icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kekasih Dari Dunia Lain

Bab 5 Menghilang

Jumlah Kata:1455    |    Dirilis Pada: 14/02/2022

nya Vania. Kedua netranya m

u," jawab Rangga seraya duduk di samping Vania.

k ngasih alamat rumah ke Rangga deh. Tapi,

ya sudah bisa menebak apa yang sedang dipikirkan sang puja

gasih tau alamat rumah," kata Rangga. Ia be

Rangga di mana rumahnya. Tatapan herannya tertuju kepada Rangg

n kamu lupa," sela Rangga. "Aku ke sini, j

bentar, Sayang. Aku ke dapur dulu." Vania bangkit

aku aja di sini," pinta Rangga. Va

tertawa saat Rangga menunjukkan wajah l

epat laju motor. Rasa khawatir menghampirinya begitu ia meninggalkan Van

endra. Suaranya berbaur dengan suara kendaraan yang

umah tembok sederhana mereka. Rendra yang curiga langsung turu

oleh sekilas kepada ayahnya memberi kode dengan menempelkan telunjuk di bibir. Rendra kembali membalikk

a. Napasnya naik turun menahan amarah yang hampi

i ngajak cowoknya ke rumah. Kurang ajar

ng pintu, lalu memutarnya hingga pintu terbuka. Seketika Vania memasang ekspresi terkejutnya.

panggil P

ua netranya menatap ayah dan kakaknya bergantian. Namun, kedua

l

. Kedua bola mata Pak Wirya memerah menatap Vania dengan tatapan ta

umah! Di suruh siapa kamu! Mana lelaki itu

gannya ditundukkan, menghindari dua pas

tu?!" ulang Pak Wirya, masih

atkan tamparan kedua dari Rendra. Lagi-la

ra melembut, tetapi menusuk ke dalam relung hati Vania. "Kakak kan udah bilang, janga

"Kamu punya kuping, tapi nggak dipake

rcakapan kamu dengan lelaki itu

h kepada Rangga yang tadi menghilang tiba-tiba. Vania semakin terkejut k

pun dengan kamar mandi, kamar tidur, dan juga dapur. Kecurigaan Rendra dan Pak Wirya t

lom selesai,"

ia. Vania yang khawatir akan keberadaan Rangga diam-diam m

kan. Dirinya sungguh tidak ingin sang kakak menemukan kekasihnya. Derit

kabur!" Rendra mengepalkan t

lelaki yang nggak dikenal tanpa izin dari aku atau Ayah, jangan harap bakal

nia dan membanting pintu. Tanpa memedulikan Vania ya

alam keadaan mandi keringat. Ber

i lelaki b*j*ng*n itu?

at bayangan hitam berpindah-p

yang kurang memuaskan, Ren

lisah. Pikirannya selalu tertuju kepada Rangga

tukan dari jendela kamarnya. Refleks, Vania membuka

anggil Ran

amat." Vania mengelus dadanya beb

ejakkan ke kusen jendela. Dengan cep

angga memberikan setangkai

ar dari Rangga dengan senang hati. Dir

h, Sayang." Vania memberikan

senyum. Biarlah selama ini ia membohongi Vania kalau sebenarnya ia hantu bukan manusia. Toh ini ha

kalau lagi senyum," puji Rangga.

sekaligus bahagia saat bersama Rangga. Vania me

agar tidak ketahuan Rendra dan Pak Wirya,"Rangga, aku tuh taku

di kolong meja," j

at kepalanya dari bahu Rangga, lantas mem

meja, kolong ranjang, lemari, semuanya diperiksa, tapi nggak

tahu, bahwa Vania mencurigainya. "Oh iya, aku kan berpind

kembali m

geran suara langkahnya Udah gitu kan aku, Kak Rendra sa

aku meng ...,"

tukan dari daun pintu. Hal itu seolah memberi kesem

Pak Wirya dari

" Rangga memasang ekspresi terkejutnya.

ga sengaja melakukan hal itu agar Vania tidak curiga k

Pak Wirya terus memanggilnya, meminta agar pintu kamarnya dib

mbutnya hingga terlihat berantakan. Setelah

ak sih? Dari tadi ayah mang

di nggak kedengeran." Vania pura-pura bert

amu nyebut-nyebut nama Rangga gitu.

njang, matanya setengah terpejam. "Ran

t-mangut. Dirinya tak bisa menuduh yang bukan-bu

u lagi ngobrol sama paca

k lah," e

Vania. Sementara Vania mengepalkan kedua tangannya, senan

ki tampan berdiri tegak memandangi rumah itu. Wajahnya pucat bagaikan ma

ongkar siapa diriku kepa

SAM

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka