Gadis Yang Terjamah
elemah dan kemudian ambr
, jangan pingsan lagi!" ayah m
k kayu putih dan mengusap-usap nya
ina bertanya pada semua
ojiun" teriak ayahnya Marlina
erkulai lemas. Marlina tak kuasa menahan tangis, d
Pak Maryono, ayah Marlina. Sepanjang jalan Marlina menjadi bahan pe
mpir semua mata pelayat menatap jijik ke arah Marlina. Nenek Sholihati, neneknya
. Marlina hanya bisa mengangguk pelan sambil menitikkan air mata. Ketika Nenek Sholihati ber
, Sayang. Sekarang kamu di kamar dulu dan jangan keluar, demi ke
tar jenazah ibunya ke makam. Marlina hanya bisa menangisi nasibnya
tamu yang datang. Nenek masuk ke kamar Marlina kemudian memeluk erat cucu tunggalnya. "Kita harus kuat menjalani cobaan ini sayang, jangan biar
h justru kehilangan Ibu. Mar gak mau kehilangan lagi. Mar t
s pipi cucunya kemudian terse
tersentuh, tak ada rasa lapar, hanya ada rasa sedih, kecewa dan marah dalam hati. Sejak pemakaman istrinya tad
, Pak Maryono tidak pergi ke kebun. Dia
a keluar ke depan rumahnya untuk berbela
cari sayur apa?" sapa
g?" tanya Bu Gembrot dengan ac
i masalah sekolah jauh-jauh. Diganggu orang bar
gebunuh orang t
uar rumah karena malu menanggung aib an
kolahnya cuma SD lho, kalo sekola
lah yang tinggi, bisa la
dikagetin, gampang pingsan. Anaknya m
kat sekolah yang jauh biar jadi jagoan
menu singkat, padat d
engelilingi kang sayur me
mending dikurung di rumah, diika
njauh sambil menar
carakan tentang anak dan istrinya. Dia hanya bisa meneteskan a
pak rapuh setelah kepergian tulang rusuknya. Terlebih Marlina yang s
i dengan keluarga Pak Maryono. Marlina menutup diri dari lingkungan. Hanya Nenek Sholihati y
a diajak bicara oleh Nenek Sholihati. Nenek Sholihati san
sa terharu melihat perubahan menantunya. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk seterusnya, ucap Nenek Sholihat
n ayahnya. Ayahnya hanya diam bila diajak bicara ol
. Dia menaruh peralatannya, menenggak segelas air putih l
anya saling berpandangan meli
ang menyebabkan Pak Maryono
g ke rumah mengantarkan beberapa rupiah sebagai upah Pak Maryo
kenapa tidak diserahkan langsung
ra sama pak bos, tersinggungan sih di
k bos tentang menantuku?
mau sama yang seken, mau yang orisinil aja biar kerasa kinyis-kinyis, malah si Maryono langsung kabur, A
dang tajam ke arah Sodikin. Merasa ters
ndengar obrolan itu, hatinya teriris jad
tik besar ke rumah Nenek Sholihati. "Nek, ini bahan makanan untuk Nen
lebih banyak dan lebih berkah." Nenek Sholihati terh
ak rela dimadu apalagi dengan anak yang sudah tidak suci lagi.
tadi, "Cucuku tidak serendah itu, meski dibeli dengan be
i kok kesucian di
nnya. Saya rasa tidak ada yang perlu
nya tidak mengganggu pernapasan orang lai
r
ati dan Marlina berlari menuju kamar ayahnya.