Wanita Kedua Tuan Alex
tinggal bersama Om,
bersama Alex? Ibunya itu akan menyuruh para pria bert
na. Beberapa pria tegap suruhan Ibunya menyeretnya dari sana.
aafkan dan berusaha memenuhi keinginan Ibunya. Namun, untuk kali ini ia tidak bis
pernah berpikir meninggalkanku, Saya
*
miliki, Alex
mirk di
ari tempat itu. Wajahnya yang sangat cantik ditambah suara
wanita itu sangat cantik," gumamnya mengingat Al
benar jatuh hati padaku. Melihat kehidu
ebut. Selain takut dengan Ibunya, ia juga ingin menikmati
kafe Welly, kafe Ifa dan bar-
hanya ia abaikan selama ini.
i mana?' Pesann
kost-an ku membawa
han pesan Yona, ia tertarik
uardnya mengobrak-abrik dan mem
bu akan melakuk
n emosinya, rasanya semakin
-tempat kerjanya dulu menjadi sasaran kemarahan
mbutan sarkas dari ujung telepon memb
a lari dariku, hahk? Kau sudah mengenal Ibumu ini, kan,
Anggap saja aku bukan putrimu la
rdik Ibunya dengan em
au tega ingin menjualku kepada lima orang pria tua bangka itu! Ingat! Kau tidak berhak m
ita yang kau banggakan itu tidak akan mempedulikan mu. Benark
, pun begitu dengan teman-teman sosialitanya. Mere
untuk bisa menyeimbangi kehidupan teman-teman
dan beberapa bisnis lain. Tinggal di rumah m
au tidak mau menanggung akibatnya
man-ancamannya. Malah ia ingin membayar kemara
kek-kakek itu membayar tubuhmu," ucapnya tan
idak menghentikan kelancangan Bianca untuk
lipun seribu maaf dari Ibunya. Ibunya itu hanya me
m-om maupun kakek-kakek, dan Ibunya itu menikmati h
s!" teriaknya tidak bisa mem
ela kamar hotel. Tidak peduli ponsel jadi hancur karen
n mau bertemu dengann
*
ngkar dengan Ibunya tadi. Bianca bergerak dan
ariknya, pun penasaran ing
engan pose gagahnya. "Dia sangat
ya begitu lembut. Rambutnya di simpul rapi menyerupai sanggul di belakang kepalanya. Wanita itu berdi
m Alex," katanya mera
ahinya sesuatu saat. Mungkin saja setelah selesai urus
kesepian Om Alex?" desis Bianca tida
nya sendiri. Ia tidak ada apa-apa
Alex bilang begit
in besar rasa cemburunya. Mungkin diri
menyimpannya kembali ke t
han dengan benda keras berbentuk
i rasa penasarannya
an nama Alex Wina. "Wina? Apa ini cincin perk
ma Alex, tapi tidak pernah mendengar pria itu
kan, sehingga dia tidak per
enggangnya? Dia malah berkunjung ke kaf
ap yang ada di dalam pikirannya saat ini b
a itu. Kamu saja yang terlalu percaya dengan omong kosong pria itu. Sadarl
kecilnya. Pikirannya terlalu jauh berharap bisa menjadi istri Ale
sah nya, suara ketukan
*