Kekasih Dari Dunia Lain
ng ke rumah. Sementara Rangga membuntutinya dari belakang dengan wajah yang tertunduk. Keduanya hany
Dalam penglihatan mereka, Vania berjalan sambil melamun, dengan tatapan
sementara kamu manusia.' Tatapan Rangga tertuju pada
kekasih. Perhatian orang-orang di sekitar tak beralih sediki
in kata-kata tadi?" tanya V
a. Rahasia besarnya hampir terungkap karena ucapannya sendiri. Rangga meng
...." Rangga berpura-pura menatap ke sekeliling. Ia
bicara panjang lebar, Ra
•
mperhatikan Vania yang dalam penglihatannya sedang berbicara sendiri, hanya geleng-
ndiri? Di tengah jalan lagi," gumam Dinda
malu diliatin
li Vania menoleh ke belakang, seperti sedang berbicara
lan. Dirinya keluar, hendak menemui Vania, tetapi ia tak melakukannya. Dinda mulai m
a jadi gini. Nanti, kalau ketemu Kak Rend
•
g. Vania yang kini berjalan di depan Rangga, mempercepat langlah, dan segera duduk di sebuah kursi ka
gomong gitu? Apa maksudnya kamu berbeda de
ka," sahut Rangga. "Cuma bebe
ksud perkataan Rangga. Sesaat kemudian, Vania mengalihkan pandangan
sela Vania. "Hm. Merekanya aja yang b
ia yang terlihat sepi. Ia senang jika Vania membelanya sekalipun perkataan orang-
yak nyalahin orang. Ini s
anya karena Rangga tak ingin memperpanjang masalah, Rangga juga rupanya tahu bahw
dulu, ya?" Rangga berdir
iknya. Bisikan dan tatapan sinis Vania dapatkan dari ibu-ibu itu. Ia menoleh ke kir
. Tanpa pikir panjang, ia bang
•
." Wanita berkulit kuning langsat itu menyodorkan d
menyangka bahwa dirinya akan
Mbak
ya? Rezeki nggak boleh ditolak." Belum sel
Pada akhirnya, ia mengan
emoga Mbak dilancarkan rezeki
Bang," ucap wanita i
t Rendra seraya menghidupkan motor. Wanita
rinya merasa bahagia karena hari ini uang yang didapatnya banyak. Rendra yan
a. Pria yang diperkirakan berusia dua puluh dua tahun itu menjalankan kendaraan
umahnya. Tampaklah rumah-rumah warga yang berjejer memadati daerah tempat tinggalnya. Tamp
Kok liat aku kek g
•
sak semur tahu dan tempe bacem, dua makanan kesukaan Rendra
ikirannya tidak tertuju pada apa yang dilihatnya.
ya. Vania bergegas ke depan dan membukakan pintu.
" Vania meraih tangan kan
kak dapet uang ban
Masuk," a
pannya tertuju pada potret keluarga yang terpajang di dinding. Dalam foto itu, terlihat ayah-ibunya, ia dan Va
" tanya Vania, membuya
sekilas, lalu
n menuju dapur. Ia mengambil panci, l
i untuk Rendra. Vania meletakkan gelas berisi kopi yang
dra begitu melihat Vania berdiri di sa
tanya Vania. Ia duduk di salah sat
i, dan Bu Darti, katanya kamu ngom
kat. Vania ingat perkataan para wanita b
a nggak ngomong sendiri. Percaya sama aku, Kak. A
ain, ia merasai bahwa Vania ialah seorang gadis yang jujur, walaupun ia belum tahu bagaimana Vania yang sebenar
. Mungkin mereka salah liat," pungkas
SAM