Gadis Yang Terjamah
kedua mata Pak Maryono menat
goyang-goyangkan tubuh ayahnya
rjalan menuju kamar menant
usap air liur Pak Maryono ya
urun. Marlina mengusap alis ayahnya, berharap kedua bola matanya normal
ormal kembali, bola matanya
dia tak merasakan hembusan n
rlina menggoyang
olihati memegang dada menantun
pa?" Air mata M
a lalu mengusap kedua mata menantunya,
hidup." Marlina memeluk dan mencium
enatapnya dengan menggenggam kedua tangannya, "Marlina cucuku sayang. Aya
a ke dada ayahnya. Tak ada gerakan, tak ada hembusan nafas. Marli
apain, Mar?"
ak butuh bantuan orang di kampung ini."
tinggi. Marlina berjanji akan mengurus jenazah ayahnya sendiri. Dia menyimpan dendam dan kemarahan ya
karang sudah bersusah payah menggali liang lahat untuk ayahnya. Nenek Shol
uanya bersemangat menggali lubang untuk mengubur Pak Maryono. Semangat
eras, seharusnya dia belum boleh melakukan kegiatan yang menguras tenaga seperti menggali kubur, tapi dia tidak bisa mengandalkan neneknya atau orang l
, kita berteduh dulu di dalam rumah." N
um selesai digali." Marl
dan minuman untuk Marlina, dia tak berani masuk ke dalam kamar
nya, lalu kembali menggali tanah hingga larut malam. Nenek Sho
uar dari lubang lalu membersihkan diri sebentar lalu masuk ke dalam rumah. Neneknya terbaring di kursi dapur, dekat pintu belakang, mungkin nenek bermaksud menemani Marlina dari dapur karena tak kuasa lagi membantu menaikkan tanah hasil galian. Kemudian Marlina masuk ke dalam kamar ayahnya. Ayahnya masih d
tak pernah merugikan mereka,' Marlina membatin, la
h ayahnya, amarah dan kebencian d
n jika tidak dalam kondisi pasca melahirkan, lubang ini sudah selesai digali sejak sore tadi. Setelah
i peraduan. Lubang telah selesai digali, Marlina menyiapkan air untuk memandikan
azah menantunya. Nenek Sholihati hanya menggelar kain batik yang dimilikin
ng Pak Maryono, hanya menggeser sedikit demi sedikit. Marlina berinisiatif memeluk ayahnya, lalu mendirikannya, lalu dijalankan se
pat tidur bambu yang telah disiapkan sebelumnya. Marlina dan Nen
selesai dimandikan lalu keduanya me
au aku bakar rumah ini!"
Marl
Marl
ak
r rum
tan kebingungan, dia masuk ke dalam lalu keluar lagi ke bela
dari kampung ini setelah selesai memakamkan a
gelengkan kepalanya,
i, Nek!" jerit Marlina pada neneknya. Nenek Sholihati mengan
selesai mengubur Maryono!" teriak Nene
an, Marlina harus seg
ntu kamar satu per satu tapi tak menemukan Marlina. L
ng sini!" teriak orang
gi dari sini hari ini, berarti kamu harus dibakar bersama rum