Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pernikahan kontrak (cinta)

Pernikahan kontrak (cinta)

Josephine

5.0
Komentar
5.9K
Penayangan
20
Bab

Tamara Utami, gadis kampung yang tergiur atas tawaran menikahi kontrak dengan seorang pengusaha sukses, bukan karena tertarik pada laki-laki itu, melainkan tertarik dengan uang yang ia dapatkan. Adam Malik laki-laki yang selalu didesak untuk menikah, sampai ia mengambil jalan pintas agar dirinya tidak terus menerus didesak untuk menikah, dan ia lebih memilih menikah kontrak. Tapi siapa sangka keputusan yang ia ambil sangat menyiksa wanita yang ia nikahi. . . " Saya minta maaf atas perbuatannya mama saya kemarin" ucap Adam setelah menghabiskan makan siangnya. " Tidak perlu minta maaf tuan, itu bukan salah anda melainkan kesalahan saya sendiri." Ya, Tamara menyatakan ini kesalahannya seutuhnya, tidak seharusnya ia masuk ke dalam keluarga kaya seperti tuan Adam. " Kesalahan kamu sendiri? " Tanyanya, jelas-jelas adam melihat sendiri, yang memulai terlebih dahulu itu mamanya bukan istrinya. " Iya, dengan menyetujui pernikahan kontrak ini saja sudah salah tuan. Bisa kah kita mengakhiri ini semua tuan?" Kata Tamara serius, tapi entah apa yang di rasakan Adam ketikan mendengar kata 'mengakhiri'. " Yuda " teriak Adam tanpa mengalihkan tatapannya, tatapan suami istri kontrak ini terkunci, Tamara menatap dengan penuh penyesalan dan kebencian dan Sedangkan Adam menatap dengan tatapan sulit untuk di artikan. " Iya tuan" Yuda melihat kedua orang yang di depannya ini sedang tatapan. " Kenapa memanggil jika ingin memperlihatkan adegan seperti ini." Gumam Yuda kesal. " Ingatkan dia, berapa yang harus ia bayar jika ingin mengakhiri kontrak ini!" Kata Adam dingin, membuat Yuda merinding mendengar nya, tapi lain halnya dengan Tamara ia tersenyum miring mendengar ucapan suaminya.. " Tidak perlu menyuruh tuan Yuda untuk mengingatkan saya tuan. Saya ingat betul berapa jumlah nominal yang harus saya bayar." Ucap Tamara santai tidak memperdulikan tatapan tajam suaminya. " Ada sudah selesai makan bukan? Kalau sudah biar saya rapikan " ucap tanara lagi, dan merapikan bekas makanan Suaminya. " Muka seram anda ini tidak berlaku untuk saya tuan" kata Tamara ingin menyentuh wajah suaminya " oo maaf, saya lupa kalau anda tidak suka di sentuh oleh orang sembarangan, apa lagi oleh perempuan kampungan seperti saya" kata Tamara tersenyum manis, tapi mengejek. Sedangkan Adam sama sekali tidak mengubah posisinya sama sekali, ia terus menatap istrinya dengan tatapan yang sulit di artikan.. Yuda yang melihat istri tuanya yang sangat berani melakukan itu pada tuanya hanya bisa menahan napasnya, karena takut tuanya murka. " Selamat siang, dan semangat suaminya kontrak ku" ucap tamara tersenyum dan pergi meninggalkan kedua pria tersebut. Adam langsung melonggarkan dasinya karena merasa sesak mendengar kata istrinya. " Keluar " ucap Adam dingin. Mendengar itu, Yuda menelan ludahnya dengan susah payah. Bagaimana kelanjutannya, yok kepoin.

Bab 1 1

Surat kontrak pernikahan itu ada di depan Tamara, gadis kampung yang tengah merantau di ibu kota. Dia kota ia hanya tinggal sendiri, kenapa ia menyetujui nikah kontrak ini karena Tamara tergiur dengan uangnya. Hanya nikah kontrak dan ia bisa mendapatkan uang sebesar satu miliar, bukan kah itu sangat mengiurkan.

Dan di tambah selama nikah kontrak dia tidak berkerja, ia hanya diam dirumah. Biaya hidupnya di tanggung sama laki-laki yang menikahi dirinya, selama kontrak berlangsung. Sangat irit bukan..

" saya setuju tuan. Apa disini saya harus tanda tangan?" Tanyanya melihat ke arah laki-laki yang menggunakan jas hitam rapi, dengan tatapan datar.

" disini nyonya" tunjuknya dengan muka datar dan suara dingin.

" tuan bisa kah anda tidak memanggil saya dengan sebutan nyonya, saya tidak nyaman mendengar ya" Pinta Tamara. Mendengar dirinya di panggil nyonya membuat jiwa miskinnya meronta-ronta.

" anda sudah menikah dengan tuan Adam, sudah seharusnya saya memanggil anda dengan sebutan nyonya. "

" Aiis terserah kamu saja. Nama ku tamara" Salma menjulurkan tangannya untuk memperkenalkan dirinya.

" Saya sudah tahu nyonya. Anda bisa memanggil saya Yuda. " Jelasnya.

" Baik setelah ini apa yang harus aku lakukan?" Tanya Tamara lagi. Bukankah berhadapan dengan orang seperti ini kita harus banyak tanya gara dia tidak irit bicara..

" Mulai sekarang nyonya akan tinggal di apartemen yang sudah di siapkan tuan Adam." Jelasnya masih dengan muka datar..

" Sekarang sudah selsai bukan?" Yuda menganggukkan kepalanya " Kalau begitu aku harus pulang ke kontrakan ku" ucap tamara bangun dari duduknya dan meninggal Yuda di sana..

Tamara kembali ke kontrakannya dengan keadaan kesal, bagaimana di tidak kesal. Hari pertama bertemu dengan suaminya dia sudah di tinggal begitu saja dan lebih kesalnya lagi ia di tinggal bersama dengan asisten suaminya si muka datar.. Bagaimana dengan tuanya, rasanya ia menyesal telah menandatangani surat kontrak itu.

Dari pada memikirkan tuan dan asisten si muka datar lebih baik sekarang dia membersikan kontrakannya yang mungkin sebentar lagi akan ia tinggalkan.

Di tempat lain terlihat Adam sedang berbicara serius dengan asisten mengenai istri kontraknya.

" bagaimana?" Tanyanya dengan muka datar. Ya, begitu adam, dia si muka datar dan lebih irit bicara. Mungkin ia akan berbicara panjang ketika membicarakan lah yang penting saja.

" semuanya sudah di setujui oleh nyonya tuan." Adam menganggukkan kepalanya, dan mengibaskan tangan nya pertanda agar Yuda bisa mengerjakan pekerjaan lainnya.

Belum beberapa menit Yuda keluar dari ruangannya, Yuda kembali memasuki ruangan adam.

" maaf tuan, tuan besar dan nyonya besar ada di luar"

Adam menghela nafasnya, dia sudah menduga kalau kedua orang tuanya akan datang kesini, pasti kedua orang tuannya sudah tahu kalau dia sudah menikah seorang gadis yang tidak jelas asal usulnya. Adam menyuruh Yuda untuk mempersilahkan keduanya masuk.

" Adam apa-apaan kamu" teriak mama adam ketika Sudah masuk ke dalam ruangan adam.

" Adam apa yang kamu lakukan, kami memang mendesak mu untuk menikah tapi bukan berarti kamu harus menikahi gadis yang tidak tahu asal usulnya. Kamu harus menikahi gadis yang jelas bibit bobotnya."

" Di mana gadis itu sekarang Adam, mama ingin bertemu dengannya?"

" Mama sama papa tenang saja. Dia gadis baik-baik dan tidak akan mempermalukan keluarga kita"

" Dari mana kamu tahu itu, mama tidak mau tahu kamu harus mempertemukan kami dengan dia. Mama gak mau tahu itu. "

Ya, kedua orangtuanya tahu bahwa dia menikahi gadis itu hanya formalitas saja, dan dia juga tahu kalau pernikahan mereka hanya pernikahan kontrak saja. Tapi mereka tidak terima itu karena Adam menikahi gadis yang tidak jelas asal usulnya, bagaimana kalau gadis yang dia nikahi itu anak dari musuh bisnis mereka..

" Besok malam Adam akan membawanya ke rumah untuk makan malam"

***

Keesokan malamnya, Tamara sudah di buat kesal dengan perintah suaminya, walaupun perintah itu dari Yuda tapi tetep saja Yuda menyuruhnya berdandan seperti ini pasti karena perintah suaminya.

" Jadi sesampainya di sana saya harus melakukan apa Yuda?" tanya Tamara, bertemu dengan keluarga besar suami kontraknya jelas membuat dirinya gugup tidak ketolong.

" Anda tidak perlu melakukan apapun nyonya, tugas anda hanya berdiam diri di samping tuan Adam." Jelas Yuda. Tapi di bayangannya Tamara itu sangat mengerikan.

" baiklah sekarang dimana tuan mu itu, kenapa dia lama sekali." Kesal Tamara, dia sudah berada di dalam mobil ini selama tiga puluh menit yang lalu, hanya untuk menunggu tuan Adam yang terhormat.

" itu mobil tuan Adam" Kata Yuda dan membukakan pintu mobil untuk Tamara " mari nyonya" Kata Yuda..

Tamara berjalan seperti wanita karir biasanya, yang terbiasa mengunakan sepatu hak tinggi. Walaupun terlahir dari keluarga kurang mampu tapi Tamara memiliki pesona tidak kalah menawan dan wanita karir di luar sana.

Adam yang melihat Tamara bejalan ke arah terpesona melihat istri kontrak nya. Tapi masih dengan wajah datarnya.

" kenapa lama sekali?" Pertanyaan itu terlontar dari Adam, membuat Tamara tidak habis pikir. Dengan wajah kesal Tamara mencolek bahu Adam dengan kasar.

" Lama sekali? Anda bertanya lama sekali? Yang harus mengajukan pertanyaan itu kami bukan anda tuan" Jawab Tamara tidak kenal takut, walaupun adam melihatnya dengan tatapan membunuh tapi itu tidak membuat nyali Tamara ciut..

" berani sekali kamu menyentuh ku" marah adam, dia tidak suka ada yang berani menyentuhnya..

" Cih, sangat sombong. Rasanya aku ingin membatalkan perjanjian itu" ucap Tamara mengumpat.

" Tuan, nyonya besar dan tuan besar dan yang lainya sudah menunggu anda" Adam merapikan jasnya dan mempersilahkan Tamara untuk menggandeng tangan.

Tamara yang tak kunjung menggandeng tangan Adam membuat adam merasa kesal. Dan ia melihat ke arah Tamara yang sedang membuang muka darinya.

" Sampai kapan kamu membuang muka seperti itu? " tanya Adam, kelihatan kearah Tamara..

" Sampai anda menghilang dari hadapanku " jawab Tamara kecil tapi masih bisa di dengar Adam.

" Yuda!!" Panggil Adam, tanpa di jelaskan Yuda tahu apa yang harus ia lakukan.

" Nyonya, silahkan gandeng tangan tuan muda. Kita akan segera masuk kedalam. Mohon kerja samanya nyonya. Ini adalah tugas pertama anda"

Mendengar itu baru lah Tamara mau menggandeng tangan Adam. Baru saja memasuki ruangan makan malam tersebut mereka sudah di sambut hangat sama pelayanan di sini..

" Selamat malam pa ma dan semuanya " sapa Adam sebelum duduk di kursinya. Jelas mereka menerima sapaan dari Adam, seperti biasa Adam akan menjadi pusat perhatian di keluarga besarnya tapi kali ini ia juga menjadi pusat perhatian karena ia membawa wanita cantik di samping.

" siapa wanita cantik yang ada di samping mu itu Adam?" Tanya paman Adam, mereka seperti terhipnotis dengan wajah cantik Tamara.

" Dia istri ku paman, Tamara. Berikan sambutan pada mereka."

" selamat malam semuanya, saya Tamara istri Adam. Senang bertemu dengan kalian" Ucap Tamara, dia mencari kedua orang tua adam, tapi ia tidak tahu yang mana kedua mertua kontraknya itu..

" cantik sekali, dia dari keluarga mana?"

" Apa marga ya?"

" siapa nama belakang ya?"

" nama Tamara seperti nama pasaran."

Ya, begitu kata-kata yang di denger di telinga Tamara. Tapi sama sekali tidak di hiraukan sama Tamara, ia memiliki menjalankan perannya sebagai istri Adam dengan baik malam ini.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku