Gairah Cinta Crazy Rich Muda
temu sama Aksa di rumah kamu, sayang ma
si, meraup wajahnya kasar menco
edua orang tuanya menceritakan p
ang, kita bertemu di taman Puspa ya?" ucap
kehilangan Adam karena perjo
in Alira, sebelum mengulaskan sen
ggu ya? kita ketem
a D
desirkan hati Alira, membuatnya terp
gak di
sebelum terkekeh bersamaan dengan ke
hela nafasnya pelan segera mengayunkan lan
gas, sudah menghabiskan nasi di
hanya mengunyah makanan t
tempatnya, mencoba untuk berpikir, mencari
odohan ini membuatnya menjadi pri
gan terus saja di ciptakan nya untuk menutupi
amit ya Om,"
juga belum ngobrolin masalah pernikahan kalian," jawab P
i yang tak di inginkannya, menundukkan kepala seraya
agi butuh saya," jawab Alira, mengerutkan ken
saya untuk teman curhatnya," lanjut Alira, sebelum m
ang!" sahut Satria, sebelum memasukkan lauk ke dalam mulutnya
pa Bagas kembali mengalihkan pandangannya,
asalah acara kalian, Om ingin kamu memilih sendiri model undangan, dekorasi pelaminan
rotes Satria, sesaat setelah menenggak sege
ata Papa tadi kamu anak tunggal! nikah sekali seumur
ia, kembali menenggak sisa air yang ada di g
erdiam menggigit bibir bawahn
a pamit ya Om, kasihan teman saya kala
ini biar Om bicarakan d
i bibirnya segera berdiri dari duduknya, sebelum mengayunk
malamnya," lanjut Alira, mengulurkan tanga
sebelum mengalihkan pandanganny
u? ayo berdiri Sat antarka
hanya menghela nafas kasar
a segera mengayunkan langkahnya meninggalka
ena sikap Papanya yang terlalu egois, memaksakan semua
*
ergelayut di gelapnya malam, membuat sang r
ng menunggu kedatangan sang pujaan h
ngan tangannya yang bersendekap di atas dad
ndek yang di pakainya, tanpa
terlihat Alira duduk dengan gelisah di
i paksanya menunggu di taman terbuka di sa
melirik jam tangan yang ada di pergelan
khirnya, karena jiwa ke ingin tahuannya yang meronta
gkat, tak mengalihkan p
ar k
Satria bersuara, hanya menghela nafas pelan semakin menek
n kota yang terlihat lenggang, tampak mobil Satri
dak turun dari mobil sebelum t
tun
juga nunggu aku?" tanya Al
aku! apa kamu nggak dengar apa pesan ibumu tad
njagaku, mending kamu pulang saja mas!
akan tetap menunggu dan memastikan kepulanganmu!" jawab Satria,
" ucap Alira akhirnya, segera turun dari mobil, sebel
Adam, seraya menged
elihat Adam yang sedang duduk, memain
lira, dengan nada lemb
sebelum tertawa mencubit
lira, segera duduk di samping Adam se
semakin mengeratkan pelukannya, ingin mengusir hawa di
ukan Adam, menepuk pelan tubuh keka
ap Alira, menggenggam erat tang
am, menciptakan tawa di bibir Alira
utinya, akibat tawa tulus Adam sem
t nanti Adam mengetahui pernikah
maksud untuk menghianati kamu Dam, sungguh aku nggak mau kehilangan
bali menyeruak, menyiksa hatinya, membuatnya t
*
yang masih hangat menembus jendela kamar Satria
n badan tegapnya yang menggeliat akibat sinar dari sa
kan kedua matanya melihat jam dinding
semalam, menunggu Alira pacaran bertemankan kebo
ang telah membawa anak gadis orang, terutama anak gadis
rumahnya, menghabiskan waktu malamnya di sana untuk menghi
dangannya, ke arah pint
kan kembali kepalanya malas karena lan
kamu menikahi Azkia?" selidik Papa Bagas, dengan hatinya y
arapan sudah di todong pertanyaan seperti ini," jawab
" jawab Papa Bagas, duduk di tepi ranjang, m
lan, sebelum duduk dari
aikan Alira dan menikahi Azkia?" lanjut Papa Bagas, m
ria, sebelum meraup w
Pa, aku salah ngom
ak
nggak ada ma
ya dengan resepsi perni
tuju kalau masalah
nap
einginan Papa kan? aku akan menikahinya, tapi aku nggak mau pernikaha
a, setidaknya kasih kesempatan untuk Papa bisa berfoto bersama kamu dam Alira di pelami
ggal pernikahannya." Jawab Satria akhirnya, setelah meraup
tentukan? tiga
m ada, biarkan aku sendiri
boleh lebih dari satu b
dengan niat dihatinya, ingin melakukan resepsi perni
sam