Petaka Dua Garis
mau
pertanyaan Maha yang muncul secara tiba-tiba. Lelaki
ka sekali mengejut
Maha berjalan menuju ke meja tempat Arimbi sedang d
Dengan setengah hati, ia pun pergi meninggalkan Maha yang berkutat di dapur. Ada tanda ta
*
ungilnya hingga sebatas betis, karena tidak memiliki pakaian ganti. Ia berjalan keluar d
us buah, serta dua gelas air putih. Tanpa suara, Arimbi berjalan mendekati
p Maha singkat tanpa
l, Arimbi ingin bertanya beberapa hal pada Maha. Namun, melihat Maha yang cuek dan tidak banyak berbic
rkiran diskotek, kal
Arimbi menjawab singkat, karena merasa serb
bu Arimbi yang berasal dari satu kampo
liki waktu untuk sekadar bertegur sapa dengan Arimbi
berkenan di hatimu semalam." Arimbi akhirnya memberanika
ehem Mah
k mengatakan ses
agi, membuat Arimbi
kamu terus berdehem, aku ti
piring, lalu meraih gelas beris
uantarkan ke diskotek un
n Arimbi di ruang makan sendiri. Arimbi yang masih bertanya-tanya a
*
nan menuju ke diskotek, mengambil mobil mil
biasanya." Arimbi memberanikan diri bert
ki itu? Kat
ru yang mengejutkan. Otaknya pun berpikir keras, apakah ia telah mengatakan sesuatu ke
ang aku menasehatimu?" Mahameru menghardik Arimbi yang terdiam
n mengalir setitik demi setitik
lannya dengan meninju dashboard mobilnya. "Bicaralah! Kita t
ikan! Jangan ikut campur dalam kehidupan pribadiku! Emangnya kamu siapa
yadari bahwa niat baiknya tidak serta merta dianggap baik pula bagi orang lain, t
a mendadak mengakibatkan suara berdecit pada bannya.
ya ingin menolongmu, jangan salah paha
alahku. Kalau kamu keberatan, itu urusanmu. Jangan pernah mencampuri
... ak
tidak suka itu. Kamu tahu artinya,
eru masih duduk di balik kemudi. Ia tertegun akan kesal
il, menyusul Arimbi yang sudah berjal
ngejar Arimbi yang tidak menoleh sedikit pun mesk
rimbi, Mahameru segera meraih perge
. maafkan aku. Aku memang salah,
dengan keras hingga tangan lelaki itu
ah kesepakatan kita! Pergilah! Tinggalkan aku. Sud
. kumoho
melewati batasmu! Aku tidak mau berdebat lag
tidak ada maksud mencampuri urus
asar, di depan Mahameru yang berdiri di hada
ulangi. Rupanya kamu tidak bisa memegang ucapanmu sendiri. Jadi, sesuai kesepakatan kita sebelumnya
.. kumo
i aku. Dan satu lagi, jangan pernah mencampuri urusanku. Kuharap ini m
berlutut di ha
r membuatku kecewa. Kali ini, kamu harus
ahameru yang tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Ini semua adalah
at fatal untuk masa depannya. Namun, Mahameru lupa bahwa gadis yang ia cintai itu adalah gadis mandiri y