Cinta yang Tersulut Kembali
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta di Jalur Cepat
Jangan Main-Main Dengan Dia
Aku Jauh di Luar Jangkauanmu
Gairah Liar Pembantu Lugu
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Suamiku Ternyata Adalah Bosku
"Jangan takut."
Tubuh Vione menegang oleh tekanan lelaki yang menghimpitnya dari belakang. Entah dari mana orang itu datang, tiba-tiba sudah berada di belakang Vione yang saat ini sedang mandi. Dia didorong pelan ke depan, hingga dadanya menempel ke dinding.
"Si-siapa kau?" tanya Vione terbata. Tubuh kecilnya gemetar ketakutan, melupakan fakta bahwa sekarang dia tengah tak mengenakan sehelai pakaian.
"Suamimu."
Vione merasakan pinggangnya dirangkul erat dari belakang. Tangan kekar dengan bulu-bulu kasarnya bisa Vione lihat perlahan naik dari pinggangnya. Telapak besar itu terus berjalan, berjalan dan terus berjalan menuju dadanya. Vione ingin menjerit, tapi suara tercekat di tenggorokan. Hanya helaan napas tertahan yang keluar dari sela bibirnya saat telapak tangan itu berhenti di depan ujung dadanya.
"Aku akan menunggunya dengan sabar," ucap si pria, menarik tangannya mundur. Vione sedikit lebih lega ketika pelukan di pinggangnya mengendur.
"A-aku... tidak memiliki suami. Siapa kau sebenarnya?"
Vione memberanikan diri bertanya. Ia belum menikah, tidak mungkin memiliki suami.
Kemudian tangan itu meninggalkan tubuh Vione. Hanya sekian detik sampai punggung Vione melengkung ke depan, merasakan sebuah jari merambat di tubuh belakangnya. Berhenti di atas pundak kiri, bermain sejenak, sebelum ditarik dari sana.
"Aku ..." bisik pria itu lagi. "Calon suami yang akan menjemputmu." Dia meletakkan bibirnya tepat di bawah daun telinga Vione.