Gadis Yang Terjamah
gar deru sepeda motor semakin mendekat. Sepe
et banget jalannya?" tan
or bareng yuk!"
sambil mengeratkan tali tas punggungnya di dada. Dengan be
dak menyelesaikan sekolah SMA karena letaknya yang sangat jauh. Selain itu, akses jalan umum harus memuta
ebun karet dan sungai, ia tak gentar. Namun nyali Marlina sangat ciut kali ini. Dua pem
uh tubuhnya tercebur ke air. Ketika Marlina berdir
an yang bagus sekali!" ucap sal
erlari untuk menghindari kedua pemuda itu, tapi dia malah terpeleset lagi. Marlina
ya bisa menangis sambil memukul-mukul tangan kedua orang itu
at deras. Gunawan salah satu dari pemuda itu melihat ke arah langit dan m
rgi aja duluan,
o. Dengan ganas Jatmiko menikmati tubuh Marlina yang sudah melemah. Hujan deras menjadi saksi kebejatan kakak kelas Marlina
gun dari posisinya, Jatmiko terlebih dulu mengenakan pakaiannya dan berlalu meninggalkan Marlina seorang diri di teng
ang sekolah di kecamatan karena jalannya jauh dan sepi
arlina. Namun kejadian ini membuat Marlina malu, takut dan kecewa untuk pulang ke rumahnya.
p mati untuk menutup segala peristiwa kelam hari ini. Matanya tertutup bersam
marahan langit. Marlina tidak dapat menemukan di mana bajunya, dia menangis dan beru
" ucap orang itu
i, biarkan aku ma
il menyorot ke sekelilingnya. Tak ada baju di sekitar
ar bapak tadi sambil melepas saru
ilitkan sarung ke badannya, l
ayaknya dari tadi dia kehujanan." Kedua orang itu berjalan pelan s
memasuki rumahnya. Tampak keluar seorang ibu tua dan melihat ke arah kam
ini, Pak?" t
nyari ikan, mau bunuh diri, gak pake baju,
ring Marlina ke kamar, "Kamu pakai ini ya, Ibu buatka
a, Marlina duduk di pinggir
at dan sepiring nasi dan telor goreng. Marlina makan sambil men
lang ke rumahnya, apa kedua orang tuanya menyambut hanga
ubuhnya dengan kasih sayang, seorang ibu yang baru dikenaln
dikit demi sedikit. Perut Marlina kini telah kenyang, kantuk pun menyera
ina merasakan asap dari kayu bakar di dapur. Lalu dia kelu
Kamu mau ke kamar mandi d
i meneteskan air matanya. Aku telah rusak, aku sudah tidak suci lagi, ucap
adarkan Marlina. Marlina segera menyelesai
gajak Marlina duduk dan menikmati sarapan. Marlina men
apannya, Ibu itu membelai
mu si
" jawabny
r kamu pu
pelan, lalu menitik
ana?" teriak d
!" jawab si ibu de
egera berlari dan mendekap dan mencium Marlina dengan penuh kasih sayang, t
ar. Ayah tidak b
dan kemudian ambruk
, jangan pingsan lagi!" Ayah m
putih dan memborehkannya di kening ibun
ina bertanya pada semua