December to January
dengan rapih di hadapan Serina dan William, keduanya berjalan menyusuri deretan makam-mak
rin dateng b
m Ibu Serina, kemudian meletakkan setangka
sini Bu, Ibu juga pasti
erah tiba-tiba keinget Ibu. Awalnya pengen William bawa pulang ter
William berbicara pada makam Ibunya sungguh membuatnya terlarut dalam suasana
yang membuat mereka punya banyak bahan obrolan jika sedang bertemu. Tak
illiam juga menjadi orang yang paling terluka. Hampir membatalk
ebih 4 tahun. Sejak SMA tahun ke 2. Ibu Serina
erina walau William jauh di negeri orang. William bakal t
am ucapkan sebelum peti I
, yang terisak tanpa s
ngomong sama Ibu
gkat kepala.
, katanya
Bahunya bergetar dan dadanya naik turun. Di ta
nggak dengerin Erin ngomong. Kerja nggak tau wa
an-jalan juga ke mimpi ayah. Omelin ayah
Erin nambah. Ibu nggak usah khawatir sama Erin yaa, ibu yang bahagia
up kepala Serina sambil memberi kata-kata penenang. Sakit
alan." Ajak William. Serina menganggu
ng, menatap gundukan yang tadi mereka kunj
illiam berkat
*
membaik, William rela berbuat a
bil di abadikan oleh Serina. Jika itu laki-laki lain, William
a tertawa renyah dan melupakan kesedihanny
badikan banyak momen dengan ponsel masing-masing, makan banyak ma
, boleh?" tanya Serina de
t tidak setuju. Namun past
ngangguk. "Boleh d
gan ponselnya untuk membagikan kisah
ik, mundur perlahan dan sedikit menja
an cemas. Tidak ada jawaban sama sekali membuat pikiran William semakin ti
lie kemana? Sa