Pernikahan Tanpa Cinta 21+

Pernikahan Tanpa Cinta 21+

darkcom

5.0
Komentar
4K
Penayangan
94
Bab

"Radit..." Tasya menaruh sendok dengan hati-hati ke piring. "Hm?" "Aku hamil." Suara sendok Radit berhenti berdenting. Dia menoleh pelan, menatap mata istrinya untuk pertama kali malam itu. Wajahnya tidak menyimpan kegembiraan, juga tidak marah. Hanya bingung. Atau takut? "Hamil?" ulangnya, seolah tak percaya telinganya. Tasya mengangguk pelan. "Dua bulan." Keheningan menyelimuti ruang makan itu. Bunyi jam dinding terdengar seperti detak bom waktu. Radit menatap istrinya lebih lama dari biasanya. "Anak siapa?" tanyanya akhirnya.

Bab 1 Dua Garis Biru

Bab 1 – Dua Garis Biru

"Radit..." Tasya menaruh sendok dengan hati-hati ke piring.

"Hm?"

"Aku hamil."

Suara sendok Radit berhenti berdenting. Dia menoleh pelan, menatap mata istrinya untuk pertama kali malam itu. Wajahnya tidak menyimpan kegembiraan, juga tidak marah. Hanya bingung. Atau takut?

"Hamil?" ulangnya, seolah tak percaya telinganya.

Tasya mengangguk pelan. "Dua bulan."

Keheningan menyelimuti ruang makan itu. Bunyi jam dinding terdengar seperti detak bom waktu. Radit menatap istrinya lebih lama dari biasanya.

"Anak siapa?" tanyanya akhirnya.

Pertanyaan itu seperti cambuk. Namun Tasya tidak terkejut. Dia bahkan sudah menyiapkan jawabannya, tapi justru bungkam. Bibirnya tak bergerak, dan matanya mulai berkaca.

Dia tidak tahu.

Karena dua bulan lalu, malam hari sebelum ulang tahun pernikahan mereka yang keempat, dia mabuk. Dan malam itu, dia bersama Galvin. Tapi dua hari sebelumnya, secara tak sengaja, dia dan Radit tidur Bersama, satu-satunya malam dalam setahun di mana mereka tidak bertengkar dan benar-benar berbagi ranjang seperti suami istri sesungguhnya.

Tasya mencoba mengingat detail-detailnya. Tapi kepalanya hanya penuh kabut. Apakah ini karma karena mengkhianati pernikahan yang sejak awal pun tak pernah benar-benar utuh?

Radit berdiri perlahan. Tangannya meraih gelas air putih yang tersisa di atas meja. Dia meneguknya cepat, lalu menarik napas panjang.

"Jadi kamu nggak tahu siapa ayahnya," ucapnya, lebih sebagai kesimpulan daripada pertanyaan.

Tasya menunduk. Dadanya sesak, tapi dia tahu dia pantas disalahkan. Sama seperti Radit pantas dipertanyakan.

"Kalau kamu minta aku pergi, aku bisa keluar dari rumah ini malam ini juga," katanya, berusaha terdengar tenang.

Radit tertawa sinis. "Keluar ke mana? Ke rumah Galvin?"

"Dan kamu? Mau bawa Sheila masuk ke sini besok pagi?"

Satu detik, dua detik. Wajah Radit berubah tegang. Suara Tasya terlalu tenang untuk tuduhan sekeras itu.

"Aku nggak akan debat soal siapa lebih salah, Radit. Kita sama-sama salah dari awal," lanjut Tasya. "Kita ini dua orang asing yang dipaksa hidup serumah demi perusahaan orang tua kita. Dan sekarang... kita menuai hasilnya."

Radit berjalan menuju balkon, membuka pintu geser dan berdiri di ambang, membiarkan angin malam masuk. Jakarta di luar sana ramai, tapi di dalam sini hanya sunyi.

"Aku benci hidup seperti ini," gumam Radit.

Tasya menatap punggung suaminya. Dulu, dia pikir dia bisa menjalani pernikahan ini. Pura-pura bahagia, pura-pura mencintai. Tapi bertahun-tahun berpura-pura justru menghancurkannya perlahan.

"Aku juga," bisiknya. "Tapi sekarang ada nyawa di dalam tubuhku. Dan dia nggak minta dilahirkan dari hubungan seberantakan ini."

Radit menutup mata. Di satu sisi, dia ingin marah. Tapi kepada siapa? Kepada Tasya? Dirinya sendiri? Atau orang tua mereka yang menulis takdir mereka di atas selembar kontrak perjanjian merger perusahaan?

"Kalau memang harus diuji, kita tunggu sampai bayi lahir," ucapnya akhirnya, suara berat.

"Tes DNA. Setelah itu, kita tentukan semuanya."

Tasya mengangguk pelan. Entah lega, entah justru lebih takut dari sebelumnya.

"Tapi Radit..." katanya, suaranya nyaris tak terdengar. "Kalau ternyata ini anakmu... kamu mau tetap jadi ayahnya? Maksudku... benar-benar jadi ayahnya?"

Radit terdiam lama.

"Entahlah," jawabnya lirih. "Aku bahkan nggak tahu gimana caranya jadi suami. Apalagi jadi ayah."

Kata-kata itu lebih menusuk daripada teriakan. Tasya mengusap perutnya. Masih datar. Tapi di sana ada kehidupan. Nyawa kecil yang tumbuh di tengah kekacauan, dan entah akan tumbuh dalam cinta... atau luka yang diwariskan.

Tasya berdiri, meninggalkan meja makan. Malam itu, mereka tidur di ranjang yang sama tapi saling membelakangi, seperti biasa.

Di luar jendela, lampu kota menyala. Dan di dalam kamar itu, satu rahasia baru saja membuka bab baru dalam hidup mereka.

Salam Penulis

darkcom

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh darkcom

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Pernikahan Tanpa Cinta 21+
1

Bab 1 Dua Garis Biru

27/08/2025

2

Bab 2 Luka yang Tak Pernah Sembuh

27/08/2025

3

Bab 3 Pilihan yang Mengguncang

27/08/2025

4

Bab 4 Rasa yang Tak Pernah Pergi

27/08/2025

5

Bab 5 Suara yang Tak Diucapkan

27/08/2025

6

Bab 6 Rumah yang Penuh Rahasia

27/08/2025

7

Bab 7 Wajah yang Salah

27/08/2025

8

Bab 8 Bukan Siapa-siapa

27/08/2025

9

Bab 9 Dua Telepon Tak Terjawab

27/08/2025

10

Bab 10 Rumah Sakit Rahasia

27/08/2025

11

Bab 11 Kebenaran yang Tak Sengaja

27/08/2025

12

Bab 12 Cemburu yang Tak Diundang

27/08/2025

13

Bab 13 Pria yang Sama, Cinta yang Beda

27/08/2025

14

Bab 14 Antara Rasa dan Rahasia

27/08/2025

15

Bab 15 Rumah yang Tak Lagi Sama

27/08/2025

16

Bab 16 Harapan yang Rawan

27/08/2025

17

Bab 17 Luka yang Menjawab

27/08/2025

18

Bab 18 Tanda yang Tak Bisa Disembunyikan

27/08/2025

19

Bab 19 Gambar yang Pernah Terlihat

27/08/2025

20

Bab 20 Keinginan Terlarang

27/08/2025

21

Bab 21 Dua Rencana, Dua Dunia

27/08/2025

22

Bab 22 Sekutu yang Salah

27/08/2025

23

Bab 23 Racun dalam Sajian

27/08/2025

24

Bab 24 Sajian yang Salah Alamat

27/08/2025

25

Bab 25 Undangan Berbisa

27/08/2025

26

Bab 26 Wanita yang Mahal

27/08/2025

27

Bab 27 Pita, Warisan, dan Luka yang Terselip

27/08/2025

28

Bab 28 Strategi Terakhir Sheila

27/08/2025

29

Bab 29 Dua Nyawa di Ujung Benang

27/08/2025

30

Bab 30 Di Antara Dua Napas

27/08/2025

31

Bab 31 Wajah Baru dari Luka Lama

27/08/2025

32

Bab 32 Beban di Balik Kursi

27/08/2025

33

Bab 33 Isyarat dari Dua Dunia

27/08/2025

34

Bab 34 Bayangan di Balik Kabut

09/09/2025

35

Bab 35 Bayangan di Balik Kabut

10/09/2025

36

Bab 36 Persimpangan Kekuasaan dan Intrik

11/09/2025

37

Bab 37 Kematian yang Tidak Pernah Diumumkan

12/09/2025

38

Bab 38 Antara Hidup dan Kepalsuan

13/09/2025

39

Bab 39 Ancaman yang Membayang

14/09/2025

40

Bab 40 Keteguhan Seorang Ibu

15/09/2025