/0/15466/coverorgin.jpg?v=61f388f015d702f5b62256a150c5e2a8&imageMogr2/format/webp)
"Siapa kamu?" tanya Jenny, suaranya tegang dengan kekhawatiran. Dia melangkah mundur ketika pria itu ragu-ragu di ambang pintu, tampak tidak yakin dengan langkah selanjutnya.
"Kenapa kamu panggil aku Bapak? Biasanya kan Mas?" Pria itu semakin mendekat, membuat Jenny tersandung ranjang dan terjatuh di atas kasur.
Bruk!
Jenny terbelalak kaget, matanya membulat sempurna. Pria itu langsung naik ke atas kasur dan mendekatinya. Jenny berusaha mendorongnya, tapi tubuhnya lemas karena takut.
"Jangan ...," bisiknya, suaranya terengah-engah.
Pria itu menunduk, wajahnya mendekat ke wajah Jenny. Jenny menutup matanya erat-erat, tubuhnya gemetar hebat. Rasa takut mencengkeram jiwanya, apalagi saat pria itu memaksa untuk menci*mnya.
***
"Halo, ada apa, Mbak?" tanya seorang pria dewasa yang baru saja mengangkat sambungan telepon dari babbysitter anaknya.
Dia bernama Bima Pradipta, seorang pria tampan berusia 33 tahun yang menjadi CEO sukses dibidang kuliner. Dia memiliki 5 restoran mewah diberbagai kota dan salah satunya yang paling terkenal adalah di ibu kota Jakarta.
"Pak Bima, Nona Kaila muntah-muntah lagi. Dia juga demam tinggi," papar wanita dari seberang sana yang mana membuat Bima membulatkan matanya.
"Aku akan segera pulang, Mbak." Bima menutup telepon. Lalu dia bangkit dari kursi kerjanya seraya membenarkan jas dan berlalu pergi meninggalkan kantor menuju rumahnya.
Saat tiba di rumah, Bima terkejut bukan main melihat anak semata wayangnya yang berusia 4 bulan itu tampak pucat dalam gendongan Weni, sang babbysitter.
Cepat-cepat dia pun membukakan pintu mobil untuk wanita itu masuk, kemudian masuk juga dan mengemudi.
"Apa Kaila alergi susu lagi, Mbak?" Sembari menyetir dengan kecepatan full Bima menoleh pada Weni, pria itu terlihat begitu cemas dan amat takut melihat kondisi anaknya.
"Sepertinya iya, Pak. Nona Kaila alergi lagi."
Bima mengusap wajahnya kasar. Anaknya itu memang sejak lahir alergi susu formula, mungkin sudah berbagai macam dia coba sampai dengan tadi siang itu. Tetapi nyatanya perut Kaila tak mau menerima dan berujung pada kondisinya yang sering sakit-sakitan.
Diare dan muntah selalu sering terjadi setelah dia usai menyusu.
Sebenarnya, Bima sendiri masih mempunyai istri. Dia bernama Soraya Ardiana, seorang selebgram cantik dan seksi yang memiliki follower 5 juta.
Memiliki cukup banyak penggemar pada akun media sosial membuat Soraya selalu menjaga penampilannya. Dan itu juga alasannya mengapa dia berhenti menyusui setelah seminggu melahirkan. Karena menurutnya, dengan menyusui tubuhnya akan menjadi gendut dan jelek.
Sudah cukup dulu saja ketika hamil, timbangannya naik sampai 60 yang sebelumnya hanya 50. Sekarang setelah dia berhenti menyusui, timbangan Soraya sudah 53 dan targetnya untuk kembali ke 50.
Memang bagus menjaga penampilan untuk selalu tetap cantik, tetapi tak bagus juga jika dilakukan bukan untuk suami, melainkan untuk para penggemar.
Bima sendiri tak pernah mempermasalahkan bagaimana berat badan istrinya. Jujur, ada rasa lelah di dalam hati melihat kelakuannya itu. Sering berfoto dengan pakaian seksi, membeli barang-barang yang tidak terpakai, jarang ada di rumah, dan yang paling utama dia juga jarang memuaskannya di atas ranjang.
Bima sudah capek kerja di kantor, saat pulang ingin dimanjakan oleh istrinya. Tetapi dia tak pernah mendapatkan hal itu.
Di dalam perjalanan itu mendadak turun hujan yang lumayan deras, Bima segera mengurangi kecepatan. Dari kejauhan terlihat ada seorang gadis yang memakai seragam putih abu-abu sekolah dengan jaket hitam tengah melambaikan tangan di depan.
Entah karena alasan apa, tetapi terlihat jelas gadis itu seperti meminta pertolongan. Wajahnya yang basah karena air hujan itu meringis, tangannya menyentuh perut.
Meski sedang keadaan genting, nyatanya Bima tak tega melihat seseorang kesusahan. Lantas dia pun memberhentikan mobilnya dan menurunkan kaca.
"Om ... boleh aku minta tolong?" pinta gadis itu. Setelah dilihat lebih dekat, wajahnya sangat cantik. Tetapi tampak pucat.
"Tolong apa?"
"Antarkan aku ke rumah sakit, Om. Aku mau melahirkan."
Bima terkejut dengan mata yang terbelalak, sungguh dia benar-benar tak menyangka jika gadis itu sedang hamil. Sebab perutnya tak terlihat buncit, mungkin itu efek bajunya yang besar dan jaket yang dia pakai cukup jumbo.
Sudah begitu dia juga terlihat masih belia. Bima yakin, jika gadis itu hamil pasti karena pergaulan bebas.
/0/8546/coverorgin.jpg?v=fbf9b0193808dfbf370ab42642e71e9f&imageMogr2/format/webp)
/0/19556/coverorgin.jpg?v=9a9eb52edc520ea5cbec2871ef3d874d&imageMogr2/format/webp)
/0/22488/coverorgin.jpg?v=bd3b089dd86c22ff56b497ba74e18b3f&imageMogr2/format/webp)
/0/23320/coverorgin.jpg?v=db39491a6426560917d4935f2f493578&imageMogr2/format/webp)
/0/16527/coverorgin.jpg?v=2e54cd0c6edd768dfd375d41be6de1f3&imageMogr2/format/webp)
/0/18381/coverorgin.jpg?v=d9bc88ac68a7d05c397fcbb99a23090e&imageMogr2/format/webp)
/0/23438/coverorgin.jpg?v=b0fa4dd1a63ded9a9391a81cd651be16&imageMogr2/format/webp)
/0/3863/coverorgin.jpg?v=dd541e9306aeca030ade281c09d46f41&imageMogr2/format/webp)
/0/12072/coverorgin.jpg?v=4eab18104d90369d4fb0372bd91d7015&imageMogr2/format/webp)
/0/28864/coverorgin.jpg?v=ea2dee007ad4e0ae33ded56bdb1cfb1d&imageMogr2/format/webp)
/0/26438/coverorgin.jpg?v=a62374ef56376f88395da900a2247285&imageMogr2/format/webp)
/0/5188/coverorgin.jpg?v=4dbc4d153014a240082e717e87b8d288&imageMogr2/format/webp)
/0/20819/coverorgin.jpg?v=81267841f6c5c8431c822d06c1bbb882&imageMogr2/format/webp)
/0/19587/coverorgin.jpg?v=94b223d41808f39abb1de8f12c73aff5&imageMogr2/format/webp)
/0/2577/coverorgin.jpg?v=6aec95d891445bca0fac94148f036350&imageMogr2/format/webp)
/0/14510/coverorgin.jpg?v=bb6ef97f7daf000e88fd854ec695eab7&imageMogr2/format/webp)
/0/7816/coverorgin.jpg?v=a6aa06801d1e6333e837d876b43129de&imageMogr2/format/webp)
/0/16614/coverorgin.jpg?v=22b065b3fd196a5d0aa4598fce04feab&imageMogr2/format/webp)