Om, I Love You!!
uari
n petir yang tak berhenti sejak sore. Jalanan sepi, basah ole
ka pintu mobil belakang, melebarkan payungnya dan turun. Usai memastikan
dian sebuah tangan kecil meraihnya,
embali," ucap wanita itu sambil
rikan payungnya pada gadis itu. Buru-buru ia masuk kembali kedalam mobil. Meningga
merasa dingin. Sepatunya basah oleh cipratan air hujan. Sekelilingnya gel
ih men
k membuatnya takut sedikitpun. Ia menoleh lagi pada rumah di belakangnya. Sepertinya hangat berada di da
an-hujanan di sini?? D
puan setengah tua sudah berdiri dibelakangnya
wanita itu halus, gadis
lagi, yang ini lebih tua.
cap perempuan yang baru datang itu pelan, b
membeku. Ia ingin coklat. Tangan perempuan itu terlulur untuk menggandeng tangan mungil yang kedinginan i
gadis kecil itu mulai melaju perlahan. Seorang wanita yang berada di dalam mobil menan
Asuhan Pe
g sudah 15 tahun membuka panti asuhan yatim piatu. Dihadapannya berdiri seorang wanita ya
ahmi pernah menikah, namun suami dan anaknya meninggal karena kecelakaan. Sejak ia hidup sendiri, ia mulai
nti asuhan dibuka. Ibu Shila tak pernah menikah, ia mengabdikan hidupnya
bangun?" tanya bu
enyedihkan seperti dia, selama 15 tahun di sini, baru dia yang di
ila mengingat kejadian semalam. Gadis mungil itu sang
nanti kita coba tanya men
!!" Teriak sebuah sua
tengah berlari membuka pintu. Bu Rahmi dan bu Shila mengejar di belakangnya. Cepat sekali
g kembang kempis di usia yang tak lagi muda. Mereka berdua saling bertatapan,
kamu?" tan
lagi dan mengawasi jalanan yang ramai mobil lalu lalang
pa? Ayah??" lanjut bu Shi
mam
la, matanya berkaca-kaca.
elus pundak gadis mungil i
datang menjemput, kita tunggu di da
bu Rahmi bergantian. Lalu menu
" desisny
yang meninggalkannya send
ila!" sapa sebuah suara
i-laki berdiri d
rangkat sekolah??"
tersenyum. "Iya, ini hari pertama masuk sekola
di belakang bu Rahmi dan bu
tanya Haris tersenyum man
lam seseorang meninggalkannya
is itu. Ia lantas merogoh saku jaket
namamu??" ta
ris ulurkan, lalu berbalik memandang
udah telat!" teriak se
lambaikan tangan pada ayahnya yang
Haris sopan, berlalu pelan dan melambai pa
, yuk." Bu Rahmi mulai merayu, gadis itu menolehiny
gu ber
berdiri di pinggir jalan di depan panti asuha
a!" sapa se
bordiran nama di jaket yang ia pakai saat pertama kali ditemukan. Ia juga memakai kalung
lanjut Haris yang suda
lipun membuka mulut sejak tiba di panti.
ar Haris sambil mengul
aris dan mengambil
a permen coklat, kan?
a memungut permen di tangan
u temani, yuk!" tawar Hari
aku belikan boneka barbi
pat, ia punya banyak b
janji jangan berdiri sendirian lagi di sini, bermain saja di d
pulang. Ia hanya tahu bahwa maminya
beruntung ada kamu, jadi aku nggak kes
irik rumah besar disamping p
snya kamu senang di panti banyak teman," ucap Haris saat melihat B
" tanya Haris pelan
mu merespon!" pe
narik tangan Brisya cepat, dan entah mengapa Brisya si gadis mungil itu menurut. Ia m