icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Cinta Crazy Rich Muda

Bab 4 Pertemuan Yang Tak Sengaja

Jumlah Kata:1756    |    Dirilis Pada: 14/02/2022

gu telah

dedaunan di bawah sinar mentari ya

c yang dikendarainya, melajukan motornya dengan kecepa

kit bahagia, setelah dua Min

ri luar kota, membuatnya tak sabar ingin segera bertemu d

semringahnya, menggenggam erat tangan seorang gadis cantik berambut

canda, bersama dengan Azkia, wanita pujaan hatinya, menik

lum sarapan," celetuk Az

embagi fokusnya antara jalanan

kan apa?" la

enyum menggoda dan kerlingan di matany

stir yang di kendalikannya, menepikan laju

Azkia, mengedarkan pandangannya ke sembarang a

an dulu," jawab Satria, mencondong

asihnya, tak membuat Azkia bersuara ha

bibir Satria, masih dengan tawa b

enegakkan kembali dudu

nya yang di buat mer

kan pelan aku muk

it Y

ak Y

iya Yank,

ucap Azkia s

u

bibir Satria, membulatkan mata Sa

Satria, dengan kerlingan man

keduanya, dengan perasan k

salnya mengenai perjodohan yang di paksa Papanya, ingin menikmati kebersama

*

afe

afe, sesaat setelah memarkirkan motornya dengan baik

ng dengan lelaki tampan pujaan hatinya yang

angat hangat, membuatnya lupa a

n kekasih hatinya, sudah berdiri d

a yang bergetar menahan tangis, kare

ahun, lelaki tampan pekerja keras, yang sudah menjabat sebagai Ma

ihat langkah Alira, setengah berl

u?" bisik Adam, dengan tawa Renya

engangguk pelan, dengan isakan tan

an helaan nafas di bibirny

engan intonasinya yang sangat l

uara, hanya terisak, menggelengka

at kangen sama kamu," jawab Alira, masih

di lihat orang," ucap Adam, me

menyeka aliran air mata di pipi kekasihnya, men

tambah jatuh hati deh si Adam sama kamu," lanjut Adam, setelah m

tangis di bibir Alira, me

Alira, mengarahkan kekasihnya itu untuk dud

a aku ya?" ucap Adam, sesaat setelah duduk di seberang

a, menyeka sisa air matanya,

am yang di jawab dengan an

an senyum di bibirnya, menyuapkan sesendok makana

bersuara, hanya mengulaskan

beradu pandang dengan Al

gan binar cinta di mata ted

asa yang begitu sakit, membayangkan diri

penghuni hatinya, yang paling me

atin Alira, menundukkan

kuasa, untuk menceritaka

a kelu, selain karena dirinya yang tak ingin menya

an intonasi lembutnya, meletakkan s

Alira, seraya menekuk kedua tang

alanya, beradu pandang dengan Adam yang menghela

senyum tipis dibibirnya, mendesirkan hati Alira, sed

yeka air matanya cepat, sebelum menggerakkan tangan

saha bersabar dengan keingintahuannya ya

a kamu nggak tahu gimana perasaanku saat ini? kangen," kilah Alira, be

o Ra aku di luar kota!

kan pelan tangan Adam, melepas

ngalihkan pandangannya dari Adam

ngan marah dong.

u nangis begini," lanjut Adam, mencoba untuk menebak

u a

.., jadi bawaannya kepingin nangis, ke

ibir Alira menyeka si

serius ini!" lan

ens, sudah di bilangin

tu..., memangnya kamu cinta banget ya sama aku?"

dik

eh Adam, menyeruput minumannya s

andeng tangan Azkia, mengayunkan langkah bersama menuju k

narik salah satu kursi kosong

wab Azkia, dengan senyum mengemban

embelai puncak kepala Azkia. Hendak mengayunkan

engalihkan pandangannya ke ar

yang di pakainya untuk menga

hat nama yang tertera di l

," pamit Satria, segera berdiri dari dud

enggeser layar ponselnya, meneri

ana

sama teman

nomor teleponnya ya, kamu telepon dia," jawab Papa

ain s

mu pendekatan sama Alira, itung-itung pertemuan pertama kalian setelah lamaran! agar kalian bisa lebih dekat lagi se

a!" batin Satria, menahan rasa kesal di hatinya, sera

omornya ya? undang dia

mmm

mm a

atria, dengan rasa fru

! baik-baik kamu sam

mmm

apa serius ini! kamu harus

ya Pa! iya!"

it Alira, seraya berdiri dari du

kan langkahnya cepat, menuju kamar mandi, me

cap Satria, masih berdiri di tem

t langkah wanita yang t

eponnya, tak mengalihkan pandangannya dari Alira yang t

hkan pandangannya ke arah Azkia yang terlihat t

lorong toilet, hendak menemui Alira

menit k

atria, berdiri di

yang membuka pintu kamar mandi, me

disini?" batin Alira ta

gan perasaan gugupnya, merasa

tria, masih dengan wajah datar

a a

apa, nanti sore jam enam kamu si

bisa," to

ria, merubah sorot matanya

elaan nafas di bibir Alira, hanya terdiam, se

," jawab Alira, dengan soro

belum terhenti karena cekalan tan

hanya menuruti keinginan Papa! jadi jangan bersikap seolah- olah aku

engan Alira yang ter

l Azkia, menyenta

amaan dengan gerakan kepalanya yang menoleh, beradu pandang

kamu?" ta

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka