Baby Twins Billionaire

Baby Twins Billionaire

Naureen Ragdha

5.0
Komentar
3.1K
Penayangan
55
Bab

Sinopsis Freya Amalia-wanita muda yang harus merelakan masa depannya hancur dalam satu malam kelam. Malam saat kehormatannya direnggut oleh pria asing yang wajahnya pun tak sempat ia lihat. Luka itu belum sembuh, hingga takdir menambah perih dengan dua garis merah di alat uji kehamilan-tanda bahwa ia mengandung anak kembar dari pria yang tak ia kenal. Hari-hari Freya diisi air mata, kebencian, dan perjuangan membesarkan buah hatinya sendirian. Namun siapa sangka, di tempat berbeda, seorang pria menjalani hidup dengan bayang-bayang dosa yang sama. Vero Brance Harison, lelaki dingin dan tertutup, menghabiskan tahun-tahunnya diliputi rasa bersalah. Satu-satunya penawar adalah menemukan wanita yang telah ia sakiti-dan menjadikannya istri, apapun risikonya. Lalu, ketika takdir akhirnya mempertemukan mereka kembali... Mampukah Vero menebus kesalahan fatal di masa lalu? Dan sanggupkah Freya memaafkan pria yang telah menghancurkan hidupnya-sekaligus ayah dari anak-anaknya? Nantikan kisah penuh luka, cinta, dan pengampunan ini.

Bab 1 Freya dan Si Kembar

Di sebuah rumah sederhana nan nyaman, pepohonan hijau rindang dan bunga-bunga warna-warni menghiasi halaman depan. Terletak di pinggiran kota, rumah itu tampak asri-tempat penuh kedamaian untuk sebuah keluarga kecil.

"Aish, Kakak curang! Kakak sudah jauh, pion Fio malah terus turun!" seru Fiona dengan nada kesal.

"Itu karena Kakak pintar," sahut Fillio dengan bangga, hidungnya terangkat sedikit.

"Narsis!" Fiona mencibir, tangannya menyilang di dada.

"Kenapa pion Fio selalu dimakan ular, sih? Ihh, sebel!" protesnya lagi.

"Mungkin ularnya suka sama Fio."

"Ihh, amit-amit! Fio takut sama ular. Kalo kucing Fio suka," katanya dengan lidah cadel yang mengundang senyum.

"Suka Fio, bukan cuka," koreksi sang kakak dengan tegas.

"Ihh, Kakak! Terserah Fio dong mau bilang apa!"

Dari dapur, Freya hanya bisa menggeleng sambil tersenyum kecil mendengar celoteh si kembar. Tangannya sibuk menyiapkan camilan dan dua gelas susu hangat untuk buah hatinya.

Freya Amalia. Seorang ibu muda berusia awal dua puluhan, dengan tinggi sekitar 160 cm, bermata cokelat hangat, dan rambut panjang yang selalu ia ikat kuda saat di rumah. Wajahnya manis, begitu memesona hingga tetangga dan teman kerjanya sering menjulukinya "Barfien"-karena wajahnya mirip dengan aktris ternama Thailand.

"Ayo, sayang, istirahat dulu. Minum susu dan makan camilan, ya," ucap Freya lembut sambil meletakkan nampan di meja.

"Yee... minum susu!" seru Fiona, langsung berlari menyambut.

"Hey, bantuin Kakak beresin dulu mainannya, dong!" panggil Fillio sambil menatap adiknya yang kabur begitu saja.

"Kakak sendiri aja deh! Fio mau minum susu!" jawab Fiona sembari nyengir, suara cadelnya membuat Freya tertawa kecil.

"Fiona, nggak boleh gitu, Sayang. Tadi kan mainnya berdua. Sekarang beresinnya juga harus sama-sama, ya."

"Tapi Fio udah haus, Mom..."

"Bantu Kakak dulu sebentar, baru kita minum susu bareng. Oke?"

Fiona menatap Freya, lalu mengangguk pelan. "Oke deh, Mom..."

Freya selalu berusaha adil. Meskipun kadang si kembar bertengkar atau menangis, ia tak pernah lelah menjadi penengah yang sabar. Mungkin capek, mungkin pusing, apalagi menghadapi Fiona yang selalu aktif, tapi kasih sayangnya tak pernah berkurang.

Si kembar adalah segalanya.

Untuk mereka, Freya rela melakukan apa saja-asal tetap di jalan yang benar. Ia bekerja di minimarket dekat rumah dan kadang menerima jasa mencuci pakaian tetangga untuk menambah penghasilan.

"Cuci tangan dulu, baru kembali ke sini ya," titah Freya, dan si kembar langsung menurut.

Fillio membiarkan adiknya lebih dulu ke arah Freya. Meski sering menggoda Fiona, Fillio sangat menyayangi adiknya. Jika Fiona dijahili anak tetangga, ia yang paling dulu maju membela.

Fillio, bocah empat tahun yang cerdas, cenderung tenang dan serius. Tapi jika bersama Freya dan Fiona, sisi hangatnya muncul. Ia juga cepat tanggap-kadang membuat Freya kewalahan menjawab semua pertanyaannya. Bahkan, ia sudah lihai memainkan ponsel ibunya.

Berbeda dengan Fillio, Fiona masih terbata menyebut beberapa huruf. Tapi justru itu yang membuatnya semakin menggemaskan. Meskipun sering jadi bahan godaan sang Kakak, Fiona tak pernah menyerah.

Setelah beres-beres, mereka duduk bersama menikmati camilan dan susu sambil menonton kartun favorit: Upin & Ipin.

"Mom... kapan kita jalan-jalan seperti Upin dan Ipin?" tanya Fiona sambil menatap TV.

"Kapan-kapan, ya Sayang. Sekarang belum ada pasar malam. Nanti kalau ada, Mommy pasti ajak kalian."

"Oh, gitu ya Mom..." Fiona mengangguk kecil.

"Mom," panggil Fillio, "Lio pernah lihat di TV, ada tempat bermain yang rame banget, banyak permainannya... apa ya namanya? Lio lupa."

"Seperti apa tempatnya?" tanya Freya, berusaha menebak.

"Ada yang naik turun, orang-orang pada teriak... kayak gini." Ia menggambarkan gerakan dengan tangannya.

"Ada juga yang seperti kapal... terus masuk gua..." lanjutnya dengan ekspresi serius.

Freya mengerutkan dahi. "Hmm... maksud Lio mungkin... Dufan?"

"Iya! Itu Mom! Dufan! Lio mau ke sana, boleh ya Mom?"

"Boleh, Sayang. Kapan-kapan kita ke sana, ya. Nanti Mommy ajak Mami Maret juga."

"Yay!" Fillio langsung bersorak girang.

"Mom, kenapa Mami Maret nggak ke sini hari ini?" tanya Fiona sebelum menyantap camilannya.

"Mungkin Mami Maret sedang sibuk, Sayang. Tapi nanti pasti-"

"Hai... hai... hai!"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Naureen Ragdha

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Baby Twins Billionaire
1

Bab 1 Freya dan Si Kembar

02/06/2025

2

Bab 2 Kembali Ke Kota

02/06/2025

3

Bab 3 Pencarian Belum Berakhir

02/06/2025

4

Bab 4 Gadis Restoran

04/06/2025

5

Bab 5 Merasa Sesak

04/06/2025

6

Bab 6 Empat Sekawan

04/06/2025

7

Bab 7 Anak Saya

04/06/2025

8

Bab 8 Pemilik Butik

04/06/2025

9

Bab 9 Merasa Sangat Dekat

04/06/2025

10

Bab 10 Seperti Dia Dimasa Lalu

04/06/2025

11

Bab 11 Pria Mirip Fillio

04/06/2025

12

Bab 12 Bersama Kakek dan Nenek

04/06/2025

13

Bab 13 Wanita, Pengganggu Pikiran

04/06/2025

14

Bab 14 Sakit Membawa Berkah

04/06/2025

15

Bab 15 Hasil Tes DNA

04/06/2025

16

Bab 16 Orang Hebat

04/06/2025

17

Bab 17 Aroma Yang Sama

04/06/2025

18

Bab 18 Kesepakatan

04/06/2025

19

Bab 19 Pertemuan Yang Tak Terduga

04/06/2025

20

Bab 20 Aroma Yang Mengusik

04/06/2025

21

Bab 21 Liburan

05/06/2025

22

Bab 22 Pertemuan Mengharukan

05/06/2025

23

Bab 23 Reaksi Freya

05/06/2025

24

Bab 24 Janji Sang Daddy

05/06/2025

25

Bab 25 Tertawa Bahagia

05/06/2025

26

Bab 26 Membeli Hadiah

05/06/2025

27

Bab 27 Hadiah Yang Membingungkan

21/06/2025

28

Bab 28 Masakan Gosong

26/06/2025

29

Bab 29 Kalung, Luka Lama

27/06/2025

30

Bab 30 Ajakan Menikah

28/06/2025

31

Bab 31 Pelukan, Janji dan Bahaya

29/06/2025

32

Bab 32 Menolong Maret

01/07/2025

33

Bab 33 Nama Di Kontak

02/07/2025

34

Bab 34 Empat Tahun

03/07/2025

35

Bab 35 Luka yang Tak Terlihat

04/07/2025

36

Bab 36 Janji Seorang Ayah

05/07/2025

37

Bab 37 Istri dan Anak

07/07/2025

38

Bab 38 Jawaban Lamaran

08/07/2025

39

Bab 39 Semua Terasa Nyata

10/07/2025

40

Bab 40 Menangis Bahagia

15/07/2025