Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
December to January

December to January

daki.kodok

5.0
Komentar
993
Penayangan
51
Bab

Mengapa Perpisahan yang terjadi di Desember, membawa dampak besar pada hari-hari di Januari?

Bab 1 Bertemu desember

"Long time no see, Desember."

Desember adalah bulan yang paling Serina tunggu-tunggu sepanjang tahun. Itu karna Desember datang membawa dia, yang selalu Serina rindukan.

Hubungan luar daerah memang menjadi tantangan bagi setiap orang, beritu juga Serina. Berjauhan dengan William sungguh Serina tidak suka, pikiran negatif selalu menghampirinya ketika waktu tidur tiba. Memikirkan bagaimana hari-hari William disana, siapa saja yang dekat dengannya atau bagaimana jika perempuan Belanda berhasil merebut hati pacarnya, sungguh Serina menangkis pikiran buruk itu mati-matian.

"Oke, ayo jadi cantik dan bikin William pangling," kata Serina pada cermin yang menampilkan pantulan dirinya.

Si kulit putih susu itu segera bergegas membongkar isi lemari, mencari sepasang baju yang akan dia kenakan kala bertemu William. Sebenarnya banyak yang cocok, tapi naluri perempuan yang ingin tampil sempurna, tidak kunjung membuatnya menentukan pilihan baju seperti apa yang akan dia pakai.

"Aahh nemu!" seru Serina tiba-tiba. Pilihannya jatuh pada Blus biru laut dan rok diatas lutut, akan sangat indah jika dipadukan dengan sepatu kets putih.

"Gilaa, cantik banget gueee!" Pujian pada diri sendiri itu umumnya sering di lakulan laki-laki, namun Serina juga sering melakukannya.

Puas memuji diri, perempuan itu akhirnya bergegas berangkat sebelum membuat William menungguh lama. Sungguh, celengan rindu ini sudah penuh dan ingin segera di pecahkan. Pelukan hangat dari William, amat sangat dia rindukan. Beberapa hari di bulan ini akan menjadi yang terindah, dan Serina berharap itu.

***

"Apa kabar, Gadis yang selalu menunggu Desember datang?"

Serina dengan segera menghamburkan diri ke pelukan William, menghirup dalam-dalam aroma tubuh yang amat ia rindukan sepanjang tahun. Apalagi, pelukan hangat ini. Williamnya masih sama, walau badan laki-laki itu terlihat lebih berisi dari tahun lalu. Tidak mengurangi tampannya sedikitpun, Serina mengakui itu. Malahan mungkin semakin tampan.

"Kangen banget Wil," kata Serina di sela-sela pelukan mereka. Air matanya yang tidak dapat di bendung, perlahan turun dan menjadikannya isak tangis haru.

"Ehh, kenapa nangis hhm? Aku udah disini." William mengeratkan pelukan mereka, mencari rasa nyaman yang selalu dirindukan.

"Sebulan kemana aja, kenapa nggak ada kabar? Mau bikin aku khawatir?" Serina melepaskan pelukan mereka, bertanya dengan raut wajah kesal.

William terkekeh pelan. "Sibuk, Erin. Dosenku ngasih mata kuliah tambahan mulu."

Serina masih menatap William dengan tatapan kesal, mulutnya di kerucutkan. William bukannya takut, malah merasa gemas melihat tingkah pacarnya. Ditariknya Serina kembali ke dalam pelukan, mengusak rambutnya ke rambut Serina layaknya kucing yang sedang manja pada induknya.

"Nggak usah cemberut gitu, ku cium loh nanti." William tertawa renyah kala merasakan sebuah bogeman kecil di punggungnya, siapa lagi kalau bukan ulah Serina yang malu mendengar ungkapan tadi.

"Males sama Willie, pulang dari Belanda makin mesum." Serina memasang wajah galak.

"Bercanda doang, Erin!" seru William gemas.

Pelukan mereka terlepas, Serina menatap lamat-lamat mata William. Tidak ada aktifitas lain selain menatap manik hazel tersebut. Mencari ketenangan yang benar-benar dia rindukan lewat sepasang mata ini.

"Ngapain? Mau cium yaa?" tanya William. Setelah itu, giliran perutnya yang mendapat kasih sayang dari Serina.

William memegang perutnya yang kesakitan. "Kamu belajar tinju dari mana sekarang, kok makin kuat?"

"Iya belajar, biar bisa bogem cowo-cowo kayak kamu!" Serina berbalik badan, berjalan dahulu meninggalkan William yang tertawa di belakangnya.

"Ayo, makan pecel Lele. Aku kangen!"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh daki.kodok

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
December to January
1

Bab 1 Bertemu desember

09/05/2024

2

Bab 2 Tempat favorit mereka

09/05/2024

3

Bab 3 Perjalanan menuju makan Ibu Serina

09/05/2024

4

Bab 4 Maaf dari William

09/05/2024

5

Bab 5 Dia juga istimewa

09/05/2024

6

Bab 6 Dejavu William

09/05/2024

7

Bab 7 Pesan dari Serina

09/05/2024

8

Bab 8 Dua kali kata sayang

09/05/2024

9

Bab 9 William, Willona dan Amsterdam

09/05/2024

10

Bab 10 William sebenarnya hatimu milik siapa

09/05/2024

11

Bab 11 Kencan mereka

09/05/2024

12

Bab 12 Willona, siapa

09/05/2024

13

Bab 13 Kau dan Willona

09/05/2024

14

Bab 14 Mencari tahu tentang Willona

09/05/2024

15

Bab 15 Kue untuk William

09/05/2024

16

Bab 16 Serina dan Mama William

09/05/2024

17

Bab 17 Willona datang

09/05/2024

18

Bab 18 Ulang tahun William

09/05/2024

19

Bab 19 Sesakit ini

09/05/2024

20

Bab 20 Aku benci kamu

09/05/2024

21

Bab 21 Harus bagaimana sekarang

09/05/2024

22

Bab 22 Terbongkar semua

09/05/2024

23

Bab 23 Serina dan Willona

09/05/2024

24

Bab 24 Kita sudah selesai

09/05/2024

25

Bab 25 Ayah Serina

09/05/2024

26

Bab 26 Tuhan mengambil ayahnya

09/05/2024

27

Bab 27 Jeritan sedih Serina

09/05/2024

28

Bab 28 Pelampung kala banjir tiba

09/05/2024

29

Bab 29 Kedai Es krim

09/05/2024

30

Bab 30 Rasa Regal

09/05/2024

31

Bab 31 Serina kesayangan Mama William

09/05/2024

32

Bab 32 Permintaan Willona

09/05/2024

33

Bab 33 Malam tahun baru dan Regal lagi

09/05/2024

34

Bab 34 Hanya teman

09/05/2024

35

Bab 35 Rumah William

09/05/2024

36

Bab 36 Regal dan William, Serina dan Willona

09/05/2024

37

Bab 37 Januari menyapa

09/05/2024

38

Bab 38 Wafer dan Biskuit

09/05/2024

39

Bab 39 Telfon pagi dari Regal

10/05/2024

40

Bab 40 Ajakan Regal

10/05/2024