icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Petaka Dua Garis

Bab 5 Kesepakatan

Jumlah Kata:1386    |    Dirilis Pada: 21/04/2022

kan Mahameru yang memanggilnya di belakang sana. Baginya, Mahameru sudah melewati batas. Suda

an dilakukannya saat ini sudah pernah mereka bahas sebelumny

olehmu. Aku terlalu kotor, tak ingin kamu mengalami rasa

*

bilnya di parkir dengan manis sejak semalam. Baru saja ia akan membuka pintu mobil, sekelebat bayangan seorang

ah tinggal beberapa langkah lagi m

elarikan diri. Namun, dengan sigap Arimbi berhasil memotong

Aku sudah mencari

imbi Say

us bicara

ita makan siang bersama," ucap wanit

penjelasanmu!" s

r Tante jelaskan. Sekarang

inan wanita itu. Ia pun berjalan berdamp

ng ...," ucap Tante Mona

rasakan kepalsuan dari ucapan w

negosiasi. Ia memesan beberapa menu makanan untuk dinikmati bersama Arimbi. Namun, Arimbi yan

u tidak pu

... sa

akku? Maksud Tante apa? Aku tida

, Saya

n wajah kesal hanya mendengar ucapan man

ik itu terkesiap mendengar bentakan dari Arimbi. Ia p

... apa yang ingi

aki itu, kan? Sekarang aku berbadan dua, Tante!

benar tidak bisa menerima semua ini. Tak pernah dibayangkannya bila i

u tidak tah

tuk ini semua. Kenapa aku harus menjadi korban? Ta

dak tahu, Sayan

nggelayuti perasaannya. "Kamu sudah terbiasa berbohong sekarang mau memboh

g ... Tante b

bohong, selanjutnya ka

a mengakhiri kuliahnya tahun ini dan menyandang gelas Sarjana Psikologi. Arimbi lalu menjatu

p Tante Mona dengan nada pelan. Jelas dia merasa bersalah dengan kejadian tersebut. "Percayalah,

ante Mona, tapi di satu sisi ia tahu betul bahwa wanita cantik itu sangatlah mengenalnya.

anya." Arimbi bangkit berdiri lalu

sinya ya. Tante akan bantu," ucap

ntu saat ini? Semua sia

menemukan lelaki

berjalan menuju keluar dari diskotek tersebut denga

*

ng menimpanya hari ini. Di dalam mobil, ia meletakkan kepala di atas kemudi dengan kedua tan

lakukan hal yang semestinya kulakukan?" Arimbi

la saja ia memilih bekerja dengan aman dan tidak terlibat dengan segala k

ara Tante Mona terngiang-ngiang di telinganya. Senyum sinis membentuk di bibir

ng jawaban darinya? Aku ingin bebas, tidak perlu terkekang dengan ikatan pernikahan yang hanya membuatku muak." Arimbi memukul kemudi dengan kepalan tangan. "Apa yang kudapat b

ngan alis berkerut dan pikiran melayang entah ke mana. Satu hal yang pasti, Arimbi mengingi

r berantakan, mengorbankan anak. Bukankah hidup seorang diri tanpa seorang

ng cukup ramai siang itu. Satu tujuannya saat ini, berada

*

g telepon. Walaupun dengan malas-malasan ingin menjawab, mau

m .

nglah kamu, Sayang. Aku akan bertemu d

nginkannya. Apa yang akan kudapatkan bila berha

li keuntungan bagimu. Lelaki

ap Arimbi di dalam hati, tanpa ingin mengatakan se

ak berminat, Tan

an seorang pria kaya raya yang akan menyokong hidupmu dan bayi dalam perutmu? Kam

kiri. Tangannya yang terbebas memijit kepalanyanya yang berdenyut. Uca

ntamu mencari siapa ayah dari janin di dalam perutku. Mengapa kamu harus seteledor it

nginkan hal itu terjadi. Tapi ... karena sudah begini, bukankah sebaikny

ntang masa depan," hardik Arimbi. "Satu lagi, jangan pernah mengatakan siapa lelaki itu p

terdiam dalam panggilan telepon yang berjeda

e akan berbuat begitu? Tante benar

? Kepalaku sudah cukup pusing. Jadi, jangan

ini bukan om

Kita akhiri pembicaraan kita in

bantal, ia tenggelamkan kepalanya, lalu terdengar isak tangisnya. Pilu. Meskipun ia berusaha tegar, tidak mudah

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka