Wanita Kedua Tuan Alex
aku harus pulang,"
mbuatmu takut. Sekarang kita makan dulu menung
enku. Tidak usah diantar
lembut. "Kamu pantas melepaskan diri dari cengkraman Ibumu
lam tubuhnya. Benar, ia perlu memberikan pelajaran kepada
tetapi Bianca tidak memiliki kemapu
*
, dekat dengan panggung di mana sebentar lagi ia
mpilan seksinya. Ia ingin memberikan pelajaran kepadany
," titah Bianca pada penata
ta, segera menyambungkan ponselnya ke nomor Welly. T
pa, Bi
ini aku di gan
tanya Welly sambil menyentuh da
ada urusan si
encan dengan pria semalam
u?" Seketika wajahnya ya
diah semalam," sahutnya
kan Welly itu. Ia pun lupa dengan benda itu. "Mana, ya?" rutukny
ambilnya sewaktu mengambil dompetnya. "Ini tidak bi
biasa sifat buruk Ibunya kalau sudah memegang duit,
mengajakmu jalan-jalan
kasih tahu semalam?" Bianca balik bertan
kamu buka?" tanya We
i, aku langsung ketiduran. Siapa
inya kalung berlian berlabel
ibunya hanya bisa pasrah saja. Yang pasti
Sista yang sudah mendengar cer
a. Nenek sihir," sam
tanya Bianca me
k kencan dengan dia," ujar Welly
kemana-mana aja," kesalnya memukulkan
ku sala
aku di gantiin sama
ini para tamu-tamu istimewa yang hadir di kafe ini. Kamu kan butu
ca menampakan wajah m
angat membuatmu bak bidadari setengah telanjang malam ini,"
Welly," keluhnya menarik baju yang bol
gitu bagus kok," goda Sist
Ini udah malam," pinta B
an pakaian untuk Bianca. Sist
arna merah menyala dengan punggung yang terbuka leba
akai gaun pilihan Sista men
lisah menunggu Bianca yang
a dia tidak tahu di mana tinggal gad
i ruangan ganti. Namun, lampu
du dan seksi terde
n tepuk tangan yang riuh
tak gelapnya malam, iringan musik diskoti
... B
...
ja, gerakan pinggulnya begitu lentur dan membang
andang gadis yang membuatnya jatuh cinta tadi siang. Betapa nakal dan menggoda tubuhnya d
a. "Aku tidak bis
panggung kini turun melantai, menarik tangan para pri
iknya duduk di pangkuannya dan menyeli
erlingan matanya ia berpi
nuh emosi, tatapan cemburu Alex tidak membu
m Alex melihat beberapa pria men
ewahnya, naik ke atas panggung dan memeluk Bianca dari belak
" bisiknya hangat
jemarinya menjelajah dada Alex dan ber
," bisiknya, terdengar
dari tangan Alex ke balik gaunnya. Tidak
ku masih mengumpulkan uang untuk Ibuku," desahnya mengecup d
l Bianca tadi, hasrat lelaki
Alex menghujaninya dengan kecupan-kecu
erus menempel padanya. Belum lagi para p
kekar itu menyeretnya turun dan membawanya keluar. Tangannya mela
O
.
a tiba di parkiran," tita
i dia akan
*