Gairah Cinta Crazy Rich Muda
setelah berdiri di depan pintu utama me
ngan matanya yang membulat
ungnya yang kembali tak karuan menye
ulaskan senyum termanisn
ng terdiam, mengalihkan pandanga
t setelah mencium tangan ibu dari ke
abarnya? kok duduk di sin
duduk disini saja, sekalian cari angin," jawab Adam, deng
begitu ngilu, melihat kesempurnaan Adam, le
biasa, membuatnya terluka, tak habis pik
cintai seperti ini Dam? di saat Allah sendiri tahu, kalau aku akan di jodohkan orang tuaku? kenapa Alla
uak, menengadah kepalanya ke atas sebelum
n Adam, hingga membuat kekasihn
mat ibunya, membuatnya reflek
anya Bu Rani, menyadari jalinan kasih yang masih terjal
menyeka cepat sisa air mata di p
ebetulan saja ketemu orang di kafe dekat sini,
, membulatkan mata Alira, dengan degu
annya, membuatnya gelisah memutar otak mencar
presi bingungnya, tak menyangka dengan pertanyaan dari
andanganya ke arah A
ta putus Ra ke Tant
i itu," protes Alira, berusaha bersikap tenang tak ingin menunjukk
u minum! sebentar ya aku ambilkan minum dulu ya
menjauhi Adam yang terdiam tak semp
u tinggal menghitung hari lo Ra!" ucap Bu Rani, sesaat setela
, kasih aku waktu, aku aka
ggak baik Ra kalau kamu menjalin hubungan deng
u! jauh sebelum aku kenal dan di lamar sama Mas Satria!" Jawab Alira,
an hubunganmu dengan Adam! kalau memang kamu nggak sanggup biar ibu y
nkan buliran bening yang menit
inya segera menahan tangan Bu Rani yang hendak men
Ayah dan Ibu, jadi tolong, sekali ini saja Bu, tolong ngertiin aku," lirih Alira, dengan bibirnya yang ber
dengan ibunya yang te
an cara yang seperti ini! apa ibu tahu bagaimana sakitnya hati Adam saat ibu mengatakannya sekarang? tolong Bu, jangan memperbesar rasa bersalahku sama Ad
mengorbankan perasaannya dan juga
ingga menciptakan luka yang sangat dala
am perusahan Antariksa Group, terlihat
nyala di depannya, segera mengalihkan pandang
i mengalihkan pandangannya ke
is nya, Santi, sudah berdiri di depan meja
alih map yang terulur di depannya segera
n, sesaat setelah membuka map
u dengan tulisan namanya, Satria Abraham d
ngan perasaannya yang kecewa nama Al
u mencintai Azkia!" gumam Satria, menggosok
ndangannya, ke arah po
ah menggeser layar ponselnya mener
ana? bagus kan? itu pilihan Papa sendi
atria menghela
pa karyawan Sat, mungkin lusa
saudara dan beberapa teman Papa? kok sekarang jadi mengundang karyawan jug
a manager yang ada di ka
kan apapun yang Papa mau! aku sedang sibuk
egera menutup panggilan ta
*
, meletakkan secangkir teh h
ersuara, hanya terdiam d
lira, berusaha bersikap tenang s
u seperti itu Da
sembunyikan dariku Ra?" selidik Adam, dengan peras
m mengulaskan senyumnya, berusaha menutupi degup jantun
kan Dam, Ibu hanya tanya, ka
sama air mata kamu kan? sewaktu aku di luar kota dan sewaktu kita bertemu di
gak percaya ya sama aku." jawab Alira, masih dengan usa
adu pandang dengan Adam yang terse
sama kamu Ra,
Alira, menahan buliran bening di matanya yang masih basah,
*
-
ira, terlihat gelap tanpa
n yang ada di luar kamar Alira, begitu ramai deng
ngetahui keadaan calon penganti
tinya, menghadapi kenyataan pernika
lembut Foto Adam yang terlihat tampan, mengulaskan senyum bah
hun kemudian," lirihnya, dengan isakan tangisnya yang
ih bisa mencintaiku jika suatu saat nanti aku ga
pun begitu Dam, hatiku sangat sakit Dam, sakit sekali...," lanjutnya lagi,
yang telah basah sempurna ikut
agiaannya bersama Adam, sa
annya, dengan harapan terbesarnya, ingin mengulang keber
ituasinya, bersama dengan Adam yang masih m
agai seorang janda yang tak pernah di sentuh
samb