Intan bangun dari tidurnya dengan badan yang pegal,ia mencoba mendudukkan tubuhnya yang terasa pegal akibat pergulatan panas semalam. ia melihat kesamping,ia tidak mendapati suaminya.
"kemana mas Wili?" gumamnya,
tak lama Wili keluar dari kamar mandi,ia sudah terlihat segar sehabis mandi,
"kamu sudah bangun sayang?" tanya Wili berjalan mendekat ke arah Intan.
Intan mengangguk sambil menunduk,ia malu melihat Wili yang hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya.
"kamu kenapa masih malu-malu sepeti itu,bukankah semalam kau sudah melihatnya?" ucap Wili mendongakkan wajah istrinya yang memerah.
"apaan sih mas,..." Intan sangat malu jika mengingat apa yang telah terjadi semalam,apa lagi saat intan mengeluarkan suara kenikmatan yang keluar dari mulutnya.
"sudah ya mas,aku mau mandi dulu." ucap Intan ingin beranjak,sebelum Wili semakin menggodanya.
sssshhhh.... intan mendesis karena area intinya terasa sakit,ia tak bisa berdiri dan kembali terduduk.
"masih sakit ya?" tanya Wili berdiri dan menggendong tubuh mungil istrinya menuju kamar mandi dan perlahan mendudukan tubuh mungil itu di dalam buthup yang sudah terisi air hangat yang sengaja Wili siapkan untuk intan.
"mau mas bantu mandi,atau..."
"aku mandi sendiri mas,mas boleh keluar..." potong Intan cepat,ia tak mau Wili membantunya mandi,karena jika Wili membantunya maka kejadian semalam akan terulang lagi,bukan dia tak mau bahkan dia sangat ingin melakukanya lagi tetapi area intinya masih terasa nyeri,jadi Intan tak mau melakukan hal itu untuk sekarang.
Wili tersenyum dan mengelus kepala intan dengan lembut lalu berjalan keluar kamar mandi.
satu jam Intan baru menyelesaikan acara mandinya,Intan butuh memulihkan tenaganya dulu baru ia bisa keluar kamar mandi.
perlahan intan berjalan karena masih merasakan sedikit nyeri,
"apa masih sakit sayang?" tanya Wili kawatir.
"sedikit mas,mungkin butuh istirahat baru bisa sembuh." Intan menenangkan suaminya.
"yakin?" tanya Wili lagi.
"iya mas,bentar ya aku mau ganti baju dulu kita kan mau ke Bali sekarang kita harus cepat mas sebelum Tiara mengomel."
"Tiara tidak jadi ke Bali sayang,katanya ia ingin ke Paris untuk berbulan madu." Wili memberitahu Intan.
mendengar ucapan Wili,Intan langsung menoleh dengan kedua alisnya bertaut.
"kok?bukanya kita udah sepakat ya mas?" tanya Intan heran
"iya memang,tetapi katanya Tiara tiba-tiba ingin melihat menara Eiffel disana , jadi mereka membatalkan untuk ke Bali." jelas Wili
"lalu kita juga batal mas?"
"tentu saja tidak sayang,kita akan tetap ke sana. mas gakan menyia-nyiakan kesempatan ini,mas ingin menghabiskan waktu berdua bersama kamu sayang. jika nanti sudah bekerja mas takut tidak akan ada waktu untuk berduaan dengan kamu." ucap Wili memeluk tubuh mungil istrinya dari belakang.
"mas bisa saja,tapi janji ya disana kita bakal keliling kota Bali."
"tentu sayang,apapun itu mas akan penuhi keinginanmu." ucap Wili semakin mengeratkan pelukannya.
setelah selesai berkemas Wili dan Intan berjalan keluar kamar menuju parkiran. mereka memasuki lift menuju ke atas gedung hotel yang mereka sewa.
"loh mas,kok ke atas bukanya kita ke bandara ya?" tanya Intan heran.
Wili tak menjawab pertanyaan intan ia hanya tersenyum sembari menggengam erat tangan milik Intan.
"mas...bukanya di jawab malah senyam senyum." kesal Intan karena tak mendapat jawaban dari Wili.
lift berhenti mereka berdua langsung keluar lift dan berjalan menuju di atas gedung yang tinggi dan luas itu. disana sudah ada helikopter yang tengah menunggu kedatangan mereka.
"selamat siang tuan,nyonya." sapa pilot
/0/16954/coverorgin.jpg?v=20240311102209&imageMogr2/format/webp)
/0/27490/coverorgin.jpg?v=9ed2e481e906d6ba329e5ab215c2ee73&imageMogr2/format/webp)
/0/16940/coverorgin.jpg?v=204bbf918c282002c8e69bcdd5fb8cc5&imageMogr2/format/webp)
/0/16230/coverorgin.jpg?v=9796cbb0c9fe235f957ea69db5b0e391&imageMogr2/format/webp)
/0/23272/coverorgin.jpg?v=eaa0d2b2032ca3fb17ab72fb67610590&imageMogr2/format/webp)
/0/15442/coverorgin.jpg?v=20250123120823&imageMogr2/format/webp)
/0/16424/coverorgin.jpg?v=8c2663e3156d9460a8aa6c31436e0dff&imageMogr2/format/webp)
/0/3679/coverorgin.jpg?v=8f6da6ad998313917dcfed116459a623&imageMogr2/format/webp)
/0/22012/coverorgin.jpg?v=8f1e07c48d6c72ee924c089cd471412b&imageMogr2/format/webp)
/0/18503/coverorgin.jpg?v=5330f9b3925b3980504f8499058459fe&imageMogr2/format/webp)
/0/17778/coverorgin.jpg?v=877b396320a463b8cd5662a63d5b74d6&imageMogr2/format/webp)
/0/17602/coverorgin.jpg?v=9220a2a1d726f36da5fbcce14f1e3d92&imageMogr2/format/webp)
/0/8780/coverorgin.jpg?v=b064d962beb6d58a8985decb2c0c21bb&imageMogr2/format/webp)
/0/30687/coverorgin.jpg?v=69d4d5c278172d245857a441467bbdff&imageMogr2/format/webp)
/0/3570/coverorgin.jpg?v=d5742184555360c3885488556c45dfc7&imageMogr2/format/webp)
/0/7714/coverorgin.jpg?v=abfa39172a66c8f77a357e0be611862a&imageMogr2/format/webp)
/0/27378/coverorgin.jpg?v=1a1a84f9f9876692cd0f9e93745463c7&imageMogr2/format/webp)
/0/27881/coverorgin.jpg?v=012b0b75698fbc03684713a4f96121ba&imageMogr2/format/webp)
/0/2746/coverorgin.jpg?v=448db4eb343ee254be965967a044f6e4&imageMogr2/format/webp)
/0/16783/coverorgin.jpg?v=6f5af9220dd74d8a2e32f1388e982978&imageMogr2/format/webp)