Om, I Love You!!
lembut mengagetkan Brisya yang se
Universitas Negeri melalui ja
sambil menutup buku diktatnya dan beranjak mengham
ijat?" tanya Brisya melihat
natap salah satu putri Pan
ila lirih, merogoh saku dasternya dan menyodork
i rumah ini memakainya," lanjut Bu Shila lugas, sam
Bu Shila penasaran saat Brisya ha
nggeleng. Ia bahkan lupa pernah
an Briy di depan Panti, itu saja," sahut Brisya sedih. Ia benci mengingat ma
iapapun yang mengantarmu ke sini, kamu tetaplah a
g cantik, yang manis, yang baik
nya cepat, ia menahan air matanya
di sini, kamu adalah matahari. Kamu selalu bersinar di antara kami, kamu membawa kecer
dan balas mengelu
t sampah, Brisya kecil yang make kalung itu sudah mati," putus Bris
*******
dan pulang kuliah bersama- sama. Aji masuk Universitas yang sama melalui jalur khusus. Dengan o
siap berangkat kuliah. Sekilas ia melirik jam tangan mungiln
hari ini ia memakai sweater, buat jaga-jaga semisal hujan agar Brisy
las Brisya ingat pernah masuk kedalam Ruko itu saat ia masih kecil. Brisya berjalan mendekat, hatinya tiba-tiba mengh
n din
Ia berbalik dan mendapati mobil Aji sudah berada di belakangny
tanya Aji heran saat Brisya sudah dud
ya familiar aja den
n kamu tinggal di sebelah
tu tapi nggak bisa, seseorang pernah tinggal di sana, ak
mat
e mana, tapi dia janji mau kemb
"kakak itu cowok apa ce
ji keki. "Cowo,"
garep dia bali
i, aku kan tadi cuma
dia balik ke sini," potong Aji kesal. Sepagi ini
ucap Brisya kesal dengan respo
an mobilnya
aku," perint
ke luar kaca mobil. Aji menarik tangan
Brisya kesakitan dengan
teriak Aji emosi, Bris
laki manapun di depanku, p
Aji dalam. Aji yang selalu kasar saat i
!?" tanya Aji
gan sigap Aji menarik dagu
gini, Ji!" rutuk Brisya kesal,
mburu menahan amarah. Ia menatap Brisya lekat-lekat, dari ujung rambut sampai bi
k sanggup menghindar karena Aji menahan kedua tangannya. Ia hanya b
Meski ia menyayangi Aji, bukan berarti Aji bisa berbuat sesuka hati padanya. Bri
a menggenggam tangan Brisya yang dingin d
banyak kebaikan Aji yang ia terima. Tak sampai hati Brisya memben
melas, kali ini dengan mencium te
n pernah kasar kaya g
kalo kamu nggak
tepatin janjiku.
a denger kata-kata itu,
kembali serius d
ang bareng dulu, aku
ta maaf, Briy. Aku nyesel!!" pinta Aji
rasa bersalah. Saat Aji menolehinya juga, Brisya melihat
eperti biasa, aku cuma pengin
gerasa nggak berguna jadi laki-laki kalo ninggalin kamu sen
kamu itu cowok! Malu, tah
akanya maafin aku, aku salah, aku janji ng
is..." lanjutnya mengiba
at. Ia tak sampai hati melih
ucap Brisya pelan, menghapus air ma
untuk mengontrol emosi di saat-saat tertentu, sifat temperamen Aji akan muncul bila ia merasa terancam, diacuhkan, dan