Bertemu Kamu Saat Sudah Terikat
ania menundukkan kepala, air mata tertahan di pelupuk mata, mencium tangan kedua orang tuanya dengan penuh takzim. Sementara Yoga, meskipun me
ntuk menjalani tanggung jawab barunya sebagai seorang istri. Dalam hatinya, ia berharap bisa m
g tak lagi bisa ditahan. Ia menggenggam erat tangan sang mama, merasakan kehangatan yan
selalu ada untuk Rania, dari kecil hingga saat ini. Rania mungkin belum bisa menjadi a
a padamu. Mama tahu ini tak mudah, tapi setiap langkah yang kamu ambil, mama akan selalu mendukungm
Kakek yang tampak tegas tapi penuh kasih menyadari keraguan di mata cucunya. Ia men
g adalah tanggung jawabmu. Mungkin sekarang kamu belum merasakan cinta itu, tapi pernikahan bukan hanya soal cinta. Ini tentang kesetiaan, kepercayaan, da
pun masih ada keraguan di dalam hatinya, wejangan kakeknya itu membuatnya
apkan sang kakek terasa seperti beban tambahan di hatinya yang sudah penuh dengan konflik. Rania, wanita yang kini menjadi istrinya
ekarang sudah tidak lagi sendiri. Ia merasa cinta sejatinya hanya kepada wanita itu, bukan kepada Rania. Ba
tapi ia merasa tak sanggup melepas cinta yang selama ini ia perjuangkan dengan kekasihnya. Bahkan dalam situasi penuh tradisi dan harapan dari k
megah menyelimuti seluruh ruangan, menandai betapa besarnya pernikahan ini. Pernikahan yang tak hanya mengikat dua insan, tapi juga
t menambah kemegahan acara. Semuanya serba gemerlap dan tertata sempurna, mencerm
apan tajam dan penuh harap. Dialah yang mengambil alih semua wewenang, termasuk memastikan pernikahan ini berjalan sesuai kehendaknya. Bagi s
sembunyikan. Rania mencoba tersenyum tipis, meski hatinya masih penuh ketidakpastian, sementara Yoga han
sih memenuhi pikirannya, dan pernikahan ini terasa seperti penjara yang membatasi dirinya dari kebahagiaan sejatinya. Namun, di hadapan
semata, aku tau kau juga tidak menginginkan pernikahan ini, bukan!" ucap Yoga tiba-tiba membuyarkan lamunan
jauh kini dipaksa kembali pada kenyataan pahit yang dihadapinya. Ia m
ya permainan?" Rania berbisik li
ng kita hadapi sekarang. Aku tahu kau juga tidak menginginkan semua ini. Kita harus menjalan
terasa berat. "Dan apa yang a