icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Petaka Dua Garis

Bab 6 Ini Pilihanku

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 21/04/2022

hkan tidak beranjak dari tempat tidur. Hanya berkutat di dalam kamarnya. Tidak ada rasa lap

ecewa diabaikan. Tidak tanggung-tanggung, terdapat lebih dari lima pulu

an perintah Mahesa, dosennya agar menemuinya di kantor Biro Layanan Pskologi. Sayangnya, Arimbi

da. Ia tidak ingin mencari atau menemukan lelaki itu. Baginya, lelaki itu semua sama. Tidak ada yang dapat menjamin

kankah saya memintamu dat

membacanya, lalu mengabaikan begitu saja. Semangatnya tiba-tiba menghilang begitu saja untuk menemui le

apatkan nilai bagus un

h Arimbi. Lalu, ia mematikan ponselnya. Kembali merenung d

*

h baik daripada tersiksa dengan semua tekanan dari setiap sudut. Tekanan Tante M

lkan kuliahnya, hingga memutuskan mempertahankan kehamilannya. Itu pilihannya. Janin d

ntukmu seorang. Hanya kamu dan Ibu. Maafkan ibu bila tidak berusaha menemukan Ayahmu. Ibu tidak pernah tahu, akan bagaimana hidupmu kelak me

tar, belum membesar seperti layaknya wanita hamil lainnya. Namun, ada ikatan emosional yang membuatnya begitu

mobil. Ia hanya cukup membawa seperlunya saja. Sisanya, ia biarkan tertinggal di ruma

obil. Air mata kembali menitik di pipinya. Ada rasa berat hati akan meninggalkan rumah hasil jerih p

ini. Ibu ingin hidup lebih baik, dengan suasana baru, hanya denganmu.

endaraannya itu membelah jalan perumahan yang sepi. Perumahan yang telah di

*

bersedia ditemui. Namun, entah mengapa tiba-tiba dia menghilan

nggungnya pada sandaran kursi kerja. Kekecewaan terpancar dari matanya. Berkali-

enemukan seseor

s. Yang penting Mas tah

yang mau dicari, ngapain sa

itu. Ia tahu suasana hati Mahesa sedang

au aja, Ma

as yang berisi nomor telepon kepada Adam. "Ini,

. siapa

n dia?" hardik Mahesa kesal dengan alis bertaut. Adam nyengir kuda,

Mas. Tapi ... gak ke

tunda lagi. Bila perlu, hari ini juga saya

rang lengkap dengan alamatnya, kini ia hanya diminta mencari berdasarkan sederet angka. Akan membutuhk

ilik nomor telepon ini," ucap Adam. "Tapi ... kalau boleh tahu, ad

emarin siang dia menemui saya di Biro, tapi sampai hari ini t

alau begitu. Sege

a! Temukan

esa di dalam kantornya dengan waja

i!" Mahesa mengancam Adam dengan wajah mengeras. Sementara jema

ebaik-baiknya. J

i yang lalu kamu tidak kunjung menemukannya. Apa k

n melakukan yang terbaik. Mohon

ya berjanji

aknya. Melihat atasannya tampak kesal, Adam segera undur diri dari ruangan itu. Lebih baik membiarkan

runya sambil menggenggam erat

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka