Petaka Dua Garis
Rambut panjang dibiarkan tergerai. Riasan tipis sengaja dipoles agar tidak terlihat pucat pada wajah cantiknya. Kacamata minus yang bi
da misi yang harus dilaksanakan, menemukan keberadaan tante Mona. M
hkan menggilai dunia malam. Dunia malam yang secara tidak sadar dinikmati. Di saat seda
yah di kampung. Untung saja Arimbi mengenal Tante Mona yang kerap kali memperkenalkan pada esmud (Eksekutif Muda) yang tajir melintir. M
berapa lembar uang kertas berwarna merah. Bahkan pernah segepok uang kertas merah itu dimilikinya. Satu kal
masih hiruk pikuk. Tujuannya satu tempat, yakni 'Black
masih belum begitu ramai. Mobil-mobil mewah berjajar r
rang penjaga yang mengenal
ak Arim?" tanya Si
gas kuliah. Tante Mo
tanya Robi." jawab Rambo, sambil
Coba aja masuk ke
a." Arimbi meninggalka
skotek ini. Para pengunjung setiap malam selalu memenuhi gedu
dengan beat kencang memekakkan telinga. Tapi tidak bagi Arimbi, tubuhnya seola
g pada tumbler bertutup dari bahan alumunium. Gayanya ya
saja?" sapanya ketika melihat kemunculan Arimb
yang tidak bisa ditunda. Heheheh
hasil fermentasi) buatanku lagi? Kali ini taste nya sedikit berbeda dari yang pernah
imbi sambil melemparkan
kalo kamu tersenyum gitu. Rontok hatiku, Ar
Liana adalah gadis cantik yang ditaksir oleh Mario. Tempo ha
patah hati," jawabnya
ut patah hati. Ga lucu!" Ar
sih belum nemu waktu yang pas," ujarnya sed
l orang tuh. Baru tahu!
a khusus dibuatkan untuk Arimbi. Sejenak ragu ingin meminumnya. Mengingat janin yang ada di dalam
inasi dari mana, nih? Lebih nikmat!" puji A
hong?" tanya Ma
a, liat Tante Mona, ga?"
h. Kenapa? Butuh dui
h dapat gratisan gini. Berhemat jadinya. Heheh
ramai. Sesekali disesapnya minuman yang diberikan oleh Mar
ertubuh tinggi semampai sedang berjalan mende
Arimbi bergegas menjauhi meja Bartender. Ia merasakan dadanya berdetak
duk di sebuah meja membentuk lingkaran. Kebe
i esmud muda pelanggan Arimbi bernama
dre. Kab
kangen aku sama kamu," u
a sempet kesini lagi." Ar
Lagian kayaknya dia sedang tidak ada di sini
halus. Perasaannya sedang tidak nyaman melihat s
a kamu. Kita duduk di sini aja kok. Mau minum apa? Blue Curacao
nolak, meskipun tak tega meliha
Aku kangen banget lho, sama kamu. Kamunya aja yang g
lo ga sibuk, kukabari deh." Arimbi melemparkan senyum, berusaha membuat lelaki itu tid
ran kutunggu kabarny
iba-tiba berkata dengan cepat kepada An
n Arimbi yang tiba-tiba. Namun kemudia
dan Brandy tolong anterin kesini, ya." Andre memanggil seorang pelayan
duduk bersama Andre, pria i
*