icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Petaka Dua Garis

Bab 7 Mencarinya

Jumlah Kata:1006    |    Dirilis Pada: 21/04/2022

kakinya menuju ke lantai lima. Kelas yang telah penuh itu tampak berisik, kasak kusuk p

lebar sambil menyapu ruangan yang penuh

ntak meninggalkan suara yang penuh semangat. Maklum saja, masih

arnya? Apakah

k, P

ikan kalian benar-benar hadir dengan membawa

arkan senyum tipis, matanya masih menyapu ruangan. Sayangnya, tak d

lagi bersemangat mengabsen, hanya menanyakan sia

samping Arimbi menjawab dengan cepat. Hati Mahesa mencelos, kekecewaa

Mahesa asal. Karena ini

k ada

da Dimas. Mahasiswanya itu terpaku di tempatnya duduk, tampak sekali mencoba m

ya benar-benar tidak

khir, temui saya

ap wajah serba salah, seolah-olah ia telah mela

edangkan di satu sisi ia harus tetap profesional mengisi kelas. Kalau saja tidak memikirka

gan gadis yang telah membuatnya penasaran, kini menguap entah ke mana. Hal

ngan sangat tidak bersemangat. Bahkan ia sengaja memberikan tugas pada mahasiswanya lebih awal, ag

iba di dalam ruangan, ia lemparkan begitu saja beberapa modul dan buku di atas meja. Lalu ia duduk di

elana, mengambil ponsel. Nomor yang beberapa hari ini menjadi rutinitas pa

rbarengan dengan suara k

Mahesa. Sebuah meja menjadi pembatas mereka. Dimas yang

melakukan kes

engan baik? Di mana d

anya Dimas,

hat kamu beberapa ka

Pak. Kami m

.. di m

tanya Di

a dia melaksanakan hukuman di kantor saya.

bi tidak bisa dihubungi. Bahkan rumahnya juga k

g membuatnya merasakan nyeri di bagian dada. Rasa kehilangan t

u ya

dah berkali-kali mendatangi

elas dari matanya. Rahangnya mengeras. Awalnya dia tampak ragu dengan keterangan dari Dimas. Namun, beb

ekat apakah mereka berdua. Rasanya tidak mungkin

elakukan sesuatu

t apa?" tanya

rasa ingin tahu. Satu hal yang aneh baginya, bila seorang dosen bertanya

nyaan dari Mahesa. Sebagai seorang lelaki, instingnya bekerja.

Bukannya say

ya," kata Mahesa mem

a, Mahesa adalah dosen yang ramah, baik, dan tidak pernah marah. Namun, kali ini penilaian itu seolah menguap. Ma

i, P

ipis pada Dimas, tanpa menjawab pertanyaan maha

dalam posisi membelakangi Dimas. Sungguh satu hal yang tidak diduga oleh Dimas

hannya. Dengan berat hati dan berbagai macam pertanyaan yang b

i, segera kabari saya," ucap Mahesa sebel

segera memberikan kaba

n tempat Mahesa berada. Seribu satu pertanyaan

udah berada di luar ruangan Mahesa. "Lagian, ada hubungan

aan saja. Tapi ... aku perlu memastikannya." Dimas melangkah meninggalkan tempat itu. "Aku harus menemukan A

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka