Wanita Kedua Tuan Alex
nakas seraya berlari kecil untuk membukakan pintu. Ia r
lex terdengar
pikir untuk membuat pria itu tidak akan berpali
Al
tri itu, tangannya begitu m
aku harus bis
ngat senang dengan kenakalannya itu. Bianca semakin liar dan m
is Alex ketik
kemudian melompat ke pelukan pria yang lantas wajahn
a dengan kecupan-kecupan panas. Alex meninggalkan kepemil
dan kelembutan Alex menyentuh tubuhnya. Ia tidak lagi merugika
lutut padanya, dan meninggalkan Wina. Ia akan menyuguhinya
mat dengan bergumul
*
keduanya terbangun. Bianca tersentak
leh ke arah jam dinding. Ia kag
guncang bahu Alex un
gun kita bang
ahut pria itu dengan suar
anya mengarahkan jari te
kas. "Mati aku hari ini meeting jam duabelas dengan klien p
?" gumam Bianca belum tahu seben
i itu setiap berangkat kerja, ia yakin Alex bukan orang sembarangan.
k mungkin. Ia tidak ada apa-apanya dibanding Wina, wanita elega
n Alex dari kamar mandi. Ia gegas memberikann
i,
mpat memergoki aku termenung tadi.
rpikir dengan Ibuku saja," s
erapikan d
kir pulang ke a
enggelen
na," ucap Bianca seteng
Alex mempermainkan ke
"Hati-hati ya, Om," tambahnya merapi
lesai meeting nanti, aku telpon. Sekarang kamu ist
k tangannya. Wajahnya tersipu malu-malu
dah gak ada
melihat gadisnya itu selalu meletakkannya di atas meja rias. Nam
annya itu. Karena sangat kesal bercampur takut ponselku terjatuh
kecil dan m
g!" ucap Alex. "Aku bisa
us memberitahukannya kepa
ng, Sayang. Ini untukmu," kata Alex merogoh kan
m?" tanyanya ti
angan ke mana-mana ya," pesan Alex pamit bera
duduk di ranjang dan membuk
hal," pujinya dengan
sa menggunakan fitur-f
k nomor. Pikirannya tertuju untuk mencari nama Win
enemukan foto-foto dirinya yang lagi manggung di ponsel Alex. Yang
rti yang ia kenakan itu, ia yakin kalung ters
gumamnya memang sudah feeling kado itu dari Alex. Ka
ngetahui jam-jam manggungnya di setiap kafe. Terbukti dari foto-foto dir
l," rutuknya men
hatian kepadanya sejak lama. Andai saja ia tahu lebih cepa
pria itu suda
pemuas hasratnya. Kau saja yang
n hatinya. Ia semakin yakin rum
a," ucapnya seolah ingin
nah Alex menelepon atau menerima telpon dari Wina. Di
dari jarinya. Dia juga tidak pernah berce
u sedang kesepian maka datang padaku?"
*
n menikmati sore di luar. Bianca juga ingin menghirup uda
tanya Bianca melihat merek
eja untuk mereka. Pria itu juga langsung si
pandangannya ke sekeliling, takut sewaktu-w
*