icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gadis Yang Terjamah

Bab 2 Kepergian Ibu

Jumlah Kata:1195    |    Dirilis Pada: 24/03/2022

elemah dan kemudian ambr

, jangan pingsan lagi!" ayah m

k kayu putih dan mengusap-usap nya

ina bertanya pada semua

ojiun" teriak ayahnya Marlina

erkulai lemas. Marlina tak kuasa menahan tangis, d

Pak Maryono, ayah Marlina. Sepanjang jalan Marlina menjadi bahan pe

mpir semua mata pelayat menatap jijik ke arah Marlina. Nenek Sholihati, neneknya

. Marlina hanya bisa mengangguk pelan sambil menitikkan air mata. Ketika Nenek Sholihati ber

, Sayang. Sekarang kamu di kamar dulu dan jangan keluar, demi ke

tar jenazah ibunya ke makam. Marlina hanya bisa menangisi nasibnya

tamu yang datang. Nenek masuk ke kamar Marlina kemudian memeluk erat cucu tunggalnya. "Kita harus kuat menjalani cobaan ini sayang, jangan biar

h justru kehilangan Ibu. Mar gak mau kehilangan lagi. Mar t

s pipi cucunya kemudian terse

tersentuh, tak ada rasa lapar, hanya ada rasa sedih, kecewa dan marah dalam hati. Sejak pemakaman istrinya tad

, Pak Maryono tidak pergi ke kebun. Dia

a keluar ke depan rumahnya untuk berbela

cari sayur apa?" sapa

g?" tanya Bu Gembrot dengan ac

i masalah sekolah jauh-jauh. Diganggu orang bar

gebunuh orang t

uar rumah karena malu menanggung aib an

kolahnya cuma SD lho, kalo sekola

lah yang tinggi, bisa la

dikagetin, gampang pingsan. Anaknya m

kat sekolah yang jauh biar jadi jagoan

menu singkat, padat d

engelilingi kang sayur me

mending dikurung di rumah, diika

njauh sambil menar

carakan tentang anak dan istrinya. Dia hanya bisa meneteskan a

pak rapuh setelah kepergian tulang rusuknya. Terlebih Marlina yang s

i dengan keluarga Pak Maryono. Marlina menutup diri dari lingkungan. Hanya Nenek Sholihati y

a diajak bicara oleh Nenek Sholihati. Nenek Sholihati san

sa terharu melihat perubahan menantunya. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk seterusnya, ucap Nenek Sholihat

n ayahnya. Ayahnya hanya diam bila diajak bicara ol

. Dia menaruh peralatannya, menenggak segelas air putih l

anya saling berpandangan meli

ang menyebabkan Pak Maryono

g ke rumah mengantarkan beberapa rupiah sebagai upah Pak Maryo

kenapa tidak diserahkan langsung

ra sama pak bos, tersinggungan sih di

k bos tentang menantuku?

mau sama yang seken, mau yang orisinil aja biar kerasa kinyis-kinyis, malah si Maryono langsung kabur, A

dang tajam ke arah Sodikin. Merasa ters

ndengar obrolan itu, hatinya teriris jad

tik besar ke rumah Nenek Sholihati. "Nek, ini bahan makanan untuk Nen

lebih banyak dan lebih berkah." Nenek Sholihati terh

ak rela dimadu apalagi dengan anak yang sudah tidak suci lagi.

tadi, "Cucuku tidak serendah itu, meski dibeli dengan be

i kok kesucian di

nnya. Saya rasa tidak ada yang perlu

nya tidak mengganggu pernapasan orang lai

r

ati dan Marlina berlari menuju kamar ayahnya.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka