Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan
ang harus kusalahkan, Ka
emua isi lemari hingga luluh lantak. Kamar yang tertata indah entah untuk siapa. Kini berubah seperti kapal peca
ku harus menjualnya lagi? Ku remas sprei dan mena
embunyi dengan seluruh pakaian wanita. Tega nian kamu Kang. Andai saja aku berpikir lagi sebelum menerima pinanganmu, andai saja aku tak
a enak kalau dibumbui. Otak
as semua ini. Semua kesemuan harus terungkap didepan mataku sendiri. Buk
usnya rumah yang di isi oleh pria saleh, selalu menyejukkan hati. Tapi bukan kesejukan dan ketent
suara ku tekan search. Sampai akhirnya ku temukan alat sadap suara berukuran koin agar bisa kusimpan di tempat tersembunyi, dibalik kasur a
membuktikan kesalahan seseorang yang
menjebak karyawan yang dicurigai licik. Alat seperti i
ggu, gawaiku bergetar
suai alamat." Sudah pasti itu telepon dari
ngan cepat kuambil uang du
cukup luas, membuatku harus berjalan sekitar
ojek, sekedar untuk membeli cemilan. Kare
kamar. Aku membeli lima alat sadap. Tak apa, meng
lalu terbakar ketika melihat kamar nomor tiga. Bukan terb
ikit bodoh, kenapa tadi menghancurkan seluruh isi kamar? Alhasil h
ari. Meski berat. Meski sesung
ni, serasa sudah seabad. Setiap detak jam kutunggu, kulihat,
mbunyikan wanita lain, kena
atau empat istri. Ah, tidak! Tidak mungkin. Seluruh prasangka ber
le
meja samping ranjang. Dan
*
ju kamar ketiga. Dengan seluruh kekuatan, kudobrak pintu
kempis dadaku naik turun. Sungguh batin terguncang m
menjatuhkan tubuhnya kebela
seharuanya tak kulihat. Wanita it
ra.
undur beberapa langkah. Kuge
ga, tolong ce
tidak akan men
erai." Ku akhiri pembicaraan. Bergegas kutin
uh ini dibalik pintu. Air mata
aya... " Teri
Soraya...
sa sesak. Peluh dingin membasahi seluruh tubuh. Tidur terlalu lama
inggu lalu. Tidur sore itu dapat menyebabkan yuuritsul majnuu
ilangan akal sete
jika Kang Yana saja menyemb
unya wanita yang Aa
ga maut menjemput, dan kamu harus yaki
n yang kaluar dari mulut pria berparas tampan dan meneduhkan. apalag
lsh
isanya lelaki se'alim Kang
kumandang. arloji menunjukkan pukul enam sore. Namun Kang Yana t
Yana. Dua Panggilan tak terjawab dari nomor asing. Baru saja kusentuh Na
asa menerima panggilan dari nomor se
awai diatas nakas. Berwudu dan berdzikir ad
segera mengambil air wudu. Us
b- magrib nelpon." Gumamku, spontan
petunjuk. Memohon agar Allah segera membukakn segala rahasia yang ditutup rap
ah seorang suami yang menyembunyikan sesuatu dari istrinyu berbaik hati mengangkat nomor asing itu. Namun, saa
i nomor heuh. Awas
g Yana. Mungkinkah naluri seorang istri mulai menjelma dalam diriku? bukan, buka
ra klakson mo
ntuk menyambut. Ya, aku harus pura-pura menyambutnya den
adariku?" Dia menyod
bidadari yang
enimbulkan getaran hebat dalam dada . Aroma parfumnya, parfum khas dengan aroma vanila dan ce
ta perlu waktu membuktikan kebenaran.
sudah tua, umurnya sudah hampir seabad, tapi dia masih terlihat sehat, hanya giginya yang tinggal sisa dua. Meski terkadang ad
g Yana mengajakku duduk sebentar di sofa ruang tamu. Di
i habis mandi. Kulit putihnya bercahaya. Tapi aku selalu gagal fokus kalau sudah me
jadi prinsip, tak ingin asal tuduh, minimal harus
pa ketinggalan di mobil. Boleh Aa minta tolong ambilkan!" Ka
s dari Kang Yana. Aku segera berdir
Yanq tak memberitahuku dimana letak umbi dan
a sesuatu yang tergeletak diatas jok samping sopir. Kain berwarn
itu, tiba-tiba jatu
qa
da kotak yang ja
seorang wani
alla
rahm
rahi
justru aku menemukan bukti
a ingin runtuh. Dugaanku benar, ada wanimeremas niqab dan foto itu. Bening b
apa wan
menyembunyikan kesedihan. Ah kenapa harus a
u susu dan umbi yang katanya oleh-oleh
sembunyikan. Tapi mana mungkin seorang ustadz seperti Kang Yana selingkuh? Lalu apa aku benar-benar di
emanakah dia? apakah dia kembali ke tempat persemb
a. Maaf Kang aku nggak bisa meng