Gairah Cinta Crazy Rich Muda
l Azkia, menyenta
amaan dengan gerakan kepalanya yang menoleh, beradu pandang
kamu?" ta
berdiri tegak mengusap dahinya pe
Azkia, menoleh ke arah Alira yang terdiam
ya cepat, keluar dari lorong kamar mandi meninggalkan
ngan jiwa ke ingin tahuannya yang meni
jawab Satria akhirnya, mengerut
, sebelum membalikkan badannya karena gerakan
al," ucap Satria, seraya mengayunkan langkahnya keluar dari a
, sudah duduk di kursi dengan se
unkan langkahnya, menggandeng tan
lira, hendak mencangklong tas yang di
anannya belum habis
tanya kamu mau ngajak aku
di bibir Adam mencondon
au ngapain aja?" goda Adam, sebelum te
aru tahu rasa kamu!" lirih Alira, dengan
sama kamu," goda Adam, sebelu
a yang memperhatikannya, sudah
nya Azkia, ikut mengalihkan panda
t Azkia, kembali beradu pandang dengan Satria yang tersen
atanya lapar," ucap Satria, menyuapkan sesendok makana
eka sudut bibir kekasihn
tan begini," gombal Satria, m
ng ada di piringnya untuk d
gini," ucap Azkia, sedikit menggores
rtawa, segera mengusap
ndang dengan Alira yang terdiam, sudah berd
an tangannya, masih ada di dalam pandangan S
dengan ulasan senyum di bibirny
ama menikmati romansa cinta di hati keduanya ber
*
ngan senja, terlihat gelap tanpa matahari yang
lesaikan mandinya, duduk t
ajahnya, dengan senyum tipis di bibirnya kembali meng
nya, karena rasa cintanya yang semakin
senyum tipis di bibirnya kare
sa, membuatnya tak suka dengan
membuka pintu kamar Alira yang tak di
lam dari Om Bagas," lanjut Bu Rani, beradu pandang
r yang ada di atas meja riasnya, kembali menatap
iam?" tan
as Bu," jawab Alira, sambil menyisir rambutn
ani, sudah berdiri tepat di belakang putrinya,
embuat Alira bersuara, hanya terdiam menundukk
tinya, dengan cara datang ke undangan makan malamnya," lan
ang dengan Alira dari pantul
u, kamu datang ya Ra? Om Bagas juga bilang nant
tuk menolaknya bukan?" lirih Alira, sudah b
a mengayunkan langkahnya keluar dari
menghela nafas panjang melih
*
ng lelaki muda, dengan tampang cuek
ngerutkan keningnya, menatap bingung pemuda yang
t apa
h sama Mas Adam!" jawab
ua, terlihat membandingkan fisik
asannya yang tak mengerti tak menyuk
ka pintu rumah lebar membersilahkan ca
i nggak bawa apa-apa!" teriak Aksa, denga
orang diri tanpa membawa buah tangan atau apapun
hati, sebelum beradu pandang dengan Aksa
ap Aksa, tak membuat Satria bersuara, hanya
kesal, sebelum mengalihkan pandangannya ke arah Ayah Pras yang
nyentuh telinga kananya berusa
u yang so
seraya menggosok pelan t
n kakak ipar kamu!" ucap Ayah Pras, yang di j
i bibir Satria, mengejek l
tampang nggak suka di w
alihkan pandangan Aksa, sebelum mengayunkan langkahnya masu
ang baik, hanya gayanya aja yang sedikit tengil," ucap Ay
," ucap Satria, mengutara
angannya untuk mencium
mbut dengan anggukan pelan kepala Satria segera
an Ayah Pras yang
ar," ucap Ayah Pras, beradu pandang dengan Sa
pandangan mereka kompak, menatap Alira y
, mengulaskan senyum termanisnya, beradu pandang dengan Sat
, karena hatinya yang tak rela untuk bera
kat, keburu malam
lira ya Sat,"
a berangkat ya?
ai lembut puncak kepala putrinya yang terdiam me
meninggi, segera mengayunkan langkahnya keluar dari rum
*
nunjukkan sinarnya, tepat di saat jarum jam yang melingkar
t dengan kecepatan sedang, menembus
tanpa suara dari dua orang yang saling
gkan Alira yang terlihat sibuk dengan arah pandangnya, melihat jala
angannya, karena Satria yang tiba-tiba saja m
engan wajah datarnya, melemparkan s
erasaan bingungnya segera mengambil be
i?" tan
ab Satria, menyentakkan hati Alira
tnya sendiri, dengan detak jantungnya yang t
enyangka dengan ekspresi yang di
sam