Om, I Love You!!
Bibrata,
tuanya bercerai sejak Haris masih kelas 3 Sekolah Dasar, mama d
ndiri dan kuat. Terlebih rumahnya berdampingan dengan Panti Asuhan, sehingga s
an. Esok paginya, ia tak lagi menemui mama dan kakaknya di rumah. Ada luka yang ia simpan sendiri namun tidak bisa ia bagi dengan siapapun. Haris terlihat kuat, terli
nghadapi traumanya namun tidak bisa.
e panti," sebuah suara mengagetkan Haris y
rnya yang terbuka. Haris kemudian berdiri, mendeka
lupa bawa payung, ya!" perinta
jendela kamarnya. Benar,
yang antar, Har
m makanannya dingin!" potong Pak Brata
lagi di kursinya. Haris memejamkan mata galau. Ia menarik nafasnya dalam, dan menghembus
hitam yang bergelayut di langit. Ia mempercepat langkahnya. S
siapapun, yang bisa ia titipi makanan ini agar ia bisa segera pulang. Namun tak ada satu orang
eka??' bati
eka sedang bernyanyi. Haris mempercepat langkahnya. Benar saja, semua anak-anak ber
um dan mendekat. "Ada apa
u menyodorkan kresek
, terima kasih banyak,
Shila, saya permisi dulu," pami
keluar dari Panti. Di luar mulai terdengar suara
dian larinya terhenti saat melihat gadis kecil yang
kenapa ia harus melihat Brisya di
Cukup lama mereka
an badai, masuk gih!!" perintah Haris m
ka, ia menatap jal
rrr
cepat, matanya mulai pa
a ke rumahnya. Percuma menyuruh Brisya masuk ke dalam Panti, dan mema
ata heran, melihat gadis kecil berdir
isya yang mengeko
Brisya ada di sini," sahut Haris lesu,
h membuntut
. Sesekali kilat dan petir bersahutan. Mata Haris mulai panas lagi, dadanya bergemuruh
ia mulai meringkuk menahan air matanya se
ris yang gelap. Memicingkan mata mencari sosok yang tadi mengajaknya kesini. Brisya
kenapa ia menangis??? Apa Brisya berbuat salah? Mami biasanya akan menangis bila Brisya mela
Brisya berdiri di samping tempat tidurnya. H
mbil tetap mengelus rambut Haris seperti yan
bersuara. Selama ini Brisya selalu diam membis
kamu, Briy, maaf sudah membuat kamu ikut bersedih," ce
si Haris dan i
bersandar di sisi tempat tidurnya. Sementara Brisya berdiri mem
kan, mungkin ia rindu orang tuanya, mungkin juga ia sedih melihat hujan karena ia dibuang saat hujan badai. Haris jadi merasa pen
Brisya menolehinya dan tersenyum. Haris sedih melihat senyum itu.
kamu nggak pernah bicara?
sahut Brisya lirih, memanda
andai ia bisa membantu menemu
anya Haris sedih, seolah ia b
menjawab, ia m
okto
jemput anak itu," suara
" sahut Haris cepat, menolehi B
hila masuk dengan tergopoh-gopoh. Lalu
repotkanmu, lain kali ti
di sini," potong Haris cepat, Brisya meng
saya pamit dulu." Bu Shila membungku
baian tangan itu. Ia penasaran apa yang terjadi dengan gadis kecil yang ia temukan 3 minggu lalu ini.
erjalan tergopoh-gopoh di bawah payung. Andai Brisya kecil ad
di