Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Rahasia Istri yang Terlantar
Gairah Liar Pembantu Lugu
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Kembalinya Mantan Istriku yang Luar Biasa
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Airysh POV
Reece mencium temanku bukan aku, hal pertama yang kupikirkan tentang dia adalah 'brengsek!' aku ingin mengumpat dan menamparnya…
Saat ini Reece duduk di hadapan ku sambil menatapku dengan tatapan yang entah bagaimana bisa ku artikan.
Aku juga membalas tatapan Reece dengan tatapan sebal, namun aku tetap santai seolah-olah aku baik-baik saja, ini balasan nya jika tidak menuruti seorang Reece Andromeda.
Ia akan melakukan apapun agar orang lain bisa menuruti keinginannya.
Aku tidak habis pikir Reece akan melakukan hal segila itu, terlebih kepada temanku sendiri, aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana takutnya Lily jika tersebar gosip buruk tentang nya di kampus ini.
"Bisakah aku pergi?"
Reece mengalihkan pandangannya setelah mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Bisakah kamu bersikap waras?"
"Setidaknya berpikirlah sedikit,"
Aku benar-benar merasa sangat emosi. Namun bagaimana pun juga aku harus mengendalikannya, Reece hanya akan bertingkah menyebalkan.
Cowok itu bahkan sangat jujur kepadaku bahwa ia playboy, aku tidak mengerti mengapa ia membanggakan hal itu, aku bahkan tidak berpikir jika itu keren.
Reece memicingkan matanya, "Apa sulitnya itu untukmu?"
"Aku bahkan sudah bilang akan membayarmu," Ujar Reece terdengar sangat mudah
"Ada atau tidaknya aku sama sekali tidak ada artinya ditempat itu," Balasku
Aku tidak masalah ia melakukan apapun dengan wanita lain, tapi akan sangat menjijikan jika ia melakukan itu didepan ku.
"Aku tidak akan melakukan apapun di hadapan mu, aku janji," Ujar Reece.
"Lagipula mommy selalu ingin kamu bersamaku, kamu bahkan tau itu,"
"Jika nanti malam kamu tidak pergi denganku, aku tidak tahu apakah aku masih bisa menjadi model, mommy selalu melakukan apapun untuk mengacaukan nya,"
Reece anak tunggal, itulah mengapa ibunya begitu mengawasinya. Terlebih Reece memiliki pergaulan yang buruk, ibunya tentu tidak ingin Reece terus-terusan terjerumus.
Tapi keluarganya begitu kaya, sehingga apapun bisa ibunya lakukan untuk menyuruh orang-orang mengawasi Reece dengan membayar mereka, dengan begitu aku tahu Reece benar-benar merasa muak. Kupikir itulah mengapa selain permainan bodoh di klub malam itu Reece masih bertahan dengan ku, mungkin karena ia ingin memiliki pacar yang bisa dipercaya oleh ibunya, agar ia tidak selalu di awasi oleh orang lain, dan aku tahu rencana itu sukses.
Tapi, aku sangat kesal jika ia mengatakan tentang ibunya di saat-saat seperti ini, aku tidak berani menolak jika itu tentang ibunya, ibu Reece sangat menyukaiku dan bahkan sangat menyayangiku sama seperti Reece.
Sebenarnya itu tidak buruk, Reece hanya ingin aku menemaninya saat ia bersama teman-teman modelnya, tapi akan sangat buruk setelah Reece minum dan mabuk ia akan melakukan hal yang sangat menjijikkan dengan wanita lain.
Itu membuatku ingin muntah.
"Oke, kamu tidak melakukan hal hal seperti itu dihadapan ku, tapi jika gosip antara kamu dan Lily tersebar, kamu harus mengatakan bahwa kamu sangat mabuk di malam itu, bilang ke semua orang jika kamu tidak sadar," Ujarku.
Aku pikir itu masuk akal, dengan begitu Lily bisa tenang, Pacarnya tidak akan memintanya putus karena itu tidak sengaja.
"Itu sangat mudah, aku akan melakukannya," Jawab Reece menerima perkataan ku.
"Tapi kamu juga harus menepati janji,"
"Setelah kuliah selesai kita pergi ke rumah ku, aku sudah menyiapkan semuanya untukmu,"
"Setelah itu kita baru bisa pergi untuk menandatangani kontrak nya,"
Reece mengerlingkan matanya, itu membuatku muak.
"Kamu bisa pergi sekarang, sebentar lagi akan ada seorang gadis yang datang," Ujar Reece mengusirku dengan santai
Tentu saja aku tidak mau.
"Tidak, kamu yang harus pergi, aku datang ke tempat ini lebih dulu," Ujarku angkuh.
Reece seperti ingin mengumpat, tapi mungkin karena ia tidak ingin suasana menjadi lebih rumit, Reece memutuskan untuk pergi.
Seharusnya kamu selalu mengalah seperti itu.
***
Dua bulan lalu..
"Dare!" Reece mengucapkan kalimat itu setelah sebuah botol mengarah kepadanya.