Gairah Cinta Crazy Rich Muda
-
tepat setelah satu hari keberangkatan Azkia keluar ne
dengan Alira, hatinya tak tenang, di
sihnya mendengar kabar
ari yang beranjak naik
ng ada di teras rumahnya, memikirkan pernikahan yang tak di inginkan
ikahan dengan calon suaminya, meskipun masih ada harapa
anyangan akan kemarahan Adam jika mengetahui segala kebo
tidak sukanya dia dengan pernikahan paksanya, intinya tetap sam
icintainya, juga menc
wajahnya menikmati denyutan luka
ua tangannya karena panggilan Aks
? galau ya?"
nikahan ini gimana y
Aksa dengan entengnya, semakin menambah rasa frus
lum tahu ya?
engkan kepalanya pelan, denga
nggak
kehilangan Adam Dek! a
isa pacaran sama Mas Adam setelah kamu menikah dengan si Baja hi
itu Baj
tria apa kalau nggak Satria baja Hitam?" jawab
hu nggak?" gerutu Alira menci
udah membayangkan bagaimana wajah calon anak kami nanti, pasti tampan dan cantik kalau h
Mbak bayanga
k mau men
sama Mas Adam!" timpal Aksa, menciptakan de
mungkin kan kamu nikahnya sama Mas Satria tapi waja
arena dorongan Al
i! buat aku frustasi tau
hanya tertawa melihat kem
jawab Aksa, masih dengan tawa di
u lihat nasibk
u pilihan kamu
ihnya! Ayah yang
saja la
Alira, kembali mendorong l
ana!" us
reka kompak, ke arah pagar trali
Adam
da
erasa tersentak dengan kehadi
a, dengan rasa paniknya yang meninggi, segera be
ungkin Mas Adam ingin tany
a!" sewot Alira, dengan degup jantungn
ya, berusaha bersikap tenan
sudah membuka pintu pagar
in masih berdiri di sini?" ucap Aksa, masih d
" ancam Alira, segera mengayunkan l
nyum termanisnya, seraya menenteng satu kant
i Dam? nggak kerja?" tanya Alira,
ekat sini, sekalian saja mampir," jawab Adam
a i
b Adam sebelum mengalihkan pandan
nya Aksa, mengayunkan langkah
am, menciptakan senyum tipis di bibir Aksa, menyembunyikan pe
balikkan badannya, seraya memberikan kant
k Dek," la
ucap Aksa, sesaat setelah mengambil alih
dam, dengan intonasi lirih
ap Alira yang terdiam, terlihat tak ten
ya Adam, ikut mengalihkan pandang
secepat mungkin berusaha untuk bersikap tenang,
ka Adam bertemu dengan Ibun
suk? capek lo berdir
, segera mengayunkan langkahnya mende
sini aja ya Dam
dam yang mengangguk pel
di atas kursi, tak mengalihkan pandangan
h berdiri di tempatnya m
dam, merasa aneh den
Ra? kok gelisah b
h Alira, menggelengkan kepalanya cep
i dalam, l
ni sakit? jam se
h," jawab Alira, masih dengan kebohongan
inya di atas pangkuan, berusaha menenangkan degup jan
dam, dengan perasaan bingungn
engulaskan senyum tipisnya m
? apa ada yang mau kamu
ini mau pamit sama kamu, aku ingin ketemu kamu
anya Alira yang di sambut den
Min
, membuang pandangannya,
aaf ya?" ucap Adam, kembali mengali
ngen sekali s
a di sini saat pernikahan
bir Adam, sebelum membel
wab Adam sebelum menggeser posisi
mu," lanjut Adam, dengan antusiasny
kabar ba
ah ini aku akan di pindahkan ke kantor pusat, dan a
hati Alira be
kan dipisahkan lagi oleh jarak, gimana? Kamu s
la Alira memejam
pernikahanku ini dari kamu Dam, selama setahun jika kamu tidak ada lagi tugas
u nggak senang ya?" tanya Adam, me
menutupi perasaan pilunya
g Dam," ja
i tahu bukan? aku sangat mencintainya, aku begitu takut kehilangannya," batin Alira,
am, menyentuh pipi kekasihnya, meng
," lirih Alira, menahan rasa sakit di
di bibir Adam, mencubit
" ucap Adam, masih dengan senyum terma
yang dia punya, membuatnya terluka jika meli
nar cinta dimatanya, begitu tulus d
ahan rasa sesak di hatinya, kembali menye
sungguh Dam aku sangat mencintai kamu," jawab Ali
dosa penghianatan yang di lakukannya, membuatnya tak mam
anya dalam, menahan gejolak rasa, akibat go
bu Rani mengayunkan langkahnya dar
atas sofa, dengan buah apel di tangan kiri dan ponsel d
linya?" tanya Bu Rani, tak me
dengan entengnya, masih menikmat
ya menyadari keberadaan I
Aksa bersuara, hanya terdiam segera
buat Aksa bersuara, hanya mengangguk
sudah mengayunkan langkahnya men
lihat bayangan Alira bersama dengan
hnya hendak mendekati putr
rena pernikahan putrinya den
setelah berdiri di depan pintu utama me
ngan matanya yang membulat
ungnya yang kembali tak karuan menye
sam