icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta yang Tak Tertahankan

Bab 2 Perasaan Muak

Jumlah Kata:1657    |    Dirilis Pada: 21/02/2022

ndang Fr

tanyaku dengan

tuk menemui Fera besok," j

ai

a bertanya-tanya apakah dia kemba

di sini malam

gin bertanya kepadanya apakah dia sungguh tidak apa-apa jika tidur di

a masih jetlag," jelasnya. Dia pasti sudah

ekarang aku bersihkan kam

g berbalik dan berjalan mendekati koperku

berjalan ke arahku da

u malah men

, "Aku hanya melakukan apa yang kamu inginkan. Bukannya tig

rlahan dia melangkah mendekatiku, terdap

inggal

rku hingga jatuh ke lantai. Lalu dia berjalan mendekat

watiku dan kemudian duduk di sofa. Di sofa dia m

di sofa," katany

jinasiku yang berlebihan. Barusan sebuah pikiran yang kotor terlintas di benakku! Tanpa m

ian serta membuka lemari untuk mengambil pakaian baru

g hanya berjarak beberapa meter dariku. Meskipun dia telah pergi ke kamar mandi, namu

di atasnya. Aku berbaring miring dengan tubuh meringkuk d

a dan berpura-pura tidur lelap. Aku bahkan memperlambat napasku, a

agi kamar denganku? Mungkin karena kami sudah tidak bertemu selama tiga tah

ia berbaring di sofa dengan punggung membelakangiku. Tubuhku akhirnya merasa santai saat aku menatap sosok pria itu. Aku juga sudah t

**

paginya. Aku memeriksa jam di ponselku dan ma

kin. Saat aku berjalan keluar dari kamar, aku telah m

tanyaku, suaraku terdengar sedikit l

in untuk membangunkanmu." William bahkan tidak mengalihkan pandangannya dar

karang," kataku canggung dengan pandangan menatap la

h sesuat

Lalu

Kita akan bertemu dengann

ia bilang aku harus bangun pagi? Apakah aku salah d

it dan sesudah itu aku mendesaknya untuk pergi. Bukan karena aku terburu-buru

pun. Kami telah menikah selama tiga tahun. Tapi entah bagaimana, kami masih seperti orang asi

h restoran yang paling mewah di kota ini. Jujur saja aku belum pernah ke sini sebelumny

but kami. "Tuan Lusman, Nona Suryadi menunggumu di lantai dua." Dil

kata pun, aku lalu mengik

Fera dan jangan memasang wajah sedi

sebuah senyum dan m

rtahun-tahun wajahnya belum menua sedikit pun. Dia harus membayar sekian banyak uang untuk mempertahankan wajahnya agar tetap tampak awet

," sapaku kembali d

awatir kamu tidak bisa bangun pagi,

n nyenyak tadi malam. Bagaimanapun

William ada di sini. Sekarang aku merasa jauh lebih baik dibanding dulu." Fera langsung batuk

hnya langsung mencair dan dia berubah menjadi orang yang sama sekal

steak di piring Fera dengan hati-hati. Tidak biasa me

arnya aku baru saja menerima ijazahku." Aku tersenyum pada Fer

amu sudah punya pacar? Kami akan pergi bulan madu

tuk berkencan dengan pria lain selama aku masih menikah. Entah ba

g seniman." Aku langsung memikirkan sosok pria yang bisa aku pamerkan padanya

aku. Dia sedang memotong steak. Un

tonya?" tanya Fera

menatap William dengan harapan agar dia memb

menyimpan fotonya di ponselku," aku beralasa

ana. Aku ingin melihatnya," desak Fera. Sepertinya dia tidak berencana

h Fredi. Aku dan Fredi berhubungan dekat, jadi rencanaku bisa berhasil. Aku memeriksa akun Facebook-nya dan langsung melihat fotonya di depan menara Eiffel. Rambut Fredi panjang berantakan, wajahnya tampak muda dan j

i pria Paris yang artistik dan juga berjiwa bebas. Aku senang sekali, Fransiska. Bagaimanap

"Kalian berdua tampak sangat co

ah dia akan datang ke Amerika untuk mengunj

rbohong. Semua yang keluar dari mulutku hanyalah fiksi belaka. Tapi itu bukan masalah. Saat ini yang terpenting bagiku adalah membuat Fera tampak bahagia. Selain

tanya Fera dengan mata be

ya terc

tuk tetap tenang dan santai agar di

keadaan Fransiska sama sekali. Ayo kita doakan kebahagiaan unt

a mengangka

mataku saat dia berbicara. Tapi kemudian, aku tahu sekali kalau ini hanya

aja. Kam

r di gelas kami se

ya itu, perutku juga terasa mual. Aku berharap agar makanan ini b

na sudah tidak tahan lagi. Aku ingin segera keluar dan me

bali ke meja makan, William sedang

Aku akan mengantarnya

bisa pulang sendiri,

dari restoran sambil memeluk Fera. Tiba-tiba, otot

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pulang Untuk Bercerai2 Bab 2 Perasaan Muak3 Bab 3 Tamu Tak Terduga4 Bab 4 Pria Serakah5 Bab 5 Gadis Tercerdas6 Bab 6 Harimau Tak Bertaring7 Bab 7 Aku Mau Pindah8 Bab 8 Hak Sebagai Suami9 Bab 9 Cinta Tanpa Sadar10 Bab 10 Makan Malam Bersama11 Bab 11 Tunjangan Perceraian12 Bab 12 Tidur Di Ranjang Yang Sama13 Bab 13 Mendapatkan Akta Nikah14 Bab 14 Malam Tanpa Tidur15 Bab 15 Sebuah Ciuman16 Bab 16 Mengingkari Janji17 Bab 17 Dipaksa Untuk Berkompromi18 Bab 18 Demam19 Bab 19 Skandal20 Bab 20 Minum21 Bab 21 Pingsan22 Bab 22 Pura-Pura Berpacaran23 Bab 23 Dalam Kekacauan24 Bab 24 Menginap Lagi25 Bab 25 Aku Tidak Mencintainya26 Bab 26 Gaun Pengantin27 Bab 27 Restu28 Bab 28 Mabuk29 Bab 29 Apa yang Terjadi Kemarin Malam30 Bab 30 Hargaku31 Bab 31 Kamu Tak Ternilai32 Bab 32 Bertingkah Seperti Tikus33 Bab 33 Ternyata Kamu!34 Bab 34 Mengoleskan Salep35 Bab 35 Kondisi Kritis36 Bab 36 Lufita Pingsan37 Bab 37 Aku Tidak Akan Menandatanganinya38 Bab 38 Membeli Bunga39 Bab 39 Aku Tidak Membencimu40 Bab 40 Disiram Dengan Cat41 Bab 41 Membuat Sarapan42 Bab 42 Kebenaran43 Bab 43 Dipukuli44 Bab 44 Adegan Hangat45 Bab 45 Masalah Pria46 Bab 46 Mungkin Dia Tidak Ingin Menceraikanmu47 Bab 47 Pengungkapan48 Bab 48 Foto49 Bab 49 Kue50 Bab 50 Sakit51 Bab 51 Di Luar Kendali52 Bab 52 Mimpi Atau Kenyataan 53 Bab 53 Janji54 Bab 54 Menyembunyikan55 Bab 55 Suapi Aku56 Bab 56 Dapat Diandalkan57 Bab 57 Perang Dingin58 Bab 58 Pesta Kantor59 Bab 59 Aku minta maaf60 Bab 60 Rumor61 Bab 61 Sugar Daddy62 Bab 62 Babak 62 Bermain Tenis63 Bab 63 Pengakuan64 Bab 64 Sponsor65 Bab 65 Melindungi66 Bab 66 Cucu Menantu67 Bab 67 Hubungan Yang Tak Pasti68 Bab 68 Gugatan69 Bab 69 Pertemuan70 Bab 70 Jatuh Cinta71 Bab 71 Tertekan di Bawah72 Bab 72 Berita73 Bab 73 Berlian74 Bab 74 Mencoba Gaun Pengantin75 Bab 75 Nama Kontaknya76 Bab 76 Memutuskan Hubungan77 Bab 77 Rayuan78 Bab 78 Perceraian79 Bab 79 William Mabuk80 Bab 80 Berita Tak Terduga81 Bab 81 Fera Ada Di Mana-Mana82 Bab 82 Kehamilan83 Bab 83 Perselisihan84 Bab 84 Lupa Ingatan85 Bab 85 Demam86 Bab 86 Rasa Pahit87 Bab 87 Panggilan dari Thomas88 Bab 88 Menyelidiki89 Bab 89 Dijebak90 Bab 90 Juru Selamat91 Bab 91 Mengumumkan92 Bab 92 Berita Tak Terduga93 Bab 93 Kecelakaan Mobil94 Bab 94 Kunjungan95 Bab 95 Janji96 Bab 96 Permainan di Antara Kedua Belah Pihak97 Bab 97 Cincin98 Bab 98 Sebuah Lelucon99 Bab 99 Pertanyaan Para Tetua100 Bab 100 Menginap Semalam