Gairah Cinta Crazy Rich Muda
uk
sur, segera manjatuhkan tubuh langsingnya di atas ranja
bisa menangis, terisak dan tergugu, memikirkan
odohkannya begitu saja, tiba-tiba, tanpa ada angin ataupun hu
embayar hutang dengan aku Yah? kenapa? aku kan ana
l kerja kerasku sendiri, bagaimana bisa Ayah menjodohkanku Yah? bagaimana bisa? bagaimana dengan masa depanku Yah? bagaimana dengan kisah
mbut hitamnya sendiri karena ra
..," tangis Alira tergugu, memanggil nama kekasih hatinya, sebelum menutup wajah cant
a, sangat kuat, hingga membuatnya s
kamu...setelah enam tahun hubungan kita, percintaan kita, bagaimana bisa? aku nggak mau putus s
ke arah pintu kamarnya yang terbuka, beradu p
ngan wajah yang sangat sendu mendekat
engan sorot mata pilunya mema
etar, mata yang memerah segera beranjak bangun,
Ra..., Ibu minta maaf...," lirih Bu Rani, ikut menitikan air mata
ih Bu? kenapa harus aku?" tanya Ali
hanya menangis membelai lembut
a Bu! biar aku bisa menikmati kebahagiaanku sendiri! sesuai jalan yang aku sukai sendi
beradu pandang dengan Bu Rani yan
mberikan ibu gaji pertamaku Bu, aku belum bekerja, bagaimana bisa Ayah menyuruhku
asah Ibunya, dengan
menyeka lembut pipi anak gadisnya, dengan perasaan sakit
ntuk diam, tak mampu berbuat banyak untuk meng
a, yang telah banyak memb
*
as
rumah, mengulaskan senyumnya kepada Ayah dan Ibunya yang sedang du
nikmati kue kering yang tersaji, mengulaskan senyumn
uanya bergantian, sebelum duduk di sebelah Ayah Pras,
anya Ayah Pras yang di jawab den
?" jawab Alira, d
" jawab Bu Rani, di ikuti denga
?" ucap Ayah Pras, mengalihkan pandangan
jawab Alira santai, kembali menyuapkan ku
saja?" tanya Ayah Pras yang di sambut dengan angguk
ekarang lagi di luar kota jadi kangen deh
h Pras, beradu pandang de
ta sesuatu sama kamu Ra?" ta
Alira sebelum tersedak
jut Ayah Pras, menyentakkan ha
ra, memberikan segelas teh hang
nya Alira, dengan sorot mata bingungnya, sesaat se
Ra, anak Om Bagaskara." jawab Ayah Pr
ihkan pandangannya ke arah Bu Rani yang terdiam,
u kalau Ayah sedang bercanda!" ucap Alira, dengan w
atanya yang berkaca-kaca mengalihkan pandagan
nda kan?" lirih Alira, ingin men
hanya gelengan pelan kepala Ayah Pras,
itikan air matanya membuang p
ku nggak mau putus sama Adam!" jawab Alira, m
a kamu, kamu menyetujuinya ya?" mohon Ayah Pras,
Yah? kenapa
Ayah Pras, dengan nafasnya yang memb
ngerti posisi Ayah...," lirih Ayah Pras, b
hatiku? perasaanku? tolong menge
ndangannya ke sembarang arah, dengan helaan nafas
membantu Ayah, Om Bagas menyuntikkan dana hingga usaha Ayah bisa berdiri tegak s
enipis, Om Bagas juga yang membantu Ayah, hingga Ayah bisa di operasi, dan bisa seperti sekarang i
bergetar, kembali mengingat
ikut menitikan air matanya, m
Ayah dulu! saat ayah tak lagi punya uang untuk membayar biaya kuliah kamu!," la
pa menurutmu Ayah bisa menolaknya setelah kebaikan Om Bagas kepa
mampu lagi mendebat kalima
namkan Om Bagas di pundak Ayahny
keinginan Om Bagas, agar tak sampai m
ah? Bu?" lirih Alira, dengan wajahnya yang m
h Pras, memecahkan tangisan Alira, dengan bibir
ke dalam kamarnya, meni
back
sam