icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gadis Yang Terjamah

Bab 4 Marlina Hamil

Jumlah Kata:1577    |    Dirilis Pada: 24/03/2022

berusaha meraih sebuah gelas, tapi gelas itu terjatuh ke lantai dan menimbulkan suara pecahan kaca. Nenek Sholihati yang mendengar suara pe

it,

ar. Astaghfir

Suara Marli

a sampai habis. Tenggorokannya kini menjadi basah, tapi rasa sakit tidak berkurang sedikitpun.

.. owe

lalu membersihkan bayi itu. Untung ada Nenek yang bisa membantu Marlina mengurus bayi itu dengan penuh

lah!" Nenek Sholihati menyerahkan bayi ya

lama di kandungan, Ibumu selalu beruraian air mata dan penuh tekanan. Semoga hidupmu kelak diliputi kebahagiaan. Jangan tiru Ibu

menutup, kulitnya halus, hidungnya mancung, bibirnya merah, dikecupnya bibir merahnya yang indah

g ...." ucap Marlina m

Mar!" Nenek Sholi

mana Nek?" tanya

i bay

a? Apa aku punya susu untuk ba

menangis. Mulut bayi itu mencari puting yang belum ada ujungnya. Tangis bayi itu semakin keras. Marlina semakin bingung, tangis bayi itu membuatnya stress. Apa yang harus dilakukan? Dengan sabar

u diciptakan Tuhan untuk menyusu pada Ibunya

keras. Nenek Sholihati mengambil alih bayi itu, lalu menimang-nimang penuh kasih sayang hingga tangisnya mereda. Mar

lalu dia menimangnya pelan-pelan. Ternyata cara Marlina menggedong bayi itu membuatnya kem

i mungil seolah berubah menjadi menyeramkan, air matanya berubah menjadi darah. Darah dari air matanya membasa

nuntutmu untuk bertanggung jawab merawat dan memberi

ini gak mau nyusu sama aku,

banyak keluar, Mar! Atau bayi

mpai bayi ini mat

itu menjauhkan mulutnya. Tangis bayi itu semakin mengeras

rlina berteriak, lalu duduk

k mengusap keri

elus perutnya yang semakin buncit. Mar

jud, ayo bangun, basuh wajahmu dengan air wudhu lal

ertanya pada Neneknya, "Nek, kalau aku melahirkan nanti, aku h

bumu melahirkanmu. Mintalah bantuan

idan itu? Aku takut Nek!" Mar

ingi dan membantumu. Tak a

emaniku, siapa y

an pertolongan pada Allah, semoga diberikan kemudahan

k pelan dan mengu

ilakukan? Bagaimana nanti Nenek menghadapi orang-orang sekitar sini? Jika Nenek membant

idak melanjutkan sekolah di kota, mungkin semua ini ta

mu. Tiba-tiba Marlina teringat pada sebuah klinik bersalin di jal

i pasti tak ada yang tahu. Marlina bertekad akan melahirkan di sana saja. Dia berencana berangkat ke sana bila malam tiba agar tak ada

Lalu nanti bayinya pakai pakaian apa? Marlina sama sekali

lu. Marlina membelahnya, lalu menghitung duitnya. Ada satu juta lebih, Marlina merasa cu

encana mengutarakan n

. Dulu di jalan yang sering aku lalui ketika sekolah ada sebuah klinik bersalin. Aku mau melahirka

yang mau melahirkan belum tentu sanggup berjalan sejauh itu. Bagaimana kalau kamu melahirkan di jalan, apalagi m

sini. Aku yakin aku bisa berjalan sampai ke kli

a sulit. Sama saja bertaruh nyawa. Jangan

na merasakan bayi dalam perut ini berge

cucunya. Marlina merasakan kemaluannya mengeluarkan sesuatu, saat rasa sakit itu menghil

Marlina tunjukkan padanya. "Waduh, ini tanda

Nek?" tan

rkan! Nenek mau panggil bidan

yang tepat. Mar mau pergi sendiri ke klinik itu

yerang, Marlina menahan ra

Nenek yang pergi memanggil bidan

, hingga Marlina meneteskan air mata. Nenek Sh

ke kamar mengambil uang tabungan bersama beberapa pakaian yang

n kembali lagi. Aku berjanji, jangan beritahu Ayah kalau aku pergi. A

lan ini dengan cepat, tapi kini dia berjalan dengan pelan sambil merasakan sakit yang kadang datang k

anannya dulu, air matanya mengalir. Di sinilah kejadiannya,

bintang yang samar. Haus, itu yang paling terasa di tenggorokannya. Marlina berjalan tertatih menuju cahaya terang di ujung jalan. Sebentar lagi Marlina akan sampai di kota. Dari ujun

ina dengan kasar, 'Aku tak boleh

datang, Marlina ambruk lagi di jalan. Malam ini sudah larut

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka