Om, I Love You!!
ak-anak Panti yang berantakan, saat tiba-tiba ponselnya berbunyi. Siapa lagi
apa Brisy
y, hari in
di meja. "Hari ini aku bersih bersih Pa
jalan sebenernya, aku mau cari oleh-oleh
esok aja
packing, Briy," s
ng kamu hari ini, besok aku
ndesah se
aku, ya? Aku mau beresin
Aku jemput kam
ega mendengar suar
y, b
ru membawa piring-piring kotor tadi ke dapur untuk dicuci. Begitu seles
kamar mandi dan mengguyur badannya yang basah oleh keringat. Jam
suatu, kah? Biar Briy se
ja sama Aji!" perintah Bu Shila
k," pamit Brisya seraya mencium ta
ya tersenyum dan melambaikan tangan saat Aji menyapanya
tasnya dan mencari ponselnya di sana, lipstik
uarkan ponsel
kkk
ak
ngi, ponselnya reflek terjatuh dari tangan
a?" tanya s
laki-laki memungut ponselnya yang terjat
at, Om," ucap Brisya tak enak hati, ia yang
ranjak. Wajahnya pasti memerah karena malu. Bagaimana bisa ia tid
di mengawasinya. Aji masih sibuk bertelepon, untunglah, jadi dia tida
perlahan
dewasa yang teduh. Brewok tipisnya seksi, badannya tinggi besar dan atle
yang tadi terjatuh, 'Untung
ri
tak, reflek m
tu begitu!" sungut Aji hera
sahut Brisya cepat. Ia khawatir Aji tahu k
a ya, Briy? Aku bingung,
amu suka
ak t
malah nggak tahu kesukaan n
n perfeksionis banget orangnya, makanya aku
u tulus pasti nenek suka,"
da batik, kan. Belikan sesuatu yang sekiranya di Sidney
sya senang, "Tha
n. Aji langsung menuju butik desainer kenam
ukuran sebuah baju. Bahkan ia tidak pernah memegang uang se
ng di Restoran Jepang. Seperti biasa Brisya mencari nasi goreng, na
esanan mereka datang, Brisya terbelalak kaget melihat nas
Aji saat Brisya hanya t
an Brisya mencoba makan menggunakan sumpit itu, karena kesal tak kunjung bisa, akhirnya
ton di Bioskop. Hari ini Aji ingin menghabisk
Brisya lagi sebagai salam perpisahan, sebelum lusa ia berangkat. Setelah ini ia a
ti. Brisya tidak bisa melihatnya dengan jelas karena sinar lampu Panti yang tem
sya di kejauhan. Brisya memicingkan mata, mencoba melihat dengan jelas siapa laki-laki itu. Dan jantungnya seakan mau le
ada di Panti?' b
laki-laki itu menggeser badannya
sapa Brisya t
ti itu. Jangan-jangan tadi Om ini juga melihat ia berci
dalam Panti dan membuntuti Brisya. Semakin
i dan menarik tangannya. Ia menoleh takut dan
iapa?" Brisy
aki-laki itu juga. Br
ucap laki-laki itu hangat, suara beratnya
dia siapa??" tany
di depannya dari ujung rambut sampai ujung
tinggal di ruko sebelah,"
di ruko? Kakak yang dulu pergi dan membuatnya kesepian? Lela
amun Brisya tak bergeming. Entah kenapa hatinya jadi
ih untuk mendekat dan memeluk gadisnya dengan er
ang berbeda dengan milik Aji. Brisya masih tak bergerak, tubuhnya m
capnya lembut, tatapa
i dan tegas, bibir seksi berwarna merah dan bulu-bulu halus di
yang kemudian menghilang dan kembali dalam wujud yang sedikit berbeda karena mereka telah dewasa. Selama ini Brisya menganggap Aj
Sampe kamu terpana begitu
dan menepis tan
pacar, sih!" lanjut Haris te
kamar. Ia menyentuh dadanya yang berdetak hebat. Belum pernah ia mer
t, sih!" desis
ukan tadi. 16 tahun berpisah dan dipertemukan secara tiba-tiba seperti ini membuat Brisya seper