Kekasih Dari Dunia Lain
setelah mendengar cerita salah seorang siswa yang mengatakan bahwa Vania berbicara sendiri. Lel
ini?" tan
. "Kevin, Sayang. Liat, mantan kamu. Putus dari kam
ran sama Pak Handoko. Eh, tad
u menyaingi gue, heh?" Nada bicara Kev
Vania. Dua pasang
ue. Percaya deh!" kata Kevin s
n dengan siswa-siswi yang masih berkumpul. Sementara
, ngomong sendiri. Kita semua harus jauhin si
hasil. Banyak yang memp
!" seru s
sama orang gila!" perintah Kevin dengan
cap Viola sinis. Gadis cantik itu kemudian m
•
dengan wajah yang murung. Masih terngiang perkataan Viola
nggil Din
takan sesuatu, dari belaka
tularan. Ayo, pergi." Fazri menatap Vania sini
e
teskan air mata. Namun, ia menahannya. Vania mema
pa orang siswa-siswi. Bahkan, di antara mereka ada yang berani menginjak
njungi siswa-siswi itu menjadi sepi karena kehadiran Vania. Siswa-siswi yang saat itu berada
kalian sama teh gelas
oti dan teh gelas, seperti pesanan Vania. Wanita p
ti dan teh gelas, lalu memberikan uang ke
t Ibu," kata Vania. Ia
"Masyaallah, Vania. Padahal kem
•
tu sedang asyik mengobrol langsung terdiam. Tanpa mengucapkan permisi, ketiga siswi itu ke
luar dengan deras. Dirinya merasa tak dianggap ada oleh siapapun. Baik tem
yang menyebabkan kehadiran sosok yang selalu menemaninya. Seketika ada angin yan
embentukan sosok Rangga. Tak bisa dibend
rik sebuah kursi, lalu duduk di sebelah Vania. Tangannya membe
inggal sebentar kamu nangis
itu langsung memeluk tubuh Rangga erat. Sementara Rangga tak berkata apapun, ia balas memeluk Van
dua menit ...
atapan sendunya. Ia merasa nyaman berduaan dengan Rangga. Kehadi
anjiri air mata. Ia berkata lirih, "Maafin aku, Sa
bibir Vania. "Nggak papa. I
. Tatapan Vania kini tertuju kepada
Ya, mereka yang menghasut orang-or
ndam, ya?" Rangga men
rasain apa yang aku rasa
mereka," ucap Rangga. "Ingat, Sayang. Dendam itu nggak bak
, Ga
," pinta Rangga, berusa
•
mentara Vania tetap diam sambil menyaksikan mereka, dirinya tak berani mendekat. Ia memilih tetap duduk di bangku sampai
uman dari Pak Handoko. Gadis canntik itu heran karena sela
ng?" tanya
" sahut Va
ak, ya? Ngajak ke kelas juga?"
rigainya berpacaran dengan satpam sekolah. Padahal, mereka salah paham. Vani
, pacar saya. Saya juga yang ajak dia ke kelas," kata Van
•
sekali ia menengadah, menatap daun-da
reka bilang. Tadi aku bener-bener lagi ngobrol sama Rangga.
eorang yang suaranya
noleh. Rangga berdiri di belakang Vania. Hantu
ain udah ...
aktu belajar, aku sembunyi," potong Rangga. Ia
ata Vania tanpa men
pasti dengerin setiap cur
"Semua orang udah jauhin aku. Nggak ada seorang pun yang mau berteman sa
asanya sakit,
. Dirinya merasa iba kepada Vania, masala
Ada aku di sini, aku siap nemenin kamu, saat su
gan kagum. Ia sangat senang, dalam situasi sep
tanya Vania. "Aku harap suatu saat ki
SAM