Wanita Kedua Tuan Alex
oyang sampai pagi!" seru seorang p
a lagi seraya menunjukkan lembaran-lembaran uang kertas di tangannya. "Semua
dak mengenal lelah. Tubuh ind
nya. Ia tak lagi menghiraukan angin malam dingi
di biduan malam di panggung kafe. Dari malam hingga m
ubuh seksinya yang meliuk indah di atas panggung. Di tam
g," sahut nakal Bianca mengedipkan sebelah matanya m
ng , tak jarang juga para pengunjung naik panggung bergoyang bersamanya. Tatapan
g!" titahnya menyudahi p
ggung dekat Disc Jockey. Wajahnya meme
pelayan kafe memberikan k
s namun tenggorokannya mas
botol lagi," pintanya sesekali
dan berlari menuju kulkas di belakan
a yang acak-acakan juga mengganti bajunya sebelum pulang. Ia tidak mau b
elly pemilik kafe yang sedang si
datang tepat waktu, ya. Oiya, aku akan puny
Aku tidak butuh lagu baru, ak
khusus kunjungan pria berduit," goda
ah malam di kafe lain,"
ly menghentikan langkah Bianca yang terburu-buru. "Om siapa aku
baikan tangannya ke arah Welly yang
saran dengan isinya
mau ta
l mungilnya segera meluncur kencang meninggalkan kafe Welly, d
ntai 17. Namun, lift tidak kunjung terbuka. Dengan hati k
sampai lantai 17," gumamnya
han capek, belum lagi mat
yewa apartemen. Dulu ketika ayahnya masih hidup dan menjabat sebagai wakil pimpin
ggalan ayahnya terjual untuk bisa
g mewah membuat Bianca putus asa. Ingin rasanya ia meninggalka
kali melihat ibunya pulang dengan mab
ngan wajah yang cantik dan s
temen, gadis itu mel
"Syukurlah belum pulang dia," gumamnya merebahkan tubuhnya di atas r
seorang biduan di hajatan
ly yang merupakan tamu undangan di sebuah pesta,
ak Bianca berny
yang lumayan besar di banding
ang berat ia terpaksa mengiyakan tawaran Welly. Bianca tidak peduli dengan tubuhnya y
erteriak menghampiri Bianc
unya menarik selimut yang menutupi tub
ianca menepis tangan yang
ini! Kau pikir duit bisa datang kala
ekujur tubuhnya juga terasa sangat pegal. Ini bukan yang pertama kali ia ras
merasa terganggu dengan ibunya
boutique teman," sahutnya menarik
uta?" Wajahnya tampak sedikit masam dengan sifat ibunya yang
ya menunjukkan bill pembayaran dan memutar-mutar
lak melihat bill pembayaran g
s? Oh my God." Bianca ing
-suka hati Ibu aja belanja kemauan Ibu! Sementara sebutir beras di da
temen ini, Bu? Aku udah bi
ca. Jual saja mobilmu
berpikir waras,
siapa? Hahh!" potongnya merampas tas dari tangannya,
eninggalkan Bianca yang
a melawan. Hanya bisa pasrah hasil jerih
agi," isaknya kembali menenggela
*
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis