icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Cinta Crazy Rich Muda

Bab 2 Bukti Bakti

Jumlah Kata:1553    |    Dirilis Pada: 14/02/2022

an Papa B

itu indah di pandang mata, karena langit yang telah menggelap

ya yang terlihat luas, tak mengalihkan pandangannya d

membaca beberapa file yang di ki

, hanya sesaat karena suara pons

a meraih ponselnya tak mengalihkan

layar ponselnya, segera meletakkannya di tel

dari dalam ponselnya, menyentakkan hat

ja...," jawab Satria, dengan kekehan di

ng pramugari yang selalu si

da apa?" t

ia yang di sambut kemba

uk Satria, tak ingin wanita yang dicintainya

afnya, untuk menghilangkan ras

mbil alih perusahaan Papanya, terlihat sangat ding

asihinya, termasuk kekasih hatinya, apapun pasti akan dia usa

ng telah Satria habiskan un

ihkan pandangannya ke arah p

skara, sudah berdiri tegak di balik pin

agas, mengayunkan langkahnya

cap Satria kepada Kia, segera memutus

atria, meletakkan ponselnya

ap Papa Bagas yang di sambut deng

, sesaat sebelum meletakk

engan Papa Bagaskara yang mengayunkan langkah he

at," ucap Papa Bagas men

ah Pa, nanti satu sat

ingin Papa meninggal

?" protes Satria, merasa tak

belum siap, kamu bisa menikah sama wanita lain selain pacar

nya sama Azkia, nggak mungkin aku nikah sama

naknya Alira untuk di nikahkan sama kamu!" lanjut Pap

etak sangat cepat, sama sekali ta

n jadwal kamu, dan Papa akan menyiapkan semuanya," tamb

ang arah, sama sekali tak bisa percaya

Satria, kembali mengalihkan

apa sangat ingin be

k keinginan Papa itu?" protes Satria, dengan deru na

a yang nggak masuk akal

rung Papanya, dengan pandangan m

ahi Azkia," ucap Satria, dengan intonasi liri

ndangan Papa B

a, kalau kamu nggak mau menikah sama Alira, apa kamu tahu betapa sedihnya Papa

ati Satria kembali membuang p

satu di antara dua orang yang sangat dicin

bersama dengan Papa di sini Ya, pasti kamu mau menikahi Alira demi kebahagiaan Papa," gumam Papa Ba

a yang membuatnya merasa bersalah, menjadi anak durh

cap Satria, mengalihkan pand

kah sama Alira saj

ainya Pa! aku sudah punya Az

afasnya pelan kare

ak ingin membahagiakan Papa?" ucap Papa Ba

! Minggu kan? kita akan datang ke r

n keterpaksaan menatap lekat manik

n?" tanya Papa

anya mengangguk lemah membuang

ih ya?" ucap Papa Bagas, menepuk pela

ita makan malam bersama," lanjut Papa Ba

b Satria, menatap kepergian Papanya sebel

tria kesal, kembali menegakk

kan berantakan, memikirkan kisa

*

i Minggu yang tak pernah di tunggu pun tiba, Terlihat Alira, duduk terdiam

is di wajah cantiknya, dari pantulan kaca rias yang ada di depannya, dengan bibirny

ya mengalir, membasahi pipi putihnya menghil

bergetar, tak ingin

ya kepada kedua orang tua yang sangat di sayanginya, kedua orang tua yang tela

e arah ponselnya yang bergetar di a

snya yang semakin pecah membaca nama yang te

n pandangannya, semakin membuat bibirnya

ayar ponselnya, dengan suara paraunya menjawab pan

ya? ada apa Ra? cerita sama aku," ucap Adam, den

as membasahi pipi hingga ke bibirnya yang ber

nya menjadi kelu ingin sekali terisak dan berte

ada masalah ap

mu...," jawab Alira akhirnya, dengan

menepuk pelan dadanya ingin mengurai r

jawab Adam, menciptakan se

alan-jalan berdua, kamu ingin kemana?" lanjut Adam, den

membuatku menyesal karena tak bisa berada di sam

ncintai kamu...," jawab Alira dengan suar

ya pelan ingin bisa bernafas, karena rasa sakit di hatiny

intai kamu Saya

lan teleponnya, untuk melanjutkan t

lagi lembur, banyak pekerjaan yan

lirih

lepon lagi," bujuk Adam yang di sambut dengan

mampu merangkai kata untuk me

pakainya, meletakkannya di atas me

ya yang terluka dalam, di tambah dengan rasa bersalahnya yang sangat b

rajutnya begitu indah penuh tawa dan kebahag

membangun sebuah rum

aannya yang mencinta, menghancurkan impiannya bersama Adam, lelaki

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka