Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
“Nanti malam menginap lagi denganku, ya!” ajak pria yang tak mengenakan pakaian atas pada seorang gadis yang sedang menjadikan dadanya sebagai bantal yang paling ternyaman.
Meski mulutnya sedang bertanya, mata dan tangannya terfokus pada benda pipih tipis berukuran besar persegi empat panjang yang berwarna hitam.
Lengan gadis yang dia tanya pun menyingkirkan tablet bermerk apel digigit yang pria itu pegang. “Bukan kata itu yang aku inginkan, Jeremy!”
Gadis ini protes, bosan mendengar ajakan menginap atau ajakan bercinta. “Aku maunya kau bertanya, ‘Maukah kau menikah denganku Manda!’” Seperti layaknya gadis-gadis lain Amanda yang sudah bertahun-tahun menjalin hubungan dengan pria bernama Jeremy ingin juga dilamar oleh kekasihnya itu, sayang hubungan mereka tetap hanya pacar, tidak ada kemajuan jadi tunangan atau suami istri.
“Nanti, ya!” Selalu ini yang Jeremy katakan saat Manda yang melamarnya lebih dulu.
“Nanti-nanti. Nanti sampai kapan? Sampai aku hamil atau sampai kamu kenyang meniduri gadis di luaran sana hah?” tanya Manda sedikit emosi. Dia tahu kelakuan pacarnya yang brengsek itu, sayangnya dia menyayangi pria bajingan ini.
“Sabar Manda, aku masih sibuk kerja!” Jeremy pebisnis muda yang memiliki ambisi tinggi, dia pewaris konglomerat dan salah satu crazy rich indonesia.
“Sibuk kerja sampai lupa pacar. Kalau hal seperti ena-ena saja tidak lupa.” Selalu hal ini yang Manda keluhkan, dia sering diabaikan oleh Jeremy yang terlalu sibuk bekerja dan bersenang-senang dengan banyak gadis.
Entah pelet apa yang Jeremy pakai untuk memikat Amanda sehingga sulit lepas darinya, yang jelas Manda meleleh kalau Jeremy bersikap romantis. Hal minus dari Jeremy adalah terlalu sibuk bekerja dan mudah diajak ke keburukan oleh sahabat-sahabatnya. Hal unggul dari Jeremy adalah sangat kaya raya, menuruti apa yang Melda mau dan sangat romantis jika mereka tengah bersama.
“Makanya ikut denganku ke manapun agar tidak ada wanita yang disuguhkan pebisnis lain padaku.” Bagaimana tidak tergiur tidur dengan gadis bayaran, kolega-koleganya setiap kali meeting pasti menyuguhkan makanan penutup gadis-gadis cantik, sayang jika Jeremy lewatkan.
Manda berharap kebiasaan buruk itu segera hilang dari Jeremy sehingga nanti saat berumah tangga tidak lagi berbuat nakal. “Aku mana bisa ikut, papa pasti tidak akan mengizinkannya.”
“Maka tunggu aku, ya!”