Gadis Yang Terjamah
gi dari sini hari ini, berarti kamu harus dibakar bersama rum
Marlina memohon bersujud di had
g ikut bersujud pada puluhan orang
Nenek Sholihati menunjuk Pak Maryono yang baru dima
dulu, saya berjanji akan pergi s
gi. Ada sebagian yang mengecek tubuh Pak Maryono yang masih basah itu. A
guburkan Maryono," Nenek Sholihati kem
an, mereka ingin melihat proses pen
tak mendapat izin, keduanya bergegas melakukannya. Dengan selembar kain jarik usang, jenazah Pak Maryono berhasil dibungkus. Lalu ke
n terlontar dari mulut warga. Seakan mereka tak memiliki bel
Kaki Pak Maryono terseret di tanah. Nenek Sholih
a. Dari sekian banyak warga yang datang ke rumah itu, tak satu orang pun yang membantu proses pemulasaran jenazah bahkan samp
endiri. Nenek Sholihati berada di atas dekat jenazah menantunya. Keduanya berusaha menggeser jenazah Pak Maryono. Tapi celakanya, jenazah itu la
adan ayahnya, dan membersihkan sebagian tanah lumpur pada kain jarik yang dipakai ayahnya. Sebagian tubuh Pak Maryono terlihat,
a tersentak. Dia tak lagi memperbaiki kain penutup pada tubuh ayahnya, cukup seadanya saja. Setel
nya menuruti perintah warga untuk mempercepat proses pemakaman ayahnya. Nenek Sholihati tak bisa berbuat ap
esai mengubur jenazah ayahnya. Tubuh da
pergi dari sini sekarang
neknya lalu melangka
ampung ini hanya kamu! Nenekmu
i sendirian. Aku akan pergi bersama Nenek," Marl
. Ambillah rumah dan semua hartaku di dalamnya, aku rela. Tap
ati dari rangkulan Marlina hingga kedu
ya. "Kalian boleh menghina dan menyakiti aku, tapi tolong
rambut Marlina sampai Marlina benar-benar berdiri
rsama cucuku!" Nenek Sholiha
teriak
tersungkur di tanah sehingga Marlina terhalang untuk meliha
jangan pernah kembali!"
uku satu-satunya." Nenek Sholihati menangis meraung-raung. Tangisannya tak sedikitpun membuat orang l
da ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan anak kecil yang tak tau apa-apa juga ikut melempar batu padanya. Sebongkah batu besar tepat mengenai keningnya, membuat da
emisahkannya dengan sang nenek. Hatinya kian beku, air matanya sudah kering, hanya amarah dan denda
apat. Orang itu langsung berlari meninggalkan Marlina sendiri. Marlina menengok ke arah orang yang sedang berlari it
ngsung melahap tiga potong singkong rebus tersebut. Sej
terus maju melangkah sampai keluar dari kebun karet. Marlina memasuki kawasan yang tidak dikenalnya. Marlina melihat tanga
arlina yang berlumuran lumpur itu. Marlina menengok ke sana ke mar
teriak seseora
rang berlari ke arahnya lal
aundry ya?" tanya seseoran
mencoba melepaskan tangannya dari
l
atnya menamparnya. "Sudah tertangka
teriak
dan tamparan dari orang-o
teriak dari b