Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Zahra berusia 22 tahun dia baru lulus kuliah dia bekerja di perusahaan Haidar bekarja untuk membantu Ekonomi keluarganya yah dia tau Ayahnya juga kaya tapi dia gak mau membebani orang tuanya.
Dengan pakaian syar'i nya dia begitu cantik dipandang akhlaknya pun baik dan ramah dia tidak pernah memakai make up karena dia juga dia tidak tau apa itu make up dia hanya memakai bedak bayi sedikit dengan lip blam dibibirnya itu yang berwarna pink tanpa lipstik.
Alvino Daffa Haidar yang mempunyai perusahaan terkaya di Indonesia nomer 1 papahnya juga bekerja sama dengan ayahnya Zahra dia bersikap dingin jika dengan wanita lain.
Papahnya sudah menjodohkan vino dengan anak sahabatnya itu, Hayo siapa Anak Sahabatnya itu kira-kira?
Zahra memasuki kantor perusahaan yang bernama Haidar dia pun menemui Resepsionis untuk menanyai apakah ada lowongan kerja atau kah tidak!
"Maaf saya mau tanya apakah disini masih ada lowongan kerja" tanya Zahar dengan baik dengan menggenggam surat lamarannya.
"Ada" jawab resepsionis itu dengan singkat dai pun melihat pakaian Zahra dari bawah sampa atas.
"Alhamdulilah Hmm... Saya mau lamar kerja disini" kata Zahra resepsionisnya masih melihat pakaian yang dipakai Zahra.
"Apa kamu yakin bekerja disini karena disini tidak boleh pakai jilbab" ucap resepsionis itu.
"Saya hanya mencoba melamarnya saja siapa tau diterima gitu"
"Ok sebentar saya telpon pak vino dulu" ujar resepsionis itu
"Halo selamat pagi pak" sementara resepsionis menelpon bosnya yaitu pak Vino yah dia anak yang mempunyai perusahaan ini Vino menggantikan ayahnya bekerja dikantornya
"Ya ada apa" dingin vino
"Ada seorang perempuan yang ingin melamar pekerjaan disini pak"
"Langsung keruangan saya saja" datar vino kemudian mematikan telponnya dari Resepsionis nya
"Ada apa Vin" tanya Raka
"Resepsionis telpon katanya ada yang melamar..." jawab vino
"Hah lu dilamar Vin akhirnya sahabat gw gak jomblo lagi" ejek Raka
"Apa sih gak jelas banget jangan potong omongan gw dulu deh"
"Iya iya maaf"
"Tadi resepsionis telpon katanya ada yang melamar pekerjaan di sini bukan melamar gw masa iya perempuan ngelamar gw aneh-aneh aja lu" jelas Vino yang sembari melanjutkan pekerjaannya yang belum beres
"Assalamu'alaikum" ucap salam Zahra yang memasuki ruangan Vino diantarkan oleh resepsionis dan kembali melanjutkan pekerjaannya lagi
"Wa'alaikumussalam Masya Allah sungguh indah ciptaanmu" puji Raka dengan terbengong dia seperti mimpi melihat bidadari disini
"Masya Allah cantik eh apaan sih lu kenapa jadi mikirin perempuan ingat perempuan itu hanya memanfaatkan kekayaan lu aja" gumam Vino
"Jaga mata lu" vino melemparkan berkasnya mengenai wajah Raka dia pun tersadar dan memarahinya
"Apa sih lu ganggu aja" marah Raka dengan menaruh berkasnya di meja vino
"Maaf pak saya ke sini mau melamar pekerjaan" Zahra memberi Berkas lamarannya dan Vino pun menerimanya
"Hai Cantik" sapa Raka dengan sedikit menggodanya
"Ya" jawab singkat Zahra
"Sampai lupa hehe silahkan duduk cantik" Raka beranjak dari tempat duduknya dan mempersilahkan Zahra untuk duduk didepan Vino sementara Raka berdiri di sampingnya sedangkan Vino sedang mengecek berkas lamaran Zahra dengan teliti
Dia cantik tapi menurutku semua perempuan itu sama hanya menginginkan hartanya, jadi untuk apa serius dalam hubungannya itu
-Alvino