Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Halo ... iya Ma?"
"Sekarang, Ma?"
"Yahhh, Bella mau jalan sama temen-temen Bella dulu Ma."
"Ih mama nih ... Ya udah, Bella pulang sekarang."
Bella menekan tombol merah pada ponselnya lalu menoleh ke arah Kiara, "Ra, gue balik, ya?"
"Loh, lo mau kemana Bell? Kita mau hang out dulu, kan?" tanya Kiara bingung
"Gak jadi Ra, mama gue kumat. Gue disuruh balik sekarang juga, ada yang mau di omongin. Serius katanya." Jawab Bella menjelaskan.
"Yaudah deh ... tumben mama lo ngomong serius sampai nyuruh lo balik cepet kayak gini?" Tanya Kiara penasaran.
"Gak tau lah gue Ra, doain aja mama gue gak minta yang macem-macem kayak tempo hari."
"Iya, oke sip. Semangat teman." ucap Kiara sambil mengangkat kedua tangannya di udara dan membentuk tanda hati.
"Terimakasih teman," balas Bella kemudian melakukan hal yang sama dengan Kiara.
Mereka memang selalu seperti itu, selalu melakukan lelucon ketika mereka akan berpisah. Setelah itu, Bella secepat kilat meninggalkan kelas yang sudah selesai dari sepuluh menit yang lalu. Rencananya untuk hang out bersama squad nya pun harus dia batalkan. Untung saja jalanan tidak begitu macet hari ini. Sesampainya di rumah, Bella mendapati mamanya sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi, dan saat melihat Bella, dia mengisyaratkan Bella untuk duduk di samping nya.
"Satu bulan lagi umur kamu genap dua puluh satu tahun kan ya?" Tanya Sellin pada putrinya.
Bella duduk di samping mamanya dengan semangat karena yang ada di benak nya saat ini adalah mamanya akan merayakan ulang tahunnya kali ini dengan meriah.
"Iya ma, mama mau bikin pesta ulang tahun yang meriah di hotel berbintang buat Bella, ya? Kayak waktu ultah Bella yang ketujuh belas tahun itu? Wah ... kali ini Bella mau tema Cinderella ma ... jadi kayak yang pas Bella masuk gedung nanti, Bella pakai kereta kencana yang berbentuk labu gitu." ucap Bella dengan mata berbinar penuh antusias.
"Bella sayang, kamu mau tema Cinderella ya? Yaudah nanti mama bilang sama calon mertua kamu kalau kamu mau pakai tema Cinderella."
Perkataan Sellin membuat Bella mengerutkan keningnya, "Mertua? Itu EO buat acara ultah Bella nanti ya ma? Kita gak pakai Mbak Rina aja kayak biasanya?"
Mendengar perkataan Bella membuat Sellin membelai rambut anak gadisnya itu dengan pelan. Bella memang belum tau apa yang sudah mama dan papanya rencanakan beberapa bulan belakangan ini.
"Bella, mama sama papa udah ngobrol sekitar beberapa bulan yang lalu. Mama sama papa sepakat untuk menjodohkan kamu sama relasi bisnis papa yang anaknya baru pulang dari Amerika. Dia baru menyelesaikan S2-nya ... disana rencana nya dia akan mengambil alih perusahaan milik papanya yang di Jakarta ini. Gimana, kamu mau kan ya? Malam ini rencana nya keluarga kita akan makan malam sama keluarga dia."