Nafkah Batin Yang Tak Tertunaikan
ci Rah
Sakit D
a yang terbaring. Sedih? Tidak. Tidak ada kesedihan sama sekali dalam
! Tapi kau selalu menampilkan sikap cuekmu padaku. Dan...k
jenggot. Kucubit hidungnya meski dia tak merespon. Wajah ini selalu men
nmu jatuh pada lubang yang sama
mu dengan panggilan Kang Yana. Lelaki setampa
g sengaja kubuat agar kau tak mengejar Soraya si
Soraya yang mengalah. Hmmh dia pikir dia bisa
segera mengurus surat perceraian."
enyutujuinya." Balasku dalam hati saat Soraya
ku yang mula
, kita pasti
Soraya yang dari dulu selalu
shb
ahun ya
berusaha menghadirkan rasa cinta yang tak kunjung datang." Mendengar perkataan yang tiba-ti
iap waktu. Dia yang selalu menggandengku dan memguatkanku setelah keluargaku tidak ada.
tatap matanya yang
menyukai wanita lain. Dan aku
unya. Hingga menghadap kearahku. Memang dia begitu baik selalu memenuhi keinginanku. Apapun yang aku inginkan,
Aku akan membantumu Suci!" Kututup telinga tak ingin mendengar penjelasan konyo
ita selama ini kau sebut sahabat?"
menenangkan emosiku yang mulai meluap. Karena dia tahu
esuai keinginanmu kan? Tapi, aku tak bisa memaksakan perasaanku yang ta
ani beraninya merebutmu dariku? Tunjukkan!" Ku berteriak,
g menyukainya." Dengan ringan dia mengatakan itu padak
mendorongku untuk menamparnya. Lagi, dia tak melawa
, aku tidak mau k
nya lagi." Kutinggalkan dia yang be
rkan motor dihalaman rum
ubuka pintu rum
! Habis darimana?" Bi
an, setelah seluruh harta Papa disita Bank, karena terlalu banyak utang, Alhasil aku harus tinggal bersama Bibi Hana. Untung
ataan Bibi. Aku sudah terlanjur kesal dengan ulah
*
a sudah mau dilamar orang setelah dia d
ini!" Soraya mencubit pipiku. Tapi hatiku tak suka mendengar dia mau dilamar. Ken
kanan yang banyak .mendekor ruangan. Akupun ikut me
lihat cantik kalau dipoles make up. Aku akui di kmpung ini dia menjadi inceran para lelaki. Tapi aku?
am tahun. Memang umur itu sudah mantap untuk menjalankan rumah tangga. Makanya Bibi selal
telah aku. Besoknya ada yang melamar." Dia menghiburku. Sesama wa
mun terkadang aku tidak suka dengan cara mereka bersahabat. Terlalu kampungan bagiku. Ta
n rumah Bibi Hana. Mobil it
lelaki dengan pakaian batik
flashba
ci Rah
Sakit D
a yang terbaring. Sedih? Tidak. Tidak ada kesedihan sama sekali dalam
! Tapi kau selalu menampilkan sikap cuekmu padaku. Dan...k
jenggot. Kucubit hidungnya meski dia tak merespon. Wajah ini selalu men
nmu jatuh pada lubang yang sama
mu dengan panggilan Kang Yana. Lelaki setampa
g sengaja kubuat agar kau tak mengejar Soraya si
Soraya yang mengalah. Hmmh dia pikir dia bisa
segera mengurus surat perceraian."
enyutujuinya." Balasku dalam hati saat Soraya
ku yang mula
, kita pasti
Soraya yang dari dulu selalu
shb
ahun ya
berusaha menghadirkan rasa cinta yang tak kunjung datang." Mendengar perkataan yang tiba-ti
iap waktu. Dia yang selalu menggandengku dan memguatkanku setelah keluargaku tidak ada.
tatap matanya yang
menyukai wanita lain. Dan aku
unya. Hingga menghadap kearahku. Memang dia begitu baik selalu memenuhi keinginanku. Apapun yang aku inginkan,
Aku akan membantumu Suci!" Kututup telinga tak ingin mendengar penjelasan konyo
ita selama ini kau sebut sahabat?"
menenangkan emosiku yang mulai meluap. Karena dia tahu
esuai keinginanmu kan? Tapi, aku tak bisa memaksakan perasaanku yang ta
ani beraninya merebutmu dariku? Tunjukkan!" Ku berteriak,
g menyukainya." Dengan ringan dia mengatakan itu padak
mendorongku untuk menamparnya. Lagi, dia tak melawa
, aku tidak mau k
nya lagi." Kutinggalkan dia yang be
rkan motor dihalaman rum
ubuka pintu rum
! Habis darimana?" Bi
an, setelah seluruh harta Papa disita Bank, karena terlalu banyak utang, Alhasil aku harus tinggal bersama Bibi Hana. Untung
ataan Bibi. Aku sudah terlanjur kesal dengan ulah
*
a sudah mau dilamar orang setelah dia d
ini!" Soraya mencubit pipiku. Tapi hatiku tak suka mendengar dia mau dilamar. Ken
kanan yang banyak .mendekor ruangan. Akupun ikut me
lihat cantik kalau dipoles make up. Aku akui di kmpung ini dia menjadi inceran para lelaki. Tapi aku?
am tahun. Memang umur itu sudah mantap untuk menjalankan rumah tangga. Makanya Bibi selal
telah aku. Besoknya ada yang melamar." Dia menghiburku. Sesama wa
mun terkadang aku tidak suka dengan cara mereka bersahabat. Terlalu kampungan bagiku. Ta
n rumah Bibi Hana. Mobil it
lelaki dengan pakaian batik
flashb