Cinta satu malam dengan boss

Cinta satu malam dengan boss

Moeza

5.0
Komentar
324.4K
Penayangan
154
Bab

"Apa yang kamu mau dari aku?" "Jadilah wanitaku," ucapnya dengan nada tenang dan menyimpan ponselnya ke saku celananya. "Apakah kamu menyukaiku?" "Tidak. Untuk saat ini aku tidak tidak menyukai siapa pun." "Lantas kenapa kau ingin aku menjadi wanitamu?" Bukankah kamu memiliki begitu banyak wanita di sekitarmu." Aku menyukai tubuhmu dan aku butuh seseorang untuk memuaskan hasratku."

Bab 1 Malam kesialan bagi Reina.

Di Kamar no: 1001, sebuah Hotel di H City, Robet melihat Reina menjadi gila di tempat tidur. Dengan situasinya saat ini, tidak ada yang akan mempercayainya sebagai CEO grup Su yang berdarah dingin. Dia telah diberi obat perangsang yang berat dan obat itu membuatnya hilang akal, dia kehilangan ke sadaran. Dia berguling, memutar dan menggaruk tubuhnya tetapi tidak bisa mendapatkan kelegaan.

Reina selalu tetap waspada untuk melindungi dirinya sendiri tetapi hari ini dia harus membayar kecerobohannya.

"Bantu aku." Reina memohon dengan mata sayu saat dia mendekatinya.

Hati Robet merasakan sakit yang teramat pedih ketika melihat matanya yang sayu. Tetap saja dia mengambil napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya.

"Tidak. Tolong jangan lakukan ini," ucap Robet saat dia akan melingkarkan tangannya di pinggangnya dan akan memeluknya.

Teras sesak saat dia mengatakannya, dia mulai menangis dengan memeluknya erat-erat. Dia tahu ada yang salah dengan tubuhnya dan dia akan membayar banyak untuk itu, dia masih tidak bisa menahan dirinya sendiri.

Robet memeluknya selama beberapa detik dan mendengarkan isak tangisnya. Beberapa saat kemudian, dia melapaskan pelukannya dan menatap matanya yang penuh dengan air mata. Segera dia mengendongnya dari lanti, membawanya ke kamar mandi dan mulai mengisi air dingin di bak mandi.

"Kamu gila?" ucap Reina dengan mata putus asa menatap Robet.

Robet ingin dia minum air dingin itu.

"Tidak, coba kendalikan dirimu Reina.. Kamu akan menyesal jika aku menyentuhmu sekarang," Jawab Robet dengan nada tenang.

Membujuknya seperti anak kecil. Hanya dia yang tahu seberapa besar dia mengendalikan dirinya dengan melihat tubuh cantik dan memikatnya yang hanya ditutupi dengan air. Lekukannya terlihat saat pakaiannya yang basah gagal menutupi sosok uniknya.

Renia mengerti arti jawabannya, ia pun merendamkan diri di bak mandi dan mencoba mengendalikan dirinya dengan air dingin.

Setelah beberapa menit dia mulai tenang karena penawar yang dia minum sebelumnya dan air dingin membuat pikirannya sedikit lebih jernih. Ia memejamkan matanya perlahan.

Melihat matanya yang tertutup, Robet merasa lebih baik dan melihat pakaiannya yang basah. Dia berpikir untuk pergi keluar dan berganti pakaian, tetapi ia tetap di tempat yang sama karena dia khawatir Reina akan kedinginan.

Setelah beberapa menit efek obat mulai lagi, panas mulai mengalir di tubuhnya Reina tiba-tiba saja ia membuka matanya dan menatap Robet dengan tatapan dingin ia langsung bangkit dan meraih Robet serta menciumnya dengan ganas selama beberapa menit sampai dia menderita sesak napas.

Jika dia tahu telah melakukan kesalahan, ia pasti akan menyesalinya, namun tetap saja dia tidak bisa membiarkannya menderita lagi. Besok jika dia bersedia menjadi wanitanya, dia akan sangat bahagia tetapi itu tidak akan pernah terjadi.

Dia mulai bernapas berat dengan menggerakkan dadanya dengan keras. Dia ingin lebih dan dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia mulai menggerakkan tangannya bebas di tubuhnya dan mencoba melepas kancing bajunya. Mungkin karena kedinginan, tangannya mulai menggigil saat membuka kancing pertamanya dan mencoba menyentuh tubuhnya.

Setiap tindakannya sangat membuat Robet hilang kendali.

"Ingat ini adalah pilihan yang Nona buat," ucap Robet mengingatkan. Dia hanya mengangguk dan melingkarkan lengannya di lehernya.

Bau mintnya membuatnya gila dan semakin menambah hasratnya.

Dia semakin mengila disetiap menit dan setiap detik. Robet mengerutkan kening tetapi ia tidak dapat bergerak sedikit pun dan menerima sepenuhnya.

Dia hanya pasrah, ia pun segera membawanya keluar dari kamar mandi dan memasuki kamar tidur.

Robet dengan lembut menempatkannya di tempat tidur dan mulai melepas pakaiannya perlahan yang merupakan siksaan baginya. Dia masih dalam kondisi dilema, dia harus melakukannya atau tidak.

Dia tidak tahu bagaimana dia akan mengahadapinya besok pagi.

Dia mulai menjadi gila dengan pemikirannya yang lambat. Jadi dia melepas pakaiannya yang basah dalam sepersekian detik, menunjukkan dia bagian pribadinya ditutupi dengan pakaian dalam. Dia kemudian setengah berdiri di tempat tidur dan menciumnya.

Pertahanan Robet telah hilang dan berganti nafsu yang menguasainya, dengan menekannya di bagian bawahnya, ia mulai menciumnya, serta menjamah seluruh bagian tubuhnya dengan kedua tangannya. Robet sangat paham, barang kali ini adalah permainan pertamanya, jadi dia ingin memberinya foreplay sebelum memasuki tahap lebih lanjut.

"Apa kamu yakin?" tanya Robet pada gadis cantik yang terpaksa ia lakukan, sebelum masuk dan meskipun dia tahu bahwa dia di beri obat pasti tidak bisa berpikir denga benar, dia masih ingin meminta izin padanya.

Ia hanya ingin menunjukkan rasa hormatnya pada wanita yang sangat ia jaga. Dia membuka matanya dan melihat mata Robet yang dalam dan penuh permohonan.

"Ya, aku menginginkanmu." ucapnya dengan nada lembut. Setelah itu dia menggigit bibirnya dan menutup matanya.

Dia tersenyum melihat ekspresi malu-malunya. Dia belum pernah melihat sisi ini dan sangat bahagia di hatinya.

Dia membungkuk untuk mencium bibir merahnya dan memasukinya.

"Ahhh... Sakit." Air mata mengalir dari sudut matanya.

"Baby Gigit aku jika itu menyakitkan," ucapnya dengan suara serak, memberikan bahunya dan membungkuk untuk mencium air matanya.

"Haruskah aku berhenti?" tanya Robet dengan nada lembut. Dia tahu dia harus melalui rasa sakit ini untuk menghilangkan obat yang memengaruhi. Jika memungkinkan, dia benar-benar tidak ingin memberinya rasa sakit.

"Tidak. Aku akan menanggungnya," sahut Reina dengan menggigit bibirnya untuk menahan diri agar tidak menangis.

Dia membuatnya selembut yang dia bisa sampai dia melihat ekspresi rilek diraut wajahnya.

Tingkah lakunya menggerakkan hatinya dan melakukan hal-hal seperti seorang gadis kecil. Dia mencium dadanya yang telanjang dan melihat otot perutnya yang terbentuk dengan baik ketika dia menghentikannya setelah satu putaran.

Gerakannya membuatnya gila lagi.

"Apakah masih sakit di sini?" tanya Robet dengan perlahan menyentuh area sensitif nya dengan jari-jarinya dan melihat wajahnya yang berubah menjadi warna merah. Dia bisa mengerti bahwa obat itu mulai lagi dan dia perlu mempercepatnya. Tapi dia ingin menunggu sampai dia merasa lebih baik.

"Tidak, aku panas lagi. Ayo lakukan," Suara yang makin memburu saat jari-jarinya membuatnya kehilangan kendali dan mulai bergerak dekat untuk mencium bibirnya.

Robet terus melakukan foreplay, tangannya makin liar, sehingga Reina sendiri merasakan sensasi yang berbeda, ia melengguh berkali-kali dan memohon untuk segera dituntaskan.

Tahu jika ia saat ini sedang hilang kesadaran, kalau tidak dia tidak akan pernah mengucapkan kata-kata itu jika dia sadar.

Robet tersenyum ringan dan memulai misinya. Kali ini dia tidak menahan diri. Sepanjang malam dia melakukannya beberapa kali sampai efek obatnya hilang.

Robet melihat ekspresi lelahnya dan merasa tidak enak, ia juga merasa senang di hatinya karena dia sangat puas karena telah bercinta semalam. Dia tidak pernah berpikir dia akan melakukan ini padanya dalam situasi seperti itu. Takdir memberinya kesempatan untuk bersamanya sekali lagi.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Moeza

Selebihnya

Buku serupa

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Cinta satu malam dengan boss
1

Bab 1 Malam kesialan bagi Reina.

28/06/2022

2

Bab 2 Hilang sudah!

28/06/2022

3

Bab 3 Dikamar one hotel.

29/06/2022

4

Bab 4 Sudah tidak perawan lagi.

29/06/2022

5

Bab 5 Aku ingin kamu menjadi wanitaku!

29/06/2022

6

Bab 6 Jadilah wanitaku!

29/06/2022

7

Bab 7 Sebuah perjanjian.

30/06/2022

8

Bab 8 Kamu harus tunduk dengan perintahku.

30/06/2022

9

Bab 9 Disebuah Mobil.

30/06/2022

10

Bab 10 Sidang keluarga Su

30/06/2022

11

Bab 11 Haruskah aku pergi!

05/07/2022

12

Bab 12 Sentuhan itu!

05/07/2022

13

Bab 13 Mari lakukan sekarang! aku tidak suka menunda lagi

07/07/2022

14

Bab 14 16 tahun yang lalu.

08/07/2022

15

Bab 15 Kecemburuan Robet.

09/07/2022

16

Bab 16 Aku tidak suka ditolak!

10/07/2022

17

Bab 17 Bahaya mengancam Reina.

10/07/2022

18

Bab 18 Aku akan selalu melindungimu

12/07/2022

19

Bab 19 Cium aku!

12/07/2022

20

Bab 20 Memberikan Hukuman.

12/07/2022

21

Bab 21 Tolong jangan Pergi!

13/07/2022

22

Bab 22 Kamu harus menuruti ku.

14/07/2022

23

Bab 23 Bercinta didalam mobil.

15/07/2022

24

Bab 24 Aku butuh perhatianmu.

16/07/2022

25

Bab 25 Dengan cara apa agar kamu memaafkan aku

18/07/2022

26

Bab 26 Taruhan!

19/07/2022

27

Bab 27 Jumpa sang pacar!

20/07/2022

28

Bab 28 Aku akan selalu menjagamu.

21/07/2022

29

Bab 29 Aku akan selalu menjagamu.

23/07/2022

30

Bab 30 Disebuah Bar

24/07/2022

31

Bab 31 Teringat masa lalu yang pahit.

25/07/2022

32

Bab 32 Membeli alat pengaman.

25/07/2022

33

Bab 33 Desakan untuk menikah

27/07/2022

34

Bab 34 Pertemuan yang membuat kesal.

27/07/2022

35

Bab 35 Disebuah restoran.

29/07/2022

36

Bab 36 Gairah terpendam.

29/07/2022

37

Bab 37 Di dalam mobil.

30/07/2022

38

Bab 38 Sebuah kecelakaan.

31/07/2022

39

Bab 39 Mahar sebuah bukti!

01/08/2022

40

Bab 40 Menjadi orang ketiga.

03/08/2022