Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
"Gue cinta sama lo, Kai!" teriak Ana di tengah lapangan. Disaksikan beberapa guru, kaka kelas, adik kelas, dan seluruh murid yang lalu lalang di jam istirahat. Gadis itu meneriaki objek manusia yang ia lihat.
Tidak susah menemukan cowok itu. Bahkan dalam jarak dua puluh meter, Ana dapat mengenali tubuh Kai dengan jelas. Dimanapun Kai berada, disitulah ada seorang gadis bernama Ana yang selalu menggerayangi kehidupan Kai. Mengiringi setiap waktu berharga Kai dengan berbagai macam ulah yang menyebalkan.
Dan Kai benci itu.
Lima belas menit yang lalu, seorang cowo nyeleneh yang tidak lain adalah teman sekelas Kai, telah menantang seorang gadis bernama Ana, untuk menyatakan cintanya di depan umum. Cowok itu berkata, jika Ana benar serius mencintai Kai, Ana harus sedikit berkorban menahan rasa malu. Tidak disangka, gadis itu menurutinya. Mengikutin tantangan nyeleneh dari sahabat Kai.
"Kalo lo mau bikin hati Kai tersentuh, Nyatain cinta lo buat Kai, di tengah lapangan..."
Siapa sangka? sebuah kalimat dari mulut sialan itu telah berhasil memprofokasi otak dari seorang gadis bernama Ana.
"K.A.I...!!" teriak Ana mengeja nama Kai. Kira-kira frekuensinya sekitar 120 desibel, setara dengan kencangnya sebuah galangan konser musik rock. Dimana suara itu membuat sebagian gendang telinga mahluk normal mendadak stress.
Fiks! cewek gila...
"KAIIIIIIIIII...!"
"Gue suka sama lo, sejak lo kelas satu SMA!" Gadis ajaib itu berteriak lebih kencang, mengalahkan suara bell yang tiba-tiba berbunyi. Para siswa mulai berdatangan melihat gadis aneh yang sedang berdiri ditengah lapangan.
"Ralat ... gue cinta lo sampai kiamat." teriaknya menggelegar.
Gila! cewek ini sudah gila...!
Dengan perasaan malu, Kai menghampiri gadis yang sedang berdiri ditengah lapangan. Menarik paksa lenganya untuk menjauh dari khalayak ramai.Kai harus menghentikan aksi nekat gadis ajaib itu. Kalau tidak, Kai akan semakin dibuat malu karena gadis itu terus meneriaki namanya.
Kai membawanya ke pinggiran lapangan yang lebih sepi. Entah harus menaruh urat malu nya dimana, yang jelas Kai tidak berani menatap sedikitpun lingkungan disekitarnya. Pandanganya fokus membawa gadis gila itu dari kerumunan ramai tadi.
"Lo, gila?"
"Ana, cinta sama Kai... Ana engga gila, Kai." gadis kelahiran meghanthropus erektus itu berujar polos. Matanya berbinar dipenuhi benih-benih cinta.
Cinta monyet.
"Lo itu kaka kelas gue,harus nya lo lebih dewasa!" Kai menunjuk kening Ana geram. Kalau bukan karena malu, mungkin cowok itu tidak akan sudi bersentuhan dengan mahluk aneh seperti itu. Apa lagi menggandeng tanganya seperti tadi.
"Ana emang kaka kelas Kai... Tapi umur kita sama, Kai. Kenapa sih, Kai ngga pernah mau tau tentang Ana?" Ana mencebik. Menghentak-hentakan kakinya tidak berdosa. Bibirnya manyun karena sebal.
Sumpah ya... melihat tingkah gadis ini membuat bulu roma Kai merinding jijik, lebih baik ia melihat mba kunti dari pada harus melihat Ana.
Anarita. Gadis yang wajib Kai hindari di lingkungan sekolah.
"Lo itu punya urat malu ngga sih? lo tau ngga, kelakuan lo itu kampungan banget... Lo cewe! Harusnya lo punya harga diri sedikit." Kai menojok tembok sekuat tenaganya. Hatinya bergemuruh dipenuhi rasa emosi. Andai orang tuanya mengizinkan, lebih baik ia pindah dari sekolah ini.
Ya ... Selama satu tahun Kai selalu diganggu oleh gadis ajaib ini.Selalu ada saja tingkah nyeleneh yang diperbuat gadis yang sering dipanggil dengan nama Ana.
"Ana cuma punya cinta buat Kai," ujar Ana lagi. Gadis itu menekankan nada bicaranya. "Itu aja yang Ana miliki..."
"Oh my goodnesssss... Susah ya ternyata, ngomong sama lo!" Kai menghela berat, merasakan sakit mendadak di kepalanya. Berasal dari mana sih cewek yang satu ini?
"Kai, Ana itu tulus sama Kai. Sampai kapanpun Ana akan tetap cinta sama Kai..."
"Dan sampai kapanpun gue gak akan pernah cinta sama, lo!" balas Kai jahat. Kai menonjok tembok sekali lagi sebagai bentuk sumpah serapahnya.
Cowok itu memang menyimpan sejuta kebencian terhadap gadis yang ada dihadapanya. Hampir setiap hari Ana selalu membuat Kai malu merasakan ke anehan tingkah lakunya.
"Kai jangan pukul tembok, nanti tangan Kai bisa sakit..."
Mata gue jauh lebih sakit dengan kehadiran lo!
Ana berkata kembali, "kenapa sih, Kai ngga bisa suka sama Ana aja...?" Gadis itu menyandar pasrah pada dinding tembok,meremas jari yang saling bertaut sembari menundukan kepalanya. "Kai, papah Kai aja suka sama Ana... Kenapa kai ngga mau suka sama Ana ?"
"Kalo gitu, lo pacaran aja sama bokap gue!" bentak Kai kesal.
"Ana ngga mau jadi pelakor... Ana sukanya sama Kai, bukan papah Kai," jawab Ana polos tidak berdosa.
Cewek itu ya Tuhan... ada saja yang diomongin, membuat Kai semakin muak saja. Demi neptunus, Jika ia adalah seekor semut. Kai akan menginjaknya hingga mati tak tersisa.
"Plissss, cinta sama Ana aja ya, ngga pacaran juga ngga papa. Yang penting Kai sayang sama Ana," rengeknya lagi.
"Ngga ada ahlak lo...!" Kai menonyor dahi ana dengan telunjuknya cukup keras. Cowok itu meninggalkan Ana sendirian dipinggir lapangan. Bisa gila kalau berlama-laman didekat Ana. Kai sudah hampir mati menahan rasa emosi.
"Kai... Jangan pergi, Ana masih mau ngobrol lagi sama Kai," teriak Ana keras.
Gadis ajaib itu menatap lunglai kepergian Kai, merasakan hawa sesak yang melingkupi ruang didadanya. Jiwanya mengambang dalam lautan luka yang tidak berdasar. Air matanya menetes bersama dengan lenyapnya tubuh Kai dari pandangan Ana.
Ana ngga akan nyerah... Suatu saat Ana pasti akan mendapatkan hati Kai. Janji ana dalam hatinya.
Satu hal yang menyingkirkan rasa sakit hatinya. Ini adalah pertama kalinya Kai melakukan kontak fisik dan berbicara dengan Ana lebih dari tiga kalimat.
Yupsz.
Kai menggandeng tangan Ana, walau ia melakukanya dengan terpaksa.
Ana mengenal Kai semenjak ia masih smp. Dari petama kali ia mengal Kai, gadis itu langsung tertarik mendekati cowok itu. Entah apa yang gadis itu rasakan, tapi Ana tidak pernah sedikitpun berharap Kai akan menjadi pacarnya.
Gadis itu terlalu sibuk mengutarakan perasaanya pada Kai, bahkan ia tidak pernah tahu tujuan hidupnya mendekati Kai. Ana senang melakukanya,hatinya akan gunda jika tidak mengganggu Kai.
Ana hanya ingin melihat kai setiap hari. Memberikan segala perhatianya untuk Kai seorang. Hanya itu yang dilakukan Ana... Mencintai tanpa tujuan. Karena Ana sendiri juga belum ingin berpacaran. Mungkin terobsesi kali ya....?
Didalam kelas.
Seperti biasa, disaat gadis itu patah hati karena diabaikan oleh Kai, Ana akan mencoret buku pelajaranya dan menuliskan nama Kai disana berkali-kali. Ana selalu termenung meratapi nasib cintanya yang amat buruk,bahkan ia mengabaikan guru yang sedang menerangkan mata pelajaran. Untung gadis itu terlahir pintar.
Kai ...Kai ... Kai Elfahri ... Kai Love Ana... Kai sayang Ana selamanya... Ana pasti bisa dapetin hati Kai...
Ya...