icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bertemu Kamu Saat Sudah Terikat

Bab 10 Bertemu lagi

Jumlah Kata:1088    |    Dirilis Pada: 06/11/2024

rik ke arah Yoga yang tampak asyik berbicara dengan seorang wanita cantik di sudut ruangan, senyumnya begitu lebar, sesuatu yang jarang ia l

ah membasahi kain lembut yang ia kenakan dengan susah payah. "Astaga! Maafkan saya, saya benar-benar tidak sengaja!" s

ahan. Ia mengenal suara itu. Tubuhnya menegang seketika. Saat pria it

dengan nada syok,

rsalah. "Rania... Aku benar-benar tidak menyangka akan bertemu kamu di sini. Maafkan aku soal ini," katanya d

aik saja? Pertemuan ini membangkitkan kenangan lama, perasaan yang dulu pernah ada dan belum sepenuhnya hilang. Sementara Yoga

ngan. Dengan cepat, ia menyadari situasi yang tak terucapkan. Melihat kesedihan yang tak

anyanya lembut sambil menatap

, ia mengangguk, meski dalam hatinya ia tahu dirinya jauh dari kata baik-baik saja. Namun, di hadapan Rendy, ada rasa a

baik-baik saja," jawabnya pelan

perlu berpura-pura kuat. Jika ada yang ingin kamu bicarakan atau kamu

ya sendiri, Rendy seakan hadir di saat yang tepat-seperti seseorang yang selalu muncul di saat dia paling

Ia merasa ada yang aneh dengan situasi tersebut, membuatnya segera berjalan menghampiri mereka. Saat sudah cukup de

ertuju pada Rania. "Apa yang terjadi dengan istri saya?" tan

tri Anda, Pak Yoga? Saya benar-benar tidak tahu," ujarnya dengan nada ramah, sambil menatap Rania dengan ekspresi minta maaf. "Sebenarnya ini hanya insiden kecil. Tadi tanpa s

ionalnya. "Begitu rupanya," ucapnya, berusaha menahan rasa cemb

benar memberinya perhatian, sementara di sisi lain ada Rendy, yang hadir dengan sikap hangat dan perhat

ung terhenti saat tiba-

ami hormati. Terima kasih sudah hadir pada malam yang istimewa ini. Kami

Kami sangat menghargai antusiasme dan kehadiran Bapak dan Ibu sekalian. Sekarang, i

duduk di tempat yang telah disediakan. Nikmatilah malam yang penuh ke

at menikmati acara,

u-lampu kecil menggantung di sepanjang kapal, memancarkan cahaya hangat yang melengkapi gemerlapnya bintang di langit. Meja-meja dihiasi denga

eresahan melihat Yoga yang sibuk berbincang dengan wanita lain, untungnya ada Rendy, teman lama yang ternyata juga hadir malam itu. Yoga tam

rangi sedikit rasa canggung yang sebelumnya terasa di hati Rania. Di sekitar mereka, para tamu meni

amanan malam itu. Pemandangan horizon yang luas, ditemani cahaya lampu kota di kejauhan,

ga perlahan menggelayuti pikirannya, membuatnya tersenyum tipis sambil memanda

laut dengan tatapan kosong. Ia bisa melihat jelas bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikira

tanya Rendy dengan nada lemb

enyuman itu penuh kepalsuan. "Iya, aku baik-baik saja. Hanya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka