Alas
k!" Dia menyimpan
Biar nanti kuambil sendiri. Oi
as
memegang buku kecil berwar
i! ini milik teteh h
ta itu bolak-balik dipikiranku. Tapi jika tak ada ya
rik tanganku hingga tu
ullah ken
lihatku didalam bersama Kak Suci. kubiarkan saja buku itu dipegang
g!" Te
dmu ap
riaknya lagi sambil mengac
ang bawah berlari
in memperkosa kakak iparku sendiri. Na
saja kakaknya meninggal, m
berusaha men
enangis tersedu hingga m
tu mulai merus
yha
kanku. Apa aku harus menenda
ambun